Fakta Mengejutkan: MU Ternyata Jadi Raja Gol Sepak Pojok di Premier League, Bahkan Arsenal Pun Kalah

Fakta Mengejutkan: MU Ternyata Jadi Raja Gol Sepak Pojok di Premier League, Bahkan Arsenal Pun Kalah
Bek Manchester United, Matthijs de Ligt, merayakan gol dalam pertandingan Premier League melawan Tottenham Hotspur, Sabtu (8/11/2025). (c) AP Photo/Ian Walton

Bola.net - Manchester United kembali menunjukkan kemajuan signifikan di bawah asuhan Ruben Amorim. Setelah sempat dikenal sebagai tim yang rapuh saat menghadapi situasi bola mati, kini Setan Merah justru menjelma menjadi salah satu tim paling mematikan di Premier League lewat skema sepak pojok.

Sudah genap satu tahun Amorim menukangi United sejak kedatangannya dari Sporting Lisbon. Pelatih asal Portugal itu mengakui sempat dibuat kaget oleh intensitas dan fisik keras liga Inggris. Karena itu, meningkatkan kekuatan dan daya tahan skuad menjadi fokus utamanya di musim pertama.

Namun, hasil kerja keras itu mulai terlihat nyata. Jika pada awal masa jabatannya United sempat kebobolan dua gol dari sepak pojok saat melawan Arsenal, serta sempat kecolongan situasi serupa kontra Tottenham dan Wolves, kini kondisinya berbalik 180 derajat.

1 dari 3 halaman

Statistik Gol Sepak Pojok MU

Pemain Manchester United, Harry Maguire, menyapa para suporter seusai pertandingan Premier League antara Liverpool dan Manchester United di Anfield, 19 Oktober 2025 (c) AP Photo/Ian Hodgson

Pemain Manchester United, Harry Maguire, menyapa para suporter seusai pertandingan Premier League antara Liverpool dan Manchester United di Anfield, 19 Oktober 2025 (c) AP Photo/Ian Hodgson

Gol penyama kedudukan Matthijs de Ligt saat United bermain imbang 2-2 dengan Tottenham baru-baru ini menjadi bukti nyata perkembangan tim.

Berdasarkan laporan The Athletic, United kini menjadi tim paling efektif dalam mengeksekusi sepak pojok di Premier League musim 2025/26, bahkan mengungguli Arsenal yang dikenal sebagai spesialis bola mati di era Mikel Arteta.

Rata-rata, United mampu mencetak 14,3 gol dari setiap 100 sepak pojok, sedangkan Arsenal hanya sedikit di atas angka 10 gol. Formasi 3-4-2-1 ala Amorim dinilai berperan besar dalam hal ini.

Dengan trio bek tinggi menjulang seperti De Ligt, Harry Maguire, dan Leny Yoro, serta tambahan kekuatan udara dari penyerang 195 cm Benjamin Sesko, United menjadi ancaman serius di udara.

2 dari 3 halaman

Berkat Carlos Fernandes

Ekspresi Ruben Amorim dalam laga Liverpool vs Manchester United, Minggu (19/10/2025). (c) AP Photo/Ian Hodgson

Ekspresi Ruben Amorim dalam laga Liverpool vs Manchester United, Minggu (19/10/2025). (c) AP Photo/Ian Hodgson

Namun, kesuksesan ini tak lepas dari tangan dingin Carlos Fernandes, asisten pelatih yang dibawa Amorim dari Sporting. Fernandes dipercaya untuk menangani skema bola mati setelah sebelumnya tanggung jawab itu dipegang oleh Andreas Georgson.

Keputusan tersebut sempat menuai kritik ketika hasil belum terlihat, tetapi Amorim tetap memberikan kepercayaan penuh kepada staf kepercayaannya itu.

Kini, Fernandes layak disandingkan dengan Nicolas Jover, pelatih spesialis bola mati Arsenal yang selama ini mendapat banyak pujian. Keduanya menunjukkan bahwa dalam sepak bola modern, detail kecil seperti eksekusi sepak pojok bisa menjadi pembeda besar dalam perebutan gelar.

Sumber: The Athletic


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL