
Bola.net - Manchester United akhirnya berpisah dengan Ole Gunnar Solskjaer. Minggu (21/11/2021), Solskjaer diumumkan tidak lagi melatih Setan Merah berdasarkan kesepakatan bersama.
Isu pemecatan Solskjaer sebenarnya sudah naik-turun sejak awal musim. Lalu, kekalahan 1-4 dari Watford akhir pekan lalu (20/11) menjadi titik puncak desakan pemecatan tersebut.
Tidak sampai tiga tahun melatih MU, Solskjaer harus meninggalkan kursi pelatih. Sayangnya, dia pergi dengan kesan buruk dan tanpa trofi.
Kepergian Solskjaer ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, bahkan terkesan terlambat. Manajemen Setan Merah sebelumnya terus menunda-nunda pengambilan keputusan tersebut.
Setidaknya ada 5 alasan mengapa Solskjaer seharusnya dipecat lebih cepat? Apa saja sih? Scroll ke bawah yuk, Bolaneters!
1. Krisis taktik

Bulan-bulan awal melatih MU, Solskjaer terbukti mampu membangkitkan tim yang sempat terpuruk di era Jose Mourinho. Solskjaer dianggap sukses sebagai interim.
Kesuksesan itu mengantarkan Solskjaer meneken kontrak permanen. Tentu kontrak ini memberikan suntikan moral, MU masih bermain baik.
Sayangnya, level permainan MU terus merosot dalam satu setengah tahun terakhir. Solskjaer dinilai tidak punya variasi taktik untuk membantu MU menghadapi laga-laga sulit.
2. Tanpa trofi

Solskjaer tercatat sebagai pelatih dengan pengeluaran belanja pemain terbesar di antara pelatih Premier League lainnya dalam periode yang sama. Ini menunjukkan dukungan manajemen untuk Solskjaer.
Sayangnya, hingga kepergiannya Solskjaer belum bisa mempersembahkan trofi. Paling banter MU hanya bisa melaju sampai final dan finis sebagai runner-up.
Tentu ini catatan mengecewakan untuk pelatih yang sudah bekerja hampir selama tiga tahun. Untuk standar MU, seharusnya Solskjaer sudah dipecat lebih cepat.
3. Manajemen skuad

Skuad MU yang sekarang tidak bisa disebut buruk. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir MU memiliki salah satu skuad terbaik di Liga Inggris.
Musim ini mereka punya pemain-pemain top seperti Cristiano Ronaldo dan Bruno Fernandes, dan masih ada nama-nama seperti Marcus Rashford dan Jadon Sancho.
Sayangnya, Solskjaer tampak kesulitan memaksimalkan potensi skuadnya. Pemilihan starting XI meragukan, pergantian pemain juga kurang meyakinkan.
4. Level pelatih

MU harus berterima kasih pada Solskjaer karena bisa membangkitkan tim sebagai pelatih interim. Saat itu Solskjaer mampu mengembalikan jati diri MU yang sempat rusak di era Mourinho.
Namun, seharusnya manajemen MU tahu bahwa kualitas Solskjaer hanya sampai di level itu. Dia bagus sebagai interim, tapi tidak cukup berkualitas untuk jadi pelatih utama dengan target juara.
Solskjaer masih minim pengalaman. Dia perlu melatih tim-tim lain terlebih dahulu sebelum menuntun MU jadi juara.
5. Suara fans

Fans MU sudah lama menyuarakan pemecatan Solskjaer, bahkan sejak musim lalu. Sayangnya, pihak klub tampak mengabaikan suara-suara tersebut.
Situasi Solskjaer sedikit unik. Ada pola yang terulang: MU main buruk > #OleOut membahana > MU main apik > Solskjaer aman.
Pola tersebut terus terulang, tapi pihak klub tampak pasif. Andai lebih mendengarkan permintaan fans, mungkin Solskjaer sudah dilepas sebelum situasi semakin buruk seperti sekarang.
Sumber: Express, Bola
Jangan lewatkan ini Bolaneters!
- Dipecat Manchester United, Segini Pesangon yang Diterima Ole Gunnar Solskjaer
- Rooney Sedih Melihat Solskjaer Dicampakkan Manchester United
- Hasil, Klasemen, dan Top Skor Premier League: #OleOut, Manchester United Posisi Berapa?
- Manchester United Pecat Solskjaer, Ferguson Mau Sosok Ini Jadi Penggantinya
- Tribut dari Sederet Pemain MU untuk Ole Gunnar Solskjaer: Bangga Bisa Dilatih Legenda
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kabar Bagus! Zidane Bersedia Bereuni Dengan Ronaldo dan Varane di MU
Liga Inggris 22 November 2021, 23:32
-
5 Fakta Menarik Luis Enrique, Pelatih yang Dikaitkan dengan Manchester United
Liga Inggris 22 November 2021, 22:15
-
Zinedine Zidane, Tiket Mauricio Pochettino untuk Latih Manchester United
Liga Inggris 22 November 2021, 22:07
-
Skip! Xavi Tolak Tawaran untuk Angkut Van de Beek dari MU ke Barcelona
Liga Spanyol 22 November 2021, 21:16
-
Villarreal vs Manchester United, 5 Alasan Setan Merah Akan Semakin Terpuruk
Liga Champions 22 November 2021, 21:13
LATEST UPDATE
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR