
Bola.net - - 'Comeback' Liverpool atas Barcelona pada babak semi-final Liga Champions mungkin hebat di mata publik, tapi tidak dengan Rafael Benitez. Baginya, masih lebih baik momen 'malam Istanbul' yang pernah dilewatinya bersama The Reds dulu.
Hari Rabu (8/5) kemarin, Liverpool menyambut Barcelona di Anfield pada laga leg kedua dengan harapan melaju ke final yang sangat kecil. Pasalnya, skuat asuhan Jurgen Klopp itu telah menelan kekalahan telak 0-3 pada leg pertama di markas Barcelona, Camp Nou.
Hampir semua orang menganggap peluang Liverpool membalikkan keadaan sangat kecil, pasalnya mengejar ketertinggalan tersebut dari lawan seperti Barcelona bukanlah perkara mudah. Tapi, mereka berhasil menepis anggapan itu dengan menang 4-0.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Lebih Baik 'Malam Istanbul'
'Comeback' epik itu lantas mendapatkan sambutan positif tidak hanya dari fans Liverpool saja, tapi juga banyak kalangan yang bahkan tak ada sangkut pautnya dengan dunia sepak bola. Contohnya adalah Pangeran William dan pebasket tersohor, James LeBron.
Benitez, yang pernah menukangi Liverpool, juga menyambutnya dengan positif. Tapi baginya, tidak ada 'comeback' Liverpool yang lebih baik dari momen malam Istanbul kala menghadapi AC Milan di babak final Liga Champions.
"Comeback saya lebih baik, itu jelas," tutur Benitez, dikutip dari The Telegraph. "Saya melihat ada pemungutan suara [di Sky Sports]. Ayolah, tak mungkin laga melawan Barcelona lebih baik," sambungnya.
Penjelasan Benitez
Benitez lalu menjelaskan secara mendetil mengapa malam Istanbul jauh lebih baik dari Comeback Camp Nou. Kala itu, Liverpool benar-benar dalam situasi terpojok karena tertinggal 0-3 dari AC Milan pada babak pertama.
"Anda hanya punya 45 menit, 0-3 melawan AC Milan, tim terbaik, jauh dari siapapun, para penggemar bernyanyi di jeda babak pertama, fans Milan sangat senang, lalu anda mencetak tiga gol dalam enam menit serta penyelamatan [Jerzy] Dudek, kemudian ke perpanjangan waktu, hingga penalti," lanjutnya.
"Lebih baik dari itu? ayolah. Saya beri tahu anda, seorang teman saya asal Turki yang berada di sini berkata, 'Dengar, untuk satu tahun itu, kami menganalisis laga ini. [Liverpool] anda bermain dengan sangat baik. Yang utama adalah comeback dan atmosfernya, emosinya: Istanbul lebih baik'," tambahnya.
"Jika anda memenangkan trofi, maka itu adalah prestasi yang fantastis. Tapi saya tak ingin berbicara terlalu banyak soal itu. Mereka bermain dengan sangat baik di tengah pekan lalu, tapi Istanbul berbeda," tandasnya.
Soal Malam Istanbul
Sebagai informasi, laga di Istanbul yang terjadi pada tahun 2005 itu berlangsung hingga ke drama adu penalti. Pada momen itulah, The Reds berhasil mengunci kemenangan atas AC Milan dengan dramatis dan keluar sebagai juara Liga Champions.
Baca Juga:
- Jika Gagal Tahun Ini, Van Dijk Ingin Liverpool Tampil Lebih Baik Tahun Depan
- Van Dijk: Segalanya Masih Mungkin Terjadi
- Kemenangan Liverpool Atas Barcelona Diklaim Sebagai Salah Satu Momen Terbaik di Sepakbola
- Barcelona Tuntas, Kini Saatnya Liverpool Fokus Pada Wolves
- Liverpool vs Barcelona, Ronaldo Akui The Reds Layak Menang
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Berharap, Mohamed Salah Ingin Liga Champions Jadi Milik Liverpool
Liga Champions 11 Mei 2019, 22:30
-
Man of The Match Liverpool vs Barca Ternyata Seorang Ball Boy
Liga Champions 11 Mei 2019, 21:30
-
Kata Van Dijk, Liverpool Sudah Tidak Lagi 'Mabuk Barcelona'
Liga Champions 11 Mei 2019, 20:30
-
Liverpool Bisa Comeback karena Barcelona Terkejut dan Ketakutan
Liga Champions 11 Mei 2019, 18:30
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55






















KOMENTAR