
Bola.net - Liverpool memang gagal mempertahankan gelar juara Liga Champions. The Reds juga gagal meraih treble. Lantas, apakah musim 2019/2020 menjadi musim yang gagal bagi Liverpool? Tentu saja tidak.
Liverpool kini sedang berada pada fase kejayaan di pentas Premier League. Sampai pekan ke-29, Sadio Mane dan kawan-kawan baru dua kali gagal menang: imbang lawan Manchester United dan kalah dari Watford.
Liverpool harusnya bisa merayakan gelar juara pekan ini, andai mereka bisa menang lawan Everton. Akan tetapi, Premier League kini telah ditunda menyusul pandemi virus corona yang melanda dunia.
Di klasemen sementara, Liverpool punya keunggulan 25 poin dari Man City di posisi kedua. Liverpool sangat dekat dengan gelar yang sudah 30 tahun dinanti. Lantas, apa kunci sukses Liverpool berjaya di Premier League? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
Jurgen Klopp

Jurgen Klopp memegang peran sangat penting atas sukses yang diraih Liverpool. Dia mulai meneken kontrak pada Oktober 2015. Jurgen Klopp tidak membawa dampak instan, tetapi secara perlahan membangun Liverpool menjadi tim yang sangat ambisius.
Jurgen Klopp memegang total kendali skuad. Tidak ada pemain yang lebih dominan darinya di ruang ganti. Jurgen Klopp juga menerapkan standar yang tinggi kepada pera pemain dan tidak memandang nama besar ketika memilih tim inti.
Jurgen Klopp punya energi besar dan itu menular pada para pemain.
Pemain Kunci di Pertahanan

Pada awal-awal kedatangan Jurgen Klopp, Liverpool punya masalah besar di lini belakang. Hal ini membuat tim tidak mampu mengakomodasi permainan menyerang yang hendak diterapkan Jurgen Klopp. Namun, solusi kemudian ditemukan.
Jurgen Klopp merombak susunan pemain di lini belakang. Joel Matip dibeli, lalu disusul Virgil van Dijk dan Alisson Becker. Jurgen Klopp juga memberi kesempatan pada Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson di posisi bek sayap.
Pertahanan kini menjadi bagian yang vital dari kekuatan Liverpool musim 2019/2020.
Magis Anfiled

Pemain Liverpool selalu punya rasa percaya diri yang tinggi ketika bermain di Anfield. Sebaliknya, tim tamu justru lebih dulu dibuat 'kalah'. Liverpool selalu punya fans di belakang pemain dan siap memberi 'teror' ke tim tamu.
Sejak April 2017, Liverpool telah memainkan 22 laga Premier League di Anfield dan selalu menang. The Reds mampu mencetak 63 gol dan hanya kebobolan 15 gol saja. Faktor ini memberi dampak besar bagi Liverpool pada musim 2019/2020 ini.
Hanya saja, magis Anfield musim ini diruntuhkan Atletico Madrid di Liga Champions.
Mental Pemenang

Satu hal yang membedakan Liverpool musim ini dan musim lalu adalah mental. The Reds kini punya mental pemenang. Mereka kini mulai biasa menang dengan gol pada menit akhir dan menang walau tidak bermain lebih baik dari lawan.
Pada November 2019, Liverpool menang 1-0 dari Aston Villa lewat gol di menit-menit akhir. Hampir sepertiga dari total gol Liverpool di Premier League musim ini dicetak pada 20 menit akhir laga.
Liverpool, oleh beberapa media di Inggris, disebut punya mentalitas monster karena mampu menang dalam situasi sulit.
Sumber: Sportsmole
Baca Ini Juga:
- Menunggu Hasil Pertemuan Paling Penting dalam Sejarah Premier League
- Selain Callum Hudson-Odoi, Pemain Chelsea Lainnya Juga Tetap Menjaga Kebugaran Selama Isolasi
- 10 Pemain Pemain Top Bakal Berstatus Free Transfer, Siapa yang jadi Idola Bolaneters?
- Chelsea Diklaim Tertarik Dapatkan Bek Geak Lazio, Francesco Acerbi
- 2 Calon Pengganti Jurgen Klopp di Liverpool: Julian Nagelsmann dan Pep Lijnders
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Premier League Ditunda Sampai 30 April, Fans: Batalin Aja Sekalian
Liga Inggris 19 Maret 2020, 21:24
-
RB Leipzig Akhirnya Ikhlaskan Timo Werner ke Inggris?
Bundesliga 19 Maret 2020, 20:40
-
Resmi, Premier League Perpanjang Penundaan Hingga 30 April 2020
Liga Inggris 19 Maret 2020, 20:26
-
Legenda Liverpool: Premier League Musim Ini Harus Dituntaskan
Liga Inggris 19 Maret 2020, 19:46
-
Virgil Van Dijk? Bek Terbaik Dunia itu Sergio Ramos!
Liga Inggris 19 Maret 2020, 18:40
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR