
Bola.net - Persaingan di kompetisi Premier League bisa dibilang sangat ketat. Karena itu, tidak mengherankan kalau ada tim besar yang mengalami kekalahan beruntun.
Tak percaya? Coba lihat Chelsea deh. Musim ini, The Blues empot-empotan. Tim asuhan Graham Potter belum juga beranjak dari posisi ke-10 klasemen sementara Liga Inggris 2022/2023.
Tim besar lainnya, Liverpool, juga tak kalah miris. The Reds belum juga mampu menembus empat besar. Meski sudah berusaha maksimal, posisi mereka masih jauh dari harapan fans di seluruh dunia.
Chelsea dan Liverpool kalah mengilap dari tim medioker macam Fulham dan Newcastle United. Fulham bertengger di area 10 besar, sedangkan Newcastle di posisi ketiga.
Jika bisa tampil konsisten, bukan tak mungkin The Magpies menorehkan sejarah di pentas paling bergengsi di Negara Raja Charles III. Brand Premier League meluncur sejak 1992 dan sejumlah klub mengalami nasib yang buruk dibandingkan kontestan lainnya.
Ada lima tim selama 18 tahun terakhir yang begitu buruk sehingga sulit untuk memahami bagaimana mereka bisa sampai ke Liga Inggris. Inilah yang paling buruk.
Leicester City 2001/2002

Setelah awal musim yang buruk, Peter Taylor dipecat sebagai pelatih. Padahal, ia baru dua bulan bekerja. Dave Bassett menjadi pengganti dan nasib Leicester tak jua membaik.
Lima kemenangan dan 20 kekalahan dengan rata-rata 0,74 poin per pertandingan tidak menyelamatkan mereka dari ujung tanduk. Mickey Adams menjadi pelatih ketiga, namun nasib baik masih enggan berpihak. Leicester degradasi.
Swindon Town 1993/1994
Heading into the weekend like...😆#STFC 🔴⚪️ pic.twitter.com/CcR2DYVcuj
— Swindon Town FC (@Official_STFC) January 17, 2023
Swindon berjanji kepada fansnya untuk tampil lebih semangat di kasta tertinggi setelah promosi mengejutkan mereka ke Premier League pada musim 1993/1994. Mereka telah membuat banyak rekor baru untuk semua alasan yang salah.
Hanya saja, Swindon Town gagal bersaing. Ketatnya persaingan tak mampu menyelamatkan Swindon dari sergapan degradasi. Di musim ini, mereka terkubur di dasar klasemen.
Watford 1999/2000
He's one of our own. pic.twitter.com/d3bjJ2s8Ez
— Watford Football Club (@WatfordFC) January 14, 2023
Meski mendapat penanganan dari eks Timnas Inggris nan sarat pengalaman bernama Graham Taylor, Watford tak bisa berbuat banyak di Premier League 1999/2000. Mereka mengawali musim dengan begitu menjanjikan karena mampu mengalahkan dua tim unggulan, yakni Liverpool dan Chelsea.
Sayang sekali, kemenangan tersebut tak mampu mendongkrak performa. Mereka hanya mengemas enam kemenangan lagi, sementara 26 pertandingan lainnya mengalami kekalahan.
Walhasil, di akhir musim, Watford degradasi dengan total poin terendah dalam sejarah Liga Premier, yakni 24 poin.
Sunderland 2005/2006
Gym day 🏋️♂️
— Sunderland AFC (@SunderlandAFC) January 17, 2023
📍 @AcademyOfLight #SAFC pic.twitter.com/EXRLDJBvlp
Tampil perkasa di Championship, namun memble di Premier League. Itulah yang dialami Sunderland pada musim 2005/2006.
Sepanjang musim yang kelam itu, Sunderland yang mendapat suntikan Mick McCarthy hanya mampu mengemas 15 poin. Mereka hanya tiga kali merasakan manisnya kemenangan.
Bintang mereka saat itu, Anthony Le Tallec, adalah pencetak gol terbanyak dengan koleksi tiga lesakan.
Derby County 2007/2008
First session in the books! ☑️#DCFC pic.twitter.com/L59lJ1gfz8
— Derby County (@dcfcofficial) January 16, 2023
Tak ada yang bisa diandalkan musim ini. Segala upaya berakhir sia-sia. Derby County dipastikan turun kasta setelah terkubur hidup-hidup di dasar klasemen akhir Premier League 2007/2008.
Bayangkan, sepanjang musim itu, Derby County hanya mampu mengemas satu kemenangan. Mereka juga mengumpulkan total poin terendah di liga dengan 11 poin dengan rata-rata hanya 0,32 poin per game menyusul 25 kekalahan dari 34 pertandingan.
Klasemen Premier League
Sumber: Bleacherreport
Disadur dari: Bola.com/Penulis Choki Sihotang/Editor Rizki Hidayat
Published: 17/1/2023
Baca Juga:
- 6 Penyerang Terburuk Chelsea di Era EPL: Dari Higuain Hingga Shevchenko
- 3 Hal yang Harus Dilakukan Chelsea Jika Ingin Keluar dari Krisis
- Area yang Harus Dibenahi Klub Big Six EPL di Bursa Transfer Musim Dingin 2023
- 3 Pemain yang Bisa Dibidik Arsenal Setelah Mykhaylo Mudryk Dibajak Chelsea
- 6 Debutan Terburuk dalam Sejarah Premier League, Salah Satunya Joao Felix
- 8 Rekor Keren Arsenal Setelah Kalahkan Spurs: Tanda-tanda Juara Menguat
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Makasih Suhu! Haaland Bisa Sehebat Sekarang Berkat Bantuan Ole Gunnar Solskjaer
Liga Inggris 18 Januari 2023, 22:31
-
Kaoru Mitoma Masuk Daftar Belanja Musim Dingin Arsenal
Liga Inggris 18 Januari 2023, 21:45
-
Lagi On Fire, Manchester United Wajib Jaga Momentum
Liga Inggris 18 Januari 2023, 21:33
-
Erik Ten Hag Tidak Izinkan Harry Maguire Cabut ke West Ham
Liga Inggris 18 Januari 2023, 21:20
-
Kabar Baik Manchester United! Tottenham Bakal Lego Harry Kane di Musim Panas 2023
Liga Inggris 18 Januari 2023, 21:10
LATEST UPDATE
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR