
Meski kondisi lapangan penuh genangan air, kedua tim sama-sama tampil penuh determinasi dalam menyerang. Mengandalkan bola-bola panjang, Arema dan Persipura sama-sama berupaya membongkar pertahanan lawannya sejak laga dimulai.
Persipura unggul lebih dulu pada menit 5. Memanfaatkan sodoran Ian Louis Kabes dari sayap kiri pertahanan Arema, Boaz Solossa melepaskan sepakan ke pojok kanan bawah gawang Arema. I Made Wardhana, yang mengira bola bakal keluar, terperanjat namun tak bisa berbuat apapun mencegah gawangnya bobol.
Ketinggalan, Arema langsung meningkatkan intensitas serangan mereka. Namun, serbuan demi serbuan Abblode Yao Rudy dan kawan-kawan gagal menembus kokohnya pertahanan Persipura yang digalang Bio Paulin.
Terus digempur, benteng Persipura akhirnya bobol. Menit 17, memanfaatkan umpan matang Yao Rudy, Hendro Siswanto mendorong bola ke gawang Persipura yang telah kosong.
Kehilangan keunggulan mereka, Persipura mengubah taktik. Mereka lebih banyak bertahan menunggu pemain Arema kemudian melancarkan serangan balik cepat. Beberapa kali, serbuan mereka melalui Ricky Kayame dan Ian Kabes membahayakan gawang Arema.
Sementara itu, buruknya kondisi lapangan membuat aliran bola tak lancar. Umpan-umpan kedua tim banyak yang terhambat genangan air.
Selain itu, lapangan yang licin membuat beberapa kali terjadi benturan keras terjadi kala pemain berebut bola. Walhasil, menit 33, Arif Suyono harus diganti usai berbenturan dengan Immanuel Wanggai. Sebagai penggantinya, Suharno memasukkan bintang muda Arema, Ahmad Noviandani.
Pada babak kedua, kondisi lapangan sudah lebih baik ketimbang pada babak pertama. Genangan-genangan air sudah tak lagi nampak di lapangan. Walhasil, permainan kedua tim lebih hidup. Serangan demi serangan silih berganti dilakukan kedua tim.
Babak kedua berjalan belum semenit, Arema memiliki peluang unggul. Hendro Siswanto melepas umpan ke tengah kotak penalti Persipura. Penjaga gawang Persipura, Dede Sulaeman, yang berusaha mengantisipasi bola, gagal melaksanalan tugasnya dengan baik. Walhasil, bola malah mengarah ke Yao Rudy. Namun, pemain asal Liberia ini salah posisi. Walhasil, dia gagal menendang bola, yang kemudian disapu Bio Paulin keluar zona berbahaya.
Menit 52, giliran Persipura memiliki peluang emas kembali unggul dari Arema. Namun, kali ini sepakan Ian Kabes masih melambung di atas mistar gawang I Made Wardhana.
Yao Rudy membawa Arema unggul pada menit 60. Menerima sodoran Ferry Aman Saragih di kotak penalti Persipura, eks penggawa Persiwa ini melepas sepakan keras ke pojok kanan atas gawang Dede Sulaiman.
Peluang Persipura menyamakan kedudukan kian berat. Pasalnya, sejak menit 64, mereka harus bermain dengan sepuluh orang. Immanuel Wanggai dikartu merah wasit usai bersitegang dengan pemain Arema.
Unggul jumlah pemain, Arema Cronus terus menggempur pertahanan Persipura. Menit 71, Yao Rudy mendapat peluang menambah pundi-pundi golnya. Namun, kali ini sepakannya masih tepat mengarah ke pelukan Dede Sulaiman.
Arema terus melancarkan serbuan ke pertahanan Persipura. Beberapa kali mereka memiliki peluiang menambah gol. Namun, gol yang dinanti baru hadir pada menit 83. Kali ini sepakan jarak jauh I Gede Sukadana menerpa mistar dan meluncur ke dalam gawang Persipura.
Usai kebobolan ketiga kalinya, Persipura mencoba bermain lebih agresif. Mereka berupaya mengandalkan kecepatan untuk menyamakan kedudukan.
Namun, alih-alih mencetak gol, gawang Persipura justru kebobolan. Melalui aksi individunya, Sengbah Kennedy mencetak gol keempat Arema pada laga ini. Walhasil kala wasit Muslimin meniup peluit panjang, kedudukan menjadi 4-1 bagi kemenangan Arema. (den/pra)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Bantai Persipura, Arema Sempurna
Galeri 22 Januari 2015, 21:05 -
Review: Bantai Persipura, Arema Puncaki Grup B
Bola Indonesia 22 Januari 2015, 17:51
-
Badai, Laga Arema Kontra Persipura Sempat Tertunda
Bola Indonesia 22 Januari 2015, 16:19
-
Tantang Persipura, Arema Mainkan Lapis Kedua
Bola Indonesia 22 Januari 2015, 15:25
-
Lawan Persipura, Arema Isyaratkan Rotasi
Bola Indonesia 22 Januari 2015, 11:15
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR