
Bola.net - Gelandang timnas Belanda, Tijjani Reijnders, membuat sebuah pengakuan jujur terkait kepindahannya pada musim panas lalu. Ia menyebut transfernya ke Manchester City adalah sebuah "langkah maju" dalam kariernya jika dibandingkan dengan saat di AC Milan.
Reijnders bergabung dengan skuad asuhan Pep Guardiola setelah dua musim yang impresif bersama Rossoneri. Transfernya dilaporkan memakan biaya yang cukup fantastis, yaitu sekitar 70 juta Euro.
Meski demikian, ia mengakui bahwa meninggalkan San Siro adalah sebuah keputusan yang sangat sulit untuk diambil. Ia memiliki ikatan emosional yang kuat dengan semua orang di lingkungan AC Milan.
Pada akhirnya, Reijnders menjelaskan bahwa dari sudut pandang olahraga, tawaran dari Man City adalah kesempatan emas. Sebuah kesempatan langka yang tidak mungkin bisa ia lewatkan begitu saja.
Sebuah Perpisahan yang Sulit

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Milannews.it, Tijjani Reijnders pertama-tama mengenang momen perpisahannya dengan AC Milan. Ia tidak menampik sama sekali bahwa itu adalah momen yang sangat berat baginya secara personal.
Ia mengaku memiliki hubungan yang sangat baik dan mendalam dengan semua elemen di klub. Mulai dari para penggemar, rekan satu tim, hingga seluruh staf yang bekerja di sana setiap hari.
"Sangat sulit untuk pergi dari Milan karena saya punya hubungan yang hebat dengan semua orang di sana," ujar Reijnders kepada MilanNews.it.
"Dengan para fans, rekan setim, staf... dan semua itu membuat kepergian saya sulit secara emosional," lanjut gelandang berusia 27 tahun tersebut.
Logika di Atas Perasaan

Namun, di balik kesulitan emosional yang ia rasakan, ada sebuah logika profesional yang tidak bisa ia abaikan. Tawaran dari klub sekelas Manchester City datang di waktu yang sangat tepat.
Menurutnya, jika dilihat dari sudut pandang olahraga murni, bergabung dengan City adalah keputusan terbaik untuk kariernya. Ia melihat The Citizens unggul dalam banyak aspek dibandingkan mantan klubnya.
"Kemudian Manchester City datang mengetuk pintu. Dan dari sudut pandang olahraga, itu adalah keputusan terbaik bagi saya," tegasnya.
"Jika kita melihat beberapa tahun terakhir dari kedua klub, saya rasa ini adalah sebuah langkah maju dari segala perspektif," tambah Reijnders.
Pesona Sang Juara Bertahan

Reijnders kemudian merinci alasan mengapa ia menganggap Man City sebagai sebuah kemajuan dalam kariernya. Dominasi mereka dalam beberapa tahun terakhir menjadi faktor pembeda yang sangat utama.
Keberadaan pelatih sekaliber Pep Guardiola juga menjadi daya tarik yang sangat besar baginya. Begitu pula dengan kualitas para pemain bintang kelas dunia yang mengisi setiap jengkal skuad mereka.
"Lihat saja jumlah trofi yang telah mereka angkat dalam beberapa tahun terakhir," katanya, menunjuk pada kesuksesan City.
"Lalu di sini ada pelatih hebat dan Anda hanya perlu melihat para pemain yang dimiliki klub ini," jelas sang gelandang.
Kereta Emas yang Tak Datang Dua Kali
Pada akhirnya, Reijnders menyimpulkan bahwa keputusannya adalah murni demi pengembangan level kariernya. Ia sadar betul bahwa kesempatan emas seperti ini sangat jarang datang dalam hidup seorang pesepak bola.
Meski masih menyimpan perasaan yang mendalam untuk Milan, ia tidak ingin ada penyesalan di kemudian hari. Ia merasa harus mengambil kesempatan emas yang sudah ada di depan matanya.
Sejauh ini, keputusannya pun terbukti sangat tepat. Reijnders langsung menjadi pilihan utama di lini tengah City dan mampu beradaptasi dengan cepat di lingkungan barunya.
"Saya punya banyak perasaan untuk Milan, tapi kereta emas tertentu hanya lewat sekali," pungkasnya dengan sebuah kiasan.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Prediksi AS Monaco vs Manchester City 2 Oktober 2025
Liga Champions 30 September 2025, 14:32
-
Kisah Tragis Rodri: Dari Pemenang Ballon d'Or hingga Digerogoti Cedera Lutut Kambuhan
Liga Inggris 29 September 2025, 21:35
-
Masa Depan Vinicius Junior Kian Misterius, Klub Papan Atas Premier League Siap Bergerak
Liga Spanyol 29 September 2025, 13:36
LATEST UPDATE
-
Eks Chelsea Ini Bakal Gabung Manchester United di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:22
-
Nasib Tragis 2 Raksasa Afrika: Ketika Nigeria dan Kamerun Gagal ke Lolos Piala Dunia 2026
Piala Dunia 17 November 2025, 16:20
-
Gerard Pique Yakin Timnas Indonesia Suatu Hari Nanti Bakal Lolos ke Piala Dunia
Tim Nasional 17 November 2025, 16:16
-
3 Makanan Indonesia Terfavorit Jay Idzes: Kelezatannya Bikin Kuliner Italia Pun Kalah
Bolatainment 17 November 2025, 16:10
-
Sinyal Pulang Sandro Tonali ke AC Milan Makin Kuat, Ada Klaim Mengejutkan dari Italia
Liga Italia 17 November 2025, 16:07
-
Sir Alex Ferguson Dukung Penuh Ruben Amorim, Doakan Sang Junior Sukses di MU!
Liga Inggris 17 November 2025, 16:07
-
Striker Legendaris MU Beri Wejangan ke Benjamin Sesko Agar Lebih Tokcer, Apa Isinya?
Liga Inggris 17 November 2025, 15:46
-
Inikah Pengganti Altay Bayindir di Skuad Manchester United di 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 15:31
-
Sesko Cedera, MU Impor Striker Lagi dari Jerman?
Liga Inggris 17 November 2025, 15:18
-
Liverpool Dikabarkan Sudah Buka Negosiasi Untuk Gelandang yang Diincar Man United Ini
Liga Inggris 17 November 2025, 15:07
-
Jadwal Lengkap Turnamen Bulu Tangkis BWF 2025: Ayo, Dukung Indonesia!
Bulu Tangkis 17 November 2025, 15:06
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR