
Bola.net - Lebih dari satu dekade terakhir, Manchester United seperti kehilangan arah. Bergantian pelatih datang dan pergi, namun tak ada satu pun yang benar-benar mampu mengembalikan identitas dan kejayaan klub seperti saat masih ditangani Sir Alex Ferguson.
Harapan baru mulai tumbuh sejak Ruben Amorim mengambil alih kursi pelatih. Ia tak hanya membawa pendekatan taktik yang lebih modern, tetapi yang lebih penting, ia menanamkan kembali nilai utama yang dulu dijunjung tinggi di era Ferguson: tidak ada satu individu pun yang lebih besar dari klub.
Musim debut Amorim di Old Trafford memang tidak berbuah manis dari sisi prestasi. Manchester United hanya finis di peringkat ke-15 klasemen akhir Premier League. Di Liga Europa, mereka juga gagal meraih trofi setelah takluk 0-1 dari Tottenham di partai final.
Meski demikian, manajemen klub tetap memberi kepercayaan penuh kepada pelatih asal Portugal tersebut. Dukungan itu mencakup upayanya untuk menghidupkan kembali aturan yang menjadi fondasi kejayaan United di masa lalu, seperti yang diterapkan oleh Sir Alex Ferguson.
Warisan Sir Alex: Ketegasan dan Kekuasaan Penuh
Sir Alex Ferguson dikenal sebagai sosok dengan otoritas penuh di Manchester United. Selama lebih dari 20 tahun masa kepemimpinannya, ia membentuk klub menjadi institusi yang mengedepankan disiplin, loyalitas, dan mental juara. Tak peduli seberapa besar nama seorang pemain, jika tidak selaras dengan visi tim, maka ia akan dipersilakan angkat kaki.
Kita tak perlu jauh-jauh mencari buktinya. Pemain-pemain besar seperti Jaap Stam, David Beckham, Roy Keane, dan Ruud van Nistelrooy pun sempat menjadi korban dari ketegasan sang manajer legendaris. Mereka bukan pemain biasa, tetapi Ferguson lebih mengutamakan keharmonisan tim dan prinsip dasar klub.
Sayangnya, sejak Ferguson pensiun pada 2013, prinsip-prinsip itu mulai luntur. Ruang ganti United berubah menjadi tempat kompromi, di mana reputasi kerap kali lebih diutamakan daripada tanggung jawab.
Ruben Amorim: Menegakkan Standar Tanpa Pengecualian
Kini, Ruben Amorim hadir dengan pendekatan yang tegas, lugas, dan minim kompromi. Ia melakukan sesuatu yang belum pernah diterapkan oleh para manajer sebelumnya pasca-Ferguson: menegakkan standar yang setara untuk semua pemain, tanpa terkecuali.
Nama-nama seperti Marcus Rashford, Jadon Sancho, Antony, hingga Alejandro Garnacho, yang selama ini tumbuh dalam bayang-bayang ekspektasi besar, ketenaran, dan nilai transfer tinggi, kini tak lagi mendapat perlakuan istimewa. Amorim memberi peringatan jelas: berikan kontribusi nyata atau bersiap tersingkir.
Sudah terlalu lama pemain di Old Trafford mendapat perlindungan dari kritik hanya karena status sebagai bintang masa depan atau jebolan akademi. Amorim tak peduli soal itu. Fokus utamanya adalah membentuk tim yang kompetitif dan disiplin.
Bertahan di Manchester United Harus Diperjuangkan
Di bawah komando Ruben Amorim, satu pesan disampaikan dengan sangat gamblang: bertahan di Manchester United bukan hak, tapi harus diperjuangkan. Bakat atau popularitas saja tidak cukup. Konsistensi, kerja keras, dan loyalitas terhadap tim adalah kunci utama di eranya.
Tentu saja, sejumlah keputusan Amorim bisa jadi menyakitkan bagi fans. Menyaksikan pemain kesayangan terpinggirkan atau mendapat kritik terbuka bukan hal yang mudah diterima. Namun, justru kepemimpinan seperti inilah yang selama ini dirindukan, kepemimpinan yang berani dan tegas.
Ia tidak gentar mengambil keputusan besar. Ia tak gentar menghadapi tekanan media. Ia juga tak silau dengan reputasi jika hal itu justru menghambat kemajuan tim. Namun, tentu saja, Amorim tetap harus membuktikan bahwa arah yang ia ambil adalah langkah yang tepat!
Sumber: Manchester United Forever
Baca Ini Juga:
- 8 Kabar Terbaru Bursa Transfer Premier League Hari Ini, Selasa 8 Juli 2026: MU Incar Gelandang Valencia?
- Viktor Gyokeres ke Arsenal: Langsung Ngegas di Liga Inggris atau Gagal Seperti Darwin Nunez?
- Alasan Bruno Fernandes, Rasmus Hojlund, dan Pemain Manchester United Lainnya Absen di Awal Latihan Pramusim
- Daftar 15 Pemain yang Hadir dalam Latihan Perdana Manchester United Jelang Pramusim 2025/2026
- Kabar MU Hari Ini: Setan Merah Masih Idamkan Ederson, Berapa Harga yang Harus Dibayar?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jami Vardy Pimpin Lini Serang Manchester United di Musim 2025/2026?
Liga Inggris 8 Juli 2025, 18:29 -
MU Makin Puyeng, Juventus Semakin Menjauh dari Transfer Jadon Sancho
Liga Inggris 8 Juli 2025, 17:39 -
Ruben Amorim Usir 5 Pemain MU dari Sesi Pra Musim, Ada Apa?
Liga Inggris 8 Juli 2025, 17:23 -
Manchester United Dapat Calon Pembeli Baru untuk Rasmus Hojlund
Liga Inggris 8 Juli 2025, 17:11
LATEST UPDATE
-
Prediksi Arsenal vs West Ham 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:10 -
Hasil FP1 Moto2 Mandalika 2025: Celestino Vietti dan Manuel Gonzalez Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:48 -
Prediksi Manchester United vs Sunderland 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 09:39 -
Hasil FP1 Moto3 Mandalika 2025: David Munoz Memimpin Joel Kelso
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:31 -
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Livoli Divisi Utama 2025
Voli 3 Oktober 2025, 09:10 -
Jadwal Lengkap Pertandingan Livoli Divisi Utama 2025, 3 September-19 Oktober 2025
Voli 3 Oktober 2025, 09:10 -
Jadwal Lengkap Turnamen Bulu Tangkis BWF 2025: Ayo, Dukung Indonesia!
Bulu Tangkis 3 Oktober 2025, 09:09 -
Daftar Pembalap Indonesia yang Berlaga di Idemitsu Asia Talent Cup 2025
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:08 -
Jadwal Lengkap Idemitsu Asia Talent Cup 2025: Indonesia Turunkan 4 Wakil
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:08 -
Jadwal Live Streaming Formula 1 Singapura 2025 di Vidio, 3-5 Oktober 2025
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:07
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR