Kontroversi Pemain Persis Solo, Fuad Sule: Kena Sanksi FIFA tapi Dimainkan di BRI Super League, Siapa yang Salah?

Kontroversi Pemain Persis Solo, Fuad Sule: Kena Sanksi FIFA tapi Dimainkan di BRI Super League, Siapa yang Salah?
Fuad Sule dikenalkan sebagai pemain Persis Solo di BRI Super League 2025/2026 (c) Dok. Persis Solo

Bola.net - Dua pekan bergulirnya BRI Super League 2025/2026, publik sepak bola Indonesia dikejutkan oleh kabar mengejutkan dari Persis Solo. Klub berjuluk Laskar Sambernyawa itu tersandung masalah yang melibatkan salah satu pemain asingnya, Fuad Sule.

FIFA mengirim surat notifikasi kepada PSSI mengenai status hukuman yang seharusnya masih dijalani oleh sang gelandang.

Akar persoalan bermula dari insiden perkelahian seusai laga terakhir Sule bersama Glentoran FC kontra Larne FC di Liga Irlandia pada April 2025. Pertandingan yang berakhir tanpa gol tersebut diwarnai keributan antar pemain kedua tim.

Akibat keterlibatannya, Federasi Sepak Bola Irlandia menjatuhkan sanksi larangan tampil sembilan pertandingan kepada Sule. Hukuman ini kemudian diakui dan disahkan FIFA.

Konsekuensinya, kehadiran Sule saat memperkuat Persis Solo melawan Madura United di pekan perdana BRI Super League dinyatakan ilegal, karena melanggar regulasi FIFA.

1 dari 4 halaman

Dampak untuk Persis dan Madura United

Bagi Persis Solo, kasus ini menjadi pukulan besar. Sule yang tampil penuh dan berkontribusi dalam kemenangan 2-1 atas Madura United justru berubah menjadi masalah.

Madura United pun berpotensi mendapat keuntungan. Sebagai tim yang dikalahkan, mereka jelas dirugikan oleh kehadiran pemain yang berstatus ilegal. Jika hasil pertandingan dianulir, tidak menutup kemungkinan Madura United akan dinyatakan menang 3-0 sesuai regulasi.

2 dari 4 halaman

Dasar Regulasi

Aturan BRI Super League, Bab III tentang pemain dan ofisial, pasal 10 ayat 4, menegaskan bahwa klub dan pemain yang terbukti menggunakan pemain tidak sah akan mendapat hukuman sebagaimana tercantum dalam Kode Disiplin PSSI.

Sementara itu, pasal 56 ayat 2 Kode Disiplin PSSI menyebutkan bahwa tim yang menurunkan pemain tidak sah akan dikenai sanksi berupa kekalahan (forfeit) dengan pemotongan poin serta denda minimal Rp90 juta.

Kasus Sule menjadi contoh nyata bagaimana kelalaian dalam memverifikasi status pemain dapat berujung pada hukuman berat bagi klub. Persis Solo kini dituntut melakukan introspeksi, memastikan proses due diligence terhadap pemain baru berjalan ketat.

Sedangkan Madura United memiliki hak untuk menuntut keadilan. Mereka layak berharap PSSI dan FIFA mengambil keputusan seadil mungkin demi menjaga sportivitas kompetisi.

3 dari 4 halaman

Siapa yang Bertanggung Jawab?

Dalam kasus ini, ada beberapa pihak yang memikul tanggung jawab:

1. Persis Solo (Klub)

Klub memiliki kewajiban memastikan legalitas pemain yang mereka rekrut. Itu mencakup pemeriksaan menyeluruh terhadap rekam jejak dan sanksi dari federasi sebelumnya.

Pelatih Persis, Peter de Roo, mengungkapkan klub menerima surat dari FIFA pada pekan yang sama dengan laga melawan Madura United, terkait status Sule.
Meskipun de Roo menyebut "investigasi yang kita tidak sadari soal itu," fakta bahwa notifikasi sudah diterima menunjukkan adanya kelalaian verifikasi.

Persis memang berkoordinasi dengan PSSI setelah menerima surat FIFA, namun keputusan memainkan Sule tetap menjadi tanggung jawab mereka.

2. Fuad Sule (Pemain)

Sule pun memiliki tanggung jawab pribadi. Ia seharusnya jujur mengungkapkan status hukuman yang masih berlaku sebelum bergabung dengan klub baru. Mengabaikan hal ini bisa dianggap melanggar kontrak atau etika profesional.

3. PSSI (Federasi)

Sebagai federasi, PSSI bertugas mengawasi kelayakan pemain yang berlaga di kompetisi domestik. Surat dari FIFA terkait status Sule sudah diteruskan kepada Persis, namun muncul pertanyaan mengenai efektivitas sistem verifikasi pemain asing yang masuk ke Liga 1.

Disadur dari Bola.com: Nandang Permana, 18 Agustus 2025


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL