
Bola.net - Manchester City nyaris dikalahkan Chelsea, sebelum akhirnya berbalik menang. Meski menang, sang manajer Josep Guardiola tetap melempar pujian untuk lawannya. Menurut Guardiola, The Blues racikan Frank Lampard ini adalah tim yang luar biasa.
Juara bertahan Manchester City menjamu Chelsea di Etihad Stadium pada pekan ke-13 Premier League 2019/20, Minggu (24/11/2019). City mengalahkan Chelsea 2-1 dan menggusur The Blues dari posisi tiga.
Chelsea unggul terlebih dahulu melalui gol N'Golo Kante menit 21. Namun, City mampu membalikkan keadaan lewat gol-gol Kevin De Bruyne menit 29 dan Riyad Mahrez menit 37.
Sepanjang laga, City bahkan cuma mencatatkan penguasaan bola 46,74%, yang tercatat sebagai rekor possession terendah dalam 381 pertandingan liga utama Guardiola sebagai pelatih.
Akhir Enam Kemenangan Beruntun Chelsea

Sebelum menghadapi City, Chelsea meraih enam kemenangan beruntun di Premier League. Guardiola pun melontarkan pujian untuk tim muda Chelsea besutan Lampard ini.
"Setelah kebobolan, kami sedikit menderita," kata Guardiola kepada Sky Sports, seperti dikutip Goal International. "Di momen terbaik yang kami dapatkan, kami mencetak gol melalui Kevin."
"Setelah itu, kami melewatkan banyak kesempatan dan posisi untuk operan akhir."
"Di babak kedua, kami mengendalikannya. Kami beberapa kali kehilangan bola di posisi sulit. Mereka pakarnya membaca operan dan melakukan intersep. [Chelsea] adalah tim top, tapi kami telah berjuang keras."
Guardiola harus melakukan beberapa penyesuaian untuk menghadapi lawan yang sulit ini. Meski harus terlebih dahulu menderita, pada akhirnya mereka mampu mengamankan tiga poin.
"Mereka sangat bagus, tim yang luar biasa," imbuh Guardiola.
Bukti Manajer Muda

Chelsea adalah tim dengan mayoritas pemain muda. Pelatihnya juga masih muda, 41 tahun, dan belum banyak pengalaman. Namun, di musim pertama membesut mantan klubnya ini, Lampard mampu membawa mereka bersaing di papan atas.
"Ini Chelsea," lanjut Guardiola. "Jika Anda lihat 20 tahun terakhir, Chelsea bukanlah tim yang buruk. Enam atau tujuh tahun terakhir, City memang meraih lebih banyak gelar. Namun, sebelum itu adalah eranya Manchester United dan Chelsea - mereka yang terbaik."
"Sebelum ini, tim-tim cuma bertahan dan menggunakan serangan balik. Sekarang, tim-tim berani menggunakan manajer-manajer muda, memiliki pemain-pemain dengan spirit tinggi, tanpa beban, tampil menyerang, dan main atraktif."
"Anda bisa lihat bahwa tim-tim di papan atas semua bermain luar biasa. Leicester, Liverpool, tim kami, dan Chelsea," pungkas manajer Manchester City tersebut.
Sumber: Goal International
Baca juga artikel-artikel lainnya:
- Lampard Cuma Mampu Beri Guardiola Setitik Noda, Bukan Kekalahan
- 2 Pemain Chelsea yang Patut Disalahkan untuk Kekalahan dari City
- Perkiraan Susunan Pemain Sheffield United vs Manchester United
- Siapa Klub Premier League Paling Boros Soal Gaji Pemain? MU atau City?
- Statistik Laga Crystal Palace vs Liverpool: The Reds Si Raja Bola Mati
- Statistik Laga Arsenal vs Southampton: Torehan Buruk the Gunners Belum Berhenti Juga
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Manchester City dan 400 Kemenangan di Premier League
Liga Inggris 24 November 2019, 14:38
-
Aguero Cedera, Guardiola Cemas
Liga Inggris 24 November 2019, 14:14
-
Guardiola Puji Lampard: Chelsea Luar Biasa
Liga Inggris 24 November 2019, 13:04
-
Lampard Cuma Mampu Beri Guardiola Setitik Noda, Bukan Kekalahan
Liga Inggris 24 November 2019, 12:19
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR