Mengapa Larangan Suporter Away di BRI Super League Belum Dicabut, I.League: Wewenang Ada di PSSI

Mengapa Larangan Suporter Away di BRI Super League Belum Dicabut, I.League: Wewenang Ada di PSSI
Corporate Shared Value I.League, Hanif Marjuni (c) Dok. I.League

Bola.net - Jumlah penonton di stadion selama ajang BRI Super League 2025/2026 masih menjadi salah satu tantangan besar bagi operator kompetisi, I.League. Salah satu penyebab utama adalah regulasi yang melarang kehadiran suporter tamu atau away.

Untuk meningkatkan okupansi penonton, I.League perlu melakukan upaya sistematis agar jumlah penonton bertambah, meski dihadapkan pada hambatan regulasi. Penurunan jumlah penonton saat laga kandang memberi dampak nyata bagi klub, baik dari sisi pendapatan maupun atmosfer pertandingan.

Hanif Marjuni, Manager Corporate Share Value I.League, menyebut langkah awal yang diambil adalah mendatangkan Takeyuki Oya, mantan petinggi J.League yang kini menjabat sebagai General Manager Competition and Operation di I.League. Menurut Hanif, pendekatan baru ini menjadi salah satu kunci untuk mendongkrak kehadiran penonton.

“Kami pada bulan ini mendatangkan tenaga ahli dari Jepang, namanya Takeyuki Oya. Dia sudah delapan tahun bekerja di operator kompetisi Liga Jepang,” ujar Hanif Marjuni saat ditemui di BRI Goes To Campus di Universitas Muhammadiyah Solo (UMS), Kamis (6/11/2025).

“Jadi, ada sisi menarik yang perlu kami sentuh lagi dari BRI Super League ini, yakni sisi keluarga. Karena, saat ini sepak bola masih belum menjadi tontonan keluarga secara keseluruhan. Nah itu pelan-pelan yang harus kami tingkatkan,” imbuh dia.

1 dari 3 halaman

Alasan Larangan Suporter Away Masih Berlaku

Aksi suporter Persib Bandung pada laga leg 1 final Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 versus Madura United di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (26/5/2024). (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Aksi suporter Persib Bandung pada laga leg 1 final Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 versus Madura United di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (26/5/2024). (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Hanif mengakui bahwa larangan kehadiran suporter tamu berdampak signifikan terhadap jumlah penonton. Beberapa klub bahkan mengeluhkan penurunan okupansi stadion dalam beberapa musim terakhir.

Meski begitu, keputusan untuk mencabut regulasi ini berada di tangan PSSI, bukan I.League. Aturan larangan ini diterapkan sebagai respons terhadap permintaan FIFA pasca Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022.

“Memang larangan away ini diakui pihak klub sangat mempengaruhi penurunan kehadiran jumlah penonton. Makanya, beberapa klub sangat berharap ini bisa segera dibuka lagi untuk penonton away.”

“Namun, keputusan untuk mencabut larangan away ini wewenangnya bukan di tangan kami. Sebab, keputusan itu yang menentukan adalah PSSI,” kata mantan Media Officer Persija Jakarta tersebut.

2 dari 3 halaman

I.League Terus Dorong Pertumbuhan Penonton

BRI Liga 1: Para suporter Persija Jakarta (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

BRI Liga 1: Para suporter Persija Jakarta (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Selain pendekatan keluarga, I.League juga melakukan berbagai strategi lain untuk meningkatkan okupansi stadion, termasuk bekerja sama dengan komunitas suporter. Harapannya, langkah ini mampu mendorong jumlah penonton secara signifikan.

“Jadi, kami saat ini juga sudah membentuk divisi khusus di I.League, yakni Fans Engagement, Jadi, sudah ada kolaborasi khusus yang dilakukan bersama teman-teman suporter di klub,” ujar Hanif Marjuni.

“Artinya, dengan berbagai pertimbangan dan kebutuhan itu, nantinya jumlah kehadiran penonton di stadion di kompetisi ini paling tidak bisa terus mengalami peningkatan dari yang sebelumnya,” imbuhnya.

Sumber: Bola.com/Radifa Arsa


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL