
Bola.net - Laga pekan ke-14 Premier League, antara Manchester United dan Leeds United, bukan sekadar laga biasa. Laga yang akan dihelat di Old Trafford, Minggu (20/12) ini akan menjadi laga sarat gengsi bagi kedua tim.
Gengsi ini tak lepas dari rivalitas yang terjadi sepanjang perjalanan sejarah kedua tim. United dan Leeds terlibat rivalitas yang bisa dibilang paling sengit di sepak bola Inggris.
Akar rivalitas ini sendiri tak berhubungan secara langsung dengan sepak bola. Rivalitas yang berlangsung sejak abad ke-15 lalu tersebut justru lebih kental bernuansa politik. Bangsawan dari York dan Lancaster sama-sama bersaing memperebutkan tahta kerajaan Inggris. Bangsawan York memiliki lambang mawar merah, sedangkan Lancaster memiliki lambang mawar putih. Inilah yang menjadi muasal sebutan rivalitas ini sebagai Roses Rivalry.
Rivalitas yang berujung sejumlah pertempuran ini terjadi antara 1455 dan 1487. Salah satu pertempuran paling berdarah antara kedua keluarga bangsawan ini terjadi di dekat Towton pada 29 Maret 1461. Dalam pertempuran ini ribuan orang harus kehilangan nyawanya.
Rivalitas mereda setelah kedua keluarga bangsawan ini terikat pernikahan. Namun, ini tak membuat rivalitas antara York dan Lancaster sepenuhnya usai.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Antara Wol dan Kapas
Persaingan antara Yorkshire dan Lancashire berlanjut kala Revolusi Industri terjadi di Inggris pada abad 18 dan 19. Perekonomian Yorkshire, daerah asal Leeds United, meningkat pesat akibat industri wol.
Sementara, wilayah Manchester berkembang pesat akibat industri kapas. Industri kapas ini kian berkembang dengan ketersediaan batubara murah.
Persaingan kian sengit ketika dua kota sama-sama membangun tetenger megah. Leeds membangun balai kota megah pada pertengahan abad 19. Manchester kemudian mengikuti dengan membangun gedung balai kota yang tak kalah megahnya.
Berlanjut ke Lapangan Hijau
Panasnya persaingan antara dua daerah ini berlanjut ke lapangan hijau. Kedua daerah sama-sama memiliki tim sepak bola mereka masing-masing.
Manchester United lahir di Lancashire pada 1878. Klub ini didirikan para pekerja jaringan rel Lancashire dan Yorkshire, dengan nama Newton Heath. Sementara, Leeds United lahir pada 1919 menggantikan Leeds City, yang buyar akibat masalah keuangan.
Dikutip dari laman Worldfootball, Setan Merah dan The Whites pertama kali bertemu pada Championship musim 1922/1923. Dalam laga yang dihelat 20 Januari 1923 tersebut, kedua tim bermain imbang tanpa gol.
Persaingan Sengit
Persaingan antara United dan Leeds memanas pasca-Perang Dunia 2. Hal tersebut tak lepas dari kian menterengnya raihan United, di bawah Sir Matt Busby.
Pada musim 1964/1965, kedua tim bertemu di ajang Semifinal Piala FA. Pertandingan ini berlangsung sangat sengit. Bahkan, laga yang dihelat di Hillsborough tersebut diwarnai baku hantam antara Jack Charlton dan Denis Law. Terlepas dari panasnya tensi pertandingan, laga ini berakhir imbang tanpa gol.
United bertemu dengan Leeds United pada Semifinal Piala FA 1977. Laga ini, seperti tercantum dalam matchday programme resmi, dilabeli 'The Battle of the Roses'.
Dengan label seperti ini, pertempuran tak sekadar terjadi di dalam lapangan. Pertarungan pun terjadi di luar stadion. Pelakunya, kelompok hooligan dua tim tersebut, Leeds United Service Crew dan Red Army Manchester United. Pertarungan ini menimbulkan banyak korban luka dan sejumlah suporter ditangkap.
Manchester United sendiri akhirnya memenangi laga ini dan meraih gelar juara, usai mengalahkan Liverpool di partai puncak yang dihelat di Wembley.
Daily Telegraph menyebut rivalitas antara United dan Leeds sebagai rivalitas paling sengit di sepak bola Inggris.
Setan Merah Ungguli Leeds United
Sejauh ini, Setan Merah dan Leeds United sudah bertemu sebanyak 108 kali. Soal catatan rekor, United memiliki rekor lebih baik ketimbang The Whites.
Sepanjang 108 kali pertemuan, Manchester United menang 47 kali dan imbang 35 kali. Sisanya, 26 laga, dimenangi Leeds United.
Soal produktivitas gol pun, Setan Merah lebih buas. Catatan gol mereka unggul telak dibanding Leeds.
United mencetak 153 gol dalam 108 laga yang telah dilakoni. Sementara, Leeds mencetak 107 gol sepanjang pertemuan dengan Manchester United.
Pada pertemuan terakhir mereka, dalam putaran ketiga Piala Liga musim 2011/2012, United menang tiga gol tanpa balas. Tiga gol United pada laga yang dihelat di Elland Road, Selasa 20 September 2011 ini dicetak Michael Owen (dua gol) dan Ryan Giggs.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tinggalkan MU, Brandon Williams Menuju Jerman?
Bundesliga 19 Desember 2020, 20:15
-
Manchester United Sulit Menang di Old Trafford, Begini Analisis Solskjaer
Liga Inggris 19 Desember 2020, 20:00
-
Ole Gunnar Solskjaer Tidak Sabar Rasakan Panasnya The Roses Derby
Liga Inggris 19 Desember 2020, 19:45
-
Administrasi Beres, Wonderkid Ini Siap Bela Manchester United di Januari 2021
Liga Inggris 19 Desember 2020, 18:45
-
Sempat Dihujat, Duet Maguire-Lindelof Sudah Semakin Tokcer di MU
Liga Inggris 19 Desember 2020, 18:30
LATEST UPDATE
-
Penyebab Italia Sulit Maju Menurut Fabregas: Kolot, Terlalu Kaku, dan Anti Pemain Muda
Liga Spanyol 19 November 2025, 14:44
-
Beda Arah Harga Emas 19 November 2025: Antam Stabil, Pegadaian Terkoreksi
News 19 November 2025, 12:01
-
Debut Sempurna Kiper Manchester United di Timnas Belgia
Liga Inggris 19 November 2025, 11:59
-
Bukan Diusir AC Milan, Malick Thiaw Bongkar Alasan Sebenarnya Cabut ke Newcastle
Liga Italia 19 November 2025, 11:46
-
Cinta Mati! Antony Tolak Raksasa Eropa Ini demi Gabung Real Betis
Liga Inggris 19 November 2025, 11:45
-
Manchester United Siap Jegal Liverpool untuk Transfer Marc Guehi
Liga Inggris 19 November 2025, 11:30
-
OJK Rilis Aturan Baru: Rekening Tanpa Transaksi 1.800 Hari Otomatis Dormant
News 19 November 2025, 11:21
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55

























KOMENTAR