Manchester United Siapkan Dua Alternatif Jika Gagal Dapatkan Bryan Mbeumo, Siapa Saja?

Bola.net - Manchester United terus membangun kekuatan lini serangnya untuk musim depan, namun upaya mereka mendapatkan Bryan Mbeumo dari Brentford mulai menemui hambatan.

Klub berjuluk Setan Merah itu kini disebut telah menyiapkan dua nama alternatif jika gagal mengamankan tanda tangan winger asal Kamerun tersebut.

Mbeumo memang menjadi prioritas setelah United sukses mendatangkan Matheus Cunha dari Wolverhampton dengan mahar fantastis senilai £62,5 juta.

Namun, kehadiran Thomas Frank di kursi pelatih Tottenham turut mengubah peta persaingan. Pelatih yang sebelumnya menukangi Brentford itu disebut ingin membawa Mbeumo ke London Utara dan siap mengajukan tawaran mencapai £70 juta.

Di sisi lain, Manchester United enggan memenuhi permintaan harga tinggi yang dipatok Brentford, yakni sekitar £60 juta. Situasi tersebut membuat manajemen klub mulai melirik opsi lain.

2 Alternatif MU

Menurut laporan ESPN, dua pemain masuk radar: Antoine Semenyo dari Bournemouth dan Eberechi Eze dari Crystal Palace.

Nama terakhir tengah naik daun setelah membawa Palace meraih gelar Piala FA pertama mereka dalam sejarah klub. Namun, ambisi United tidak akan mudah karena Eze memiliki klausul pelepasan senilai £65 juta dan juga diminati Aston Villa.

Sementara itu, peluang lebih terbuka untuk merekrut Antoine Semenyo. Penyerang berusia 25 tahun asal Ghana ini disebut-sebut tengah dipantau seluruh anggota Big Six, kecuali Arsenal.

Meski begitu, Bournemouth juga tidak akan melepas sang pemain dengan mudah, terutama karena mereka menilainya setara dengan harga pasar mencapai £70 juta.

MU Gagal Rayu Gyokeres

Di sisi lain, rencana awal United untuk memboyong Viktor Gyokeres dari Sporting Lisbon tampaknya kandas.

Penyerang Swedia itu dilaporkan menolak pinangan dari Old Trafford, membuka peluang bagi Arsenal untuk bergerak lebih cepat.

Dengan bursa transfer yang masih panjang, United tampaknya akan terus bermanuver mencari tambahan kekuatan di lini depan, sambil memastikan tidak terjebak dalam perang harga yang merugikan.

Sumber: ESPN