
Bola.net - - Manajer Chelsea, Maurizio Sarri, selama ini dikenal sebagai sosok dengan filosofi sepakbola indahnya. Dia pun menyebut jika tidak sepakbola yang dimainkan tanpa adanya rasa gembira dibenak para pemainnya.
Nama Maurizio Sarri mulai melejit ketika dia sukses bersama Empoli pada kurun waktu 2012 hingga 2015. Setelah itu, mantan pekerja bank tersebut ditunjuk sebagai pelatih Napoli. Tiga musim di Naples, karir Sarri kian gemilang.
Pada awal musim 2018/19, Sarri pindah dari Naples. Setelah cukup lama merintis karir di Italia, pria berusia 59 tahun tersebut pindah ke Chelsea. Dia resmi menjadi manajer klub asal London, menggantikan Antonio Conte.
Sarri punya ciri khas permainan yang tidak lazim di Italia. Alih-alih membangun tim dengan lini pertahanan yang tangguh, Sarri justru lebih senang membangun tim dengan pondasi permainan menyerang dan bermain indah.
Sepakbola Gembira
Ketika melatih Napoli, hasil racikan Maurizio Sarri kerap dibandingkan dengan apa yang sudah dilakukan oleh Josep Guardiola. Keduanya punya cara bermain yang sama, menyerang dan indah. Tugas pemain belakang bukan hanya bertahan.
"Tugas saya sebagai pemain belakang mungkin hanya untuk menghentikan lawan. Tapi, ketika saya pertama kali bermain, saya datang karena ingin bersenang-senang. Sama seperti yang sekarang saya lakukan," buka Sarri.
"Saya tak melihat ada alasan bermain sepakbola tanpa kegembiraan," sambungnya di situs resmi Chelsea.
"Di Italia, tidak diragukan lagi, ada budaya di mana hasil lebih penting. Tapi, dalam beberapa tahun terakhir mulai berubah. Mulai ada kecenderungan bermain dengan tujuan hiburan. Publik juga mulai memikirkan hal yang sama," sambungnya.
Terinsipirasi Pelatih Legendaris
Maurizio Sarri menyebut ada satu pelatih yang punya pengaruh besar dalam karirnya. Pada awal karirnya, Sarri tidak cukup tertarik dengan pendekatan taktikal. Namun, dia mulai berubah setelah melihat cara pelatih Arrigo Sacchi di AC Milan.
"Pada masa itu saya tidak intens belajar soal taktik. Saya baru melihat sepakbola dengan cara lain dari pelatihan Arrigo Sacchi di Milan. Llau, saya mulai lebih sering belajar taktik pada suatu pertandingan," tutup Sarri.
Berita Video
Berita video momen keakraban suporter Timnas Indonesia dan Thailand di luar Stadion Rajamangala, Bangkok, menjelang pertandingan fase grup B Piala AFF 2018, Sabtu (17/11/2018).
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ini Beda Serie A dan Premier League Menurut Sarri
Liga Inggris 19 November 2018, 22:36
-
MU Ikut-Ikutan Goda N'Golo Kante
Liga Inggris 19 November 2018, 21:40
-
Duel Lawan Liverpool Adalah Duel Terbaik Sarri di Inggris
Liga Inggris 19 November 2018, 21:34
-
Level Joe Gomez Disebut Setara Varane
Liga Inggris 19 November 2018, 19:54
-
Jadi Cadangan, Olivier Giroud Ogah Kibarkan Bendera Putih di Chelsea
Liga Inggris 19 November 2018, 19:40
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR