
Bola.net - Roy Keane merupakan mantan kapten Manchester United. Semasa bermain, ia dikenal sebagai gelandang yang tidak pernah kompromi di lapangan.
Roy Keane juga dikenal suka blak-blakan berkomentar. Bahkan, saking vokalnya dia akhirnya didepak Sir Alex Ferguson karena mengkritik rekan-rekannya di depan publik.
Legenda Manchester United tak banyak berubah bertahun-tahun berselang. Ia tetap bermulut tajam yang tak segan-segan melontarkan kritikan pedas, termasuk untuk Setan Merah.
Ia punya kesempatan melontarkan kritik-kritiknya karena kini berprofesi sebagai pundit. Meskipun komentarnya kerap dianggap brutal, Keane dianggap cukup jujur dalam menganalisis pemain maupun klub.
Pemain-pemain Manchester United tentu saja tak lepas dari sasaran mulut pedas Roy Keane. Berikut ini tujuh kritikan pedas Keane terhadap pemain Setan Merah sepanjang musim 2019-2020, seperti dilansir Planet Football.
1. David De Gea
David De Gea melakukan beberapa kesalahan kesalahan fatal di bawah mistar gawang Manchester United pada musim ini.
Saat MU menjalani laga tandang ke markas Everton pada Maret 2020, dia membuat tim tuan rumah dengan mudah mendapat gol pada menit ketiga. Dia terlalu lama mengamankan bola, kemudian malah bola yang akan dihalaunya kena blok Dominic Calvert-Lewin dan masuk ke gawang.
Keane geram atas kesalahan fatal itu dan mengklaim akan 'menghukum mati' De Gea jika dirinya berada di ruang ganti Setan Merah.
"Apakah saya pemain atau manajer, saya akan membunuhnya. Apa yang ditunggunya? Itu gila," kata Keane kepada Sky Sports.
"Dia tampak seperti arogan. Saya akan menghukum mati dirinya di half time. Tak ada alasan," sambung pria asal Irlandia itu.
2. David De Gea Lagi
David De Gea kembali melakukan blunder ketika Manchester United ditahan imbang Tottenham Hotspur 1-1 pada Sabtu (20/6/2020) dini hari WIB.
Ia gagal mengadang sepakan Steven Bergwijn. Kiper asal Spanyol itu justru meninju bola masuk ke gawangnya yang membuat Setan Merah tertinggal lebih dulu.
Kali ini, Keane tidak ingin membunuhnya. Tapi, dia tetap sangat marah serta menyebut Dea Gea sebagai penjaga gawang yang paling dilebih-lebihkan kemampuannya sejak lama.
"Saya akan mendendanya pada half-time. Tak ada alasan lagi," ujar Keane kepada Sky Sports.
"Saya akan memukulnya. Itu adalah standar penyelamatan untuk kiper mapan di kancah internasional," sergah mantan kapten MU itu.
3. Harry Maguire
Harry Maguire menjadi bek termahal di dunia ketika Manchester United membawanya dari Leicester City pada 2019, dengan transfer senilai 80 juta pounds.
Tapi, Keane tak yakin dengan kemampuan Maguire. Ia meyakini Maguire sosok bek tengah yang rentan, terutama kurang memiliki kecepatan.
"Jika saya seorang striker, saya akan senang bermain melawan seseorang seperti Harry Maguire," kata Keane kepada ITV Sport pada September 2019.
"Dia jelas kurang cepat dan tak punya kewaspadaan posisi untuk mengantisipasi bahaya. Sangat mudah bermain menghadapinya," imbuh Keane.
4. Paul Pogba
Pogba menyuguhkan performa yang naik turun sejak kembali ke Old Trafford pada 2016. Keane adalah salah satu pengkritik terbesar Pogba.
Setelah MU imbang 1-1 melawan Arsenal pada September 2019, Keane tak segan-segan menganalisis performa sang gelandang.
"Mereka membutuhkan yang lebih dari Pogba. Kita terlalu melebih-lebihnnya sebelum laga, menyebutnya pemain terbaik dan lain-lain. Dia mengecewakan. Sangat jelek," kata Keane kepada Sky Sports.
5. Andreas Pereira dan Fred
Menjelang laga Manchester United melawan Liverpool pada Oktober 2019, Pereira dan Fred terlihat berbicang dengan sesama pemain Brazil yang memperkuat Liverpool, Roberto Firmino.
Pemandangan pemain Liverpool dan MU berpelukan di lorong stadion langsung dikritik pedas oleh Roy Keane.
“Saya muak dengan para pemain. Anda akan berperang, mereka berpelukan dan berciuman," kata Keane di Sky Sports.
"Jangan pernah memandang lawan. Anda akan berperang melawan mereka. Pertandingan tak banyak berubah, tapi pemain berubah. Anda harus berperang melawan para pemain itu dan mereka malah berpelukan. Bicara dengan mereka setelah pertandingan atau malah jangan berbicara apa pun dengan mereka," tegas Keane.
6. Luke Shaw
Tak sulit membuat Roy Keane kesal. Luke Shaw mengenakan topi saat melakukan pemanasan menjelang pertandingan melawan Liverpool pada Januari 2020. Situasi itu membuat Roy Keane kesal bukan kepalang.
"Ketika saya melihat Shaw kembali bergabung ke tim ... semakin mendekati kickodd, semakin khawatir saya," kata Keane kepada Sky Sports. “Saya baik-baik saja sekitar dua jam yang lalu. Tapi ketika saya melihat para pemain melakukan pemanasan dengan topi konyol ... "
United akhirnya kalah 0-2. Jadi mungkin kekesalan Keane ada benarnya.
7. Anthony Martial
Anthony Martial membuang peluang emas ketika Manchester United kalah dari Liverpool pada Januari 2020. Sang striker kesulitan tampil konsisten di Old Trafford.
Keane meyakini Martial tak cukup bagus untuk menjadi pemain MU.
"Martial, Anda datang ke Manchester United untuk meledak di momen besar. Bagi saya, itu meringkas kariernya secara singkat di Manchester United," ujar Keane kepada Sky Sports.
"Ada skema permainan yang bagus dan tapi Anda harus tepat sasaran, tak ada alasan. Striker-striker hebat di Manchester yang diingat suporter, tentu saja mereka tepat sasaran dan mencetak gol."
"Itulah sebabnya pemain ini tak cukup bagus untuk Manchester United," sergah Keane.
Sumber: Planet Football
Disadur dari: Bola.com/Penulis Yus Mei Sawitri
Published: 22 Juni 2020
Baca Juga:
- Sebelum Shin Tae-yong, Ini 5 Pelatih Timnas Indonesia yang Pernah Perang dengan PSSI
- Dari Ruud Gullit hingga Robert Alberts, Ini 5 Calon Pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
- 4 'Dosa' Florentino Perez di Real Madrid: Pecat Vicente Del Bosque hingga Menjual Ronaldo
- Sadio Mane Lupa Berlutut sebelum Lawan Everton, Netizen: Bapak Malu Melihatmu
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Owen: Tanpa Pogba, Manchester United Akan Kalah dari Tottenham
Liga Inggris 22 Juni 2020, 23:59
-
Bruno Fernandes dan Paul Pogba Bakal Jadi Duet Impian Manchester United
Liga Inggris 22 Juni 2020, 20:40
-
Bakal Hadapi Klub Masa Kecil, Begini Perasaan Harry Maguire
Liga Inggris 22 Juni 2020, 20:00
LATEST UPDATE
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR