Kisah Ruben Amorim dan Formasi 3-4-3 Miliknya di Man United: Hidup atau Mati Bersama Filosofi

Kisah Ruben Amorim dan Formasi 3-4-3 Miliknya di Man United: Hidup atau Mati Bersama Filosofi
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim dan para pemain MU usai laga melawan Arsenal di Old Trafford, 17 Agustus 2025 lalu. (c) AP Photo/Dave Thompson

Bola.net - Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, kini berada dalam sebuah tekanan yang sangat besar. Hasil imbang 1-1 yang diraih saat melawan Fulham pada hari Minggu (24/8/2025) terasa seperti sebuah langkah mundur yang mengkhawatirkan.

Sorotan utama dari para penggemar dan pengamat pun kembali tertuju pada satu hal yang sama. Formasi 3-4-3 yang terus ia terapkan dinilai belum juga membuahkan hasil yang memuaskan bagi Setan Merah.

Sejak kedatangannya ke Old Trafford, rekor Ruben Amorim di Premier League memang tidak bisa dibilang istimewa. Banyak pihak yang mulai mendesaknya untuk segera mengubah taktik dan kembali ke skema empat bek.

Namun, pelatih asal Portugal itu ternyata punya sebuah pendirian yang sangat teguh. Ia pernah menegaskan secara langsung bahwa ia akan 'hidup dan mati' bersama dengan filosofi permainan yang diusungnya.

1 dari 4 halaman

Amorim Di Bawah Tekanan Hebat

Reaksi pelatih Manchester United, Ruben Amorim di laga melawan Arsenal, 17 Agustus 2025 lalu. (c) AP Photo/Dave Thompson

Reaksi pelatih Manchester United, Ruben Amorim di laga melawan Arsenal, 17 Agustus 2025 lalu. (c) AP Photo/Dave Thompson

Setiap hasil mengecewakan yang diraih oleh Manchester United di bawah asuhan Ruben Amorim selalu memperkuat satu seruan. Banyak pihak yang terus mendesaknya untuk segera meninggalkan formasi 3-4-3 dan kembali ke skema empat bek yang lebih konvensional.

Formasi andalannya yang sukses besar saat membangun dinasti di Sporting Lisbon itu seolah tak bertuah di Inggris. Catatan minor 7 kemenangan dari 29 laga jelas bukan sesuatu yang bisa dibanggakan oleh seorang manajer Manchester United.

Amorim sendiri pernah menegaskan dalam sebuah kesempatan bahwa ia tidak akan mengubah idenya begitu saja. Menurutnya, hal itu justru akan membawa dampak yang lebih buruk bagi tim.

"Saya tidak bisa mengubah ide saya dalam satu hari karena kami justru akan lebih banyak kalah sekarang," tegas Amorim pada 30 Desember tahun lalu.

"Jadi saya akan mencoba melakukannya dengan cara yang sedang saya coba lakukan. Saya mempertahankan ide saya, saya ingin bermain dengan cara tertentu sampai akhir," sambungnya.

2 dari 4 halaman

Filosofi Adalah Segalanya

Ruben Amorim pada laga MU vs Arsenal pada pekan ke-1 Premier League 2025/2026 di Old Trafford, Minggu (17/8) malam WIB (c) AP Photo/Dave Thompson

Ruben Amorim pada laga MU vs Arsenal pada pekan ke-1 Premier League 2025/2026 di Old Trafford, Minggu (17/8) malam WIB (c) AP Photo/Dave Thompson

Ruben Amorim menegaskan bahwa ia tidak akan pernah kembali ke taktik atau sistem permainan yang lama. Ia sadar betul bahwa ia direkrut oleh Manchester United karena filosofi permainan yang ia miliki.

Baginya, mundur dan mengubah ide di tengah jalan bukanlah sebuah pilihan sama sekali. Ia bertekad untuk terus maju dan menerapkan ide serta filosofinya sampai akhir perjalanannya di Old Trafford.

"Seperti yang saya katakan, Anda tidak bisa kembali. Kami harus terus mendorong," ujar manajer United itu dalam sebuah wawancara terpisah.

"Saya di sini karena ide saya, dan saya akan terus menjalankan ide saya sampai akhir," pungkasnya dengan sangat tegas.

3 dari 4 halaman

Alasan di Balik Kesulitan

Keteguhan Ruben Amorim pada prinsipnya ini tentu bukan tanpa sebuah alasan yang kuat. Ia merasa bahwa dirinya tidak pernah punya cukup waktu untuk bisa bekerja secara maksimal pada musim lalu.

Ia datang ke Old Trafford pada bulan November di saat klub sedang berada dalam situasi kekacauan, baik di dalam maupun di luar lapangan. Jadwal yang sangat padat membuatnya hampir tidak punya waktu di lapangan latihan.

"Saya beradaptasi di setiap pertandingan - posisi, cara para pemain mencoba mengatasinya tanpa latihan," jelas Amorim mengenai situasinya musim lalu.

"Ingat, kami hanya punya sekitar empat sesi latihan bersama. Jadi itu adalah hal yang sangat penting," ungkapnya.

4 dari 4 halaman

Musim Ini Tak Ada Lagi Alasan

Meskipun Ruben Amorim punya pendirian yang sangat kuat, musim ini ceritanya akan sangat berbeda. Ia tidak akan lagi bisa mendapat pembelaan atau alasan seperti yang terjadi pada musim lalu.

Klub kini sudah jauh lebih stabil dengan adanya restrukturisasi di level manajemen dan juga fasilitas latihan yang baru. Absennya United dari kompetisi Eropa juga memberinya banyak sekali waktu untuk bekerja di Carrington.

Ia sadar betul dengan semua pertanyaan yang selalu diajukan kepadanya soal taktik dan formasi tim. Namun, ia tetap teguh pada pendiriannya dan siap menghadapi tantangan.

"Saya tahu apa yang kalian coba capai , tetapi ini sangat jelas," katanya, menanggapi keraguan publik.

"Saya di sini karena ide saya, dan saya akan terus menjalankan ide saya sampai akhir," tutup Ruben Amorim.

Kini, dengan waktu dan dukungan penuh yang ia miliki, Ruben Amorim dituntut untuk segera membuktikan bahwa filosofinya memang bisa membawa Manchester United kembali ke jalur kemenangan.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL