Memang Disengaja? Ini Penyebab Drama Mati Lampu di Stadion Brawijaya pada Laga Persik Kediri Lawan Persis Solo

Memang Disengaja? Ini Penyebab Drama Mati Lampu di Stadion Brawijaya pada Laga Persik Kediri Lawan Persis Solo
Duel Persik Kediri vs Persis Solo, Jumat (14/2/2025) (c) Dok. Persik Kediri

Bola.net - Penyebab drama mati lampu di Stadion Brawijaya yang bikin laga Persik Kediri kontra Persis Solo semakin seru terungkap. Panpel tim berjuluk Macan Putih itu mengungkapkan alasannya.

Listrik di Stadion Brawijaya padam pada menit ke-86 saat Persik menjamu Persis di Stadion Brawijaya dalam pekan ke-23 BRI Liga 1 2024/2025 pada Jumat (14/2) malam WIB.

"Kami selalu bekerjasama dengan PLN. Ada petugas PLN yang jaga trafo besar dan jaga di sini. Setelah kami konfirmasi penyebab kematian (aliran listrik pada lampu stadion) terlepas," ujar Ketua Panpel Persik, Tri Widodo dilansir dari Antara.

"Dua menit tersambung, tapi lampu konvensional bukan LED, butuh waktu sekitar 10 menit. Begitu MCCB ditancapkan lagi, tadi butuh waktu 11 menit baru normal semua. Cepat tadi penanganan," katanya menambahkan.

1 dari 1 halaman

Listrik Sengaja Dipadamkan?

Tri Widodo menyatakan petugas PLN dengan cepat memperbaiki MCCB, pemutus sirkuit yang berfungsi untuk melindungi rangkaian listrik dari arus berlebih, korsleting, dan gangguan listrik lainnya. Lokasinya berada di sekitar Stadion Brawijaya.

Tri Widodo tidak tahu pasti apakah kejadian yang membuat listrik padam itu ada unsur sengaja atau tidak. Pasalnya, boks MCCB tidak terkunci sehingga siapa pun bisa membukanya.

"Penyampaian PLN, lepas dayanya terlalu melebihi kapasitas atau dilepas, disengaja. Tapi selama ini belum pernah lepas, sejak 2004 baru 2025 ini lepas. MCCB-nya itu. Seperti handel, didorong sudah mati," imbuh Tri Widodo.

Drama yang terjadi lainnya saat Persik melawan Persis ialah kartu merah Ramiro Fergonzi hanya beberapa detik usai kick-off. Penyerang berkebangsaan Argentina itu menyikut gelandang Persis, Sutanto Tan.

(Bola.net/Fitri Apriani)


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL