
Bola.net - Cristiano Ronaldo mungkin tidak akan mencapai top level sepak bola dunia jika mentalnya lemah. Di masa lalu, bintang Manchester United tersebut sempat hampir putus asa karena dibully, kesepian, dan kangen dengan rumah.
Meskipun sekarang menjadi salah satu pemain terhebat dalam sejarah, Cristiano Ronaldo harus mengatasi kehidupan sulit selama hari-harinya di akademi Sporting Lisbon.
Cerita tersebut tertuang di sebuah buku baru yang berjudul Messi vs Ronaldo: One Rivalry, Two GOATs, and the Era That Remade the World’s Game. Saat itu, Ronaldo bahkan hampir mengepak barang-barangnya dan melupakan sepak bola untuk selama-selamanya.
Ronaldo lahir pada Februari 1985 di Kepulauan Madeira, Portugal. Madeira berjarak 860 kilometer dari ibu kota Portugal, Lisbon.
Dia direkrut masuk akademi sepak bola Sporting Lisbon pada usia 12 tahun. Namun, tahun-tahun pertamanya di sana sangat berat bagi Cristiano Ronaldo. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Tinggalkan Sekolah
Menurut buku tersebut, seperti dikutip dari The Sun, Rabu (9/11/2022), Cristiano Ronaldo nyaris pergi sebelum berhasil menembus starting XI di Sporting.
Direktur Olahraga Sporting diklaim juga mengancam akan mengirim Ronaldo pulang jika sikapnya tidak baik. Saat itu, Ronaldo kerap mendapat nilai buruk di sekolah dan sering membolos.
Pada akhirnya, Sporting dan Ronaldo mencapai kesepakatan sekitar setahun berselang. Ronaldo diperbolehkan meninggalkan sekolah dan fokus ke sepak bola.
"Saya selalu merasa tidak cocok untuk sekolah. Jadi apa gunanya?” kata Ronaldo beberapa tahun berselang.
Pernah Dilarang ke Gym

Ronaldo terkenal dengan fisiknya yang sempurna. Tetapi, sebagai seorang remaja, ia awalnya tidak diizinkan masuk ke gimnasium.
Meskipun ia dapat berkonsentrasi penuh pada sepak bola pada usia 14 tahun, rencananya menambah massa dan membangun otot dihalangi petinggi Sporting. Pada saat itu, akademi klub memiliki aturan ketat soal batasan waktu pemain muda diizinkan untuk berolahraga.
Itu adalah salah satu aturan emas yang ditetapkan oleh eksekutif akademi Sporting, Aurelio Pereira.
“Kami tidak pernah menempatkan anak-anak di gym. Itulah salah satu rahasia di balik karier panjang para pemain kami. Sangat penting untuk membiarkan mereka tumbuh secara alami," kata Pereira.
Imbasnya, Ronaldo mulai diam-diam meninggalkan kamarnya pada malam hari dan berlatih di gym sendirian. Ketika tingkahnya ketahuan oleh pelatih, Ronaldo dihukum. Penjaga klub terkadang harus mengunci ruangan gym.
Ronaldo emoh berhenti, bahkan membawa ember ke kamar mandi setelah latihan. Dia mengisi ember tersebutt dengan air, digunakan sebagai beban untuk squat dan push-up.
Disadur dari Bola.com: Yus Mei Sawitri, 9 November 2022
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Gelandang Manchester United Targetkan Rengkuh Gelar Juara Di Piala Dunia 2022
Piala Dunia 9 November 2022, 21:53
-
Casemiro: Barcelona? Dipikir Entar-entar Aja!
Liga Eropa UEFA 9 November 2022, 21:03
-
Bisa Hadirkan Keseimbangan, Fred Siap Beri Segalanya untuk Brasil di Piala Dunia 2022
Piala Dunia 9 November 2022, 20:38
-
Manchester United Ikhlas Jika Cristiano Ronaldo Pergi
Liga Inggris 9 November 2022, 19:57
-
Netizen Heboh Usai Elkan Baggott Kantongi Striker yang Sempat Diincar Man United
Tim Nasional 9 November 2022, 17:58
LATEST UPDATE
-
Drama Penalti di Basra: Irak Kalahkan Uni Emirat Arab 2-1, Jaga Asa ke Piala Dunia 2026
Piala Dunia 19 November 2025, 09:16
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55





















KOMENTAR