Sudah Kebobolan 9 Gol dari 3 Laga BRI Super League, Pelatih Bali United: Masalahnya Bukan di Bek, tapi Cara Kami Bermain Bola!

Sudah Kebobolan 9 Gol dari 3 Laga BRI Super League, Pelatih Bali United: Masalahnya Bukan di Bek, tapi Cara Kami Bermain Bola!
Pelatih Bali United, Johnny Jansen (c) dok.BaliUnited

Bola.net - Lini pertahanan Bali United menjadi sorotan tajam jelang laga pekan keempat BRI Super League 2025/2026 melawan Madura United. Pasalnya, Serdadu Tridatu saat ini berstatus sebagai tim dengan jumlah kebobolan terbanyak di kompetisi.

Dari tiga laga awal yang sudah dijalani, gawang Bali United tercatat sudah kemasukan sembilan gol. Catatan buruk ini membuat mereka terpuruk di posisi ke-14 klasemen sementara dan belum sekalipun meraih kemenangan.

Pelatih kepala Bali United, Johnny Jansen, pun angkat bicara mengenai masalah krusial yang sedang dihadapi timnya. Menariknya, ia menyebut masalah utamanya bukanlah terletak pada para pemain di lini pertahanan.

Lantas, apa sebenarnya biang keladi dari rapuhnya pertahanan Bali United dan bagaimana persiapan mereka jelang laga krusial ini? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

1 dari 4 halaman

Bukan Salah Lini Pertahanan

Pelatih kepala Bali United FC, Johnny Jansen. (c) dok.BaliUnited

Pelatih kepala Bali United FC, Johnny Jansen. (c) dok.BaliUnited

Pelatih Bali United, Johnny Jansen, memiliki analisis yang sangat menarik terkait keroposnya pertahanan timnya. Ia secara tegas tidak menunjuk para bek sebagai satu-satunya pihak yang harus bertanggung jawab.

Menurutnya, akar permasalahan justru terletak pada cara timnya bermain saat sedang menguasai bola. Jansen menilai skuad asuhannya terlalu mudah dan sering kehilangan bola di area permainan sendiri.

“Tim ini hampir kebobolan 10 gol. Permasalahannya bukan di pertahanan, tapi yang terpenting adalah bagaimana kami dengan bola," ucapnya.

"Saya melihat Bali United lebih mudah kehilangan bola. Kepada semua pemain, saya bicara press defense,” sambung sang pelatih asal Belanda tersebut.

2 dari 4 halaman

Solusi dari Sang Pelatih

Setelah berhasil mengidentifikasi masalah utama, Johnny Jansen pun langsung menyiapkan solusi untuk timnya. Fokus utamanya saat ini adalah memperbaiki cara timnya agar tidak gampang kehilangan penguasaan bola.

Baginya, kemampuan individu para pemain dalam situasi duel satu lawan satu bukanlah sebuah masalah. Isu utamanya adalah bagaimana tim bisa bermain secara kolektif dan lebih aman saat sedang memegang bola.

“Bagaimana caranya agar tidak mudah kehilangan bola. Kalau satu lawan satu tidak masalah," tegas Jansen.

"Paling penting bagaimana memperbaiki tim ini agar tidak mudah kehilangan bola,” pungkasnya dalam sesi konferensi pers.

3 dari 4 halaman

Persiapan Matang Penggawa Serdadu Tridatu

Di sisi lain, gelandang Bali United, Tim Receveur, menyebut persiapan tim kini sudah jauh lebih baik. Para pemain dikatakannya telah mempelajari dengan saksama kekuatan dan kelemahan Madura United.

Tim pelatih telah memberikan analisis video pertandingan calon lawan mereka. Hal ini membuat para pemain merasa lebih siap untuk bisa menghadapi laga krusial di kandang sendiri.

“Tim pelatih sudah menunjukkan rekaman video tentang lawan yang akan kami hadapi,” beber gelandang asal Belanda itu.

“Kami sekarang sudah melakukan persiapan dengan bagus. Kami akan memberikan yang lebih baik melawan Madura United dan harus memenangkan pertandingan agar bisa membuat senang suporter,” tambahnya.

4 dari 4 halaman

Tantangan Adaptasi di Indonesia

Sebagai pemain yang menghabiskan sebagian besar kariernya di Belanda, Tim Receveur juga berbicara soal proses adaptasinya. Ia mengaku merasakan banyak sekali perbedaan saat memutuskan untuk bermain di Indonesia.

Menurutnya, cuaca yang jauh lebih panas dan kondisi lapangan yang lebih lunak menjadi tantangan fisik tersendiri. Hal itu membuat permainan terasa sedikit lebih berat dan menguras tenaga.

Selain itu, ia juga menyoroti tekanan dari suporter yang menurutnya jauh lebih besar dibandingkan saat ia bermain di Belanda. Ia menyadari ini adalah sebuah tantangan mental yang harus bisa ia atasi.

“Tekanan juga lebih besar di sini. Ini tantangan bagi saya dibandingkan saat bermain di Liga Belanda,” tutup mantan pemain Almere City FC tersebut.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL