Bola.net - Jose Mourinho mengakui pada tahun 2005 silam ia pernah sembunyi di keranjang untuk pakaian kotor pemain dan ia nyaris mati karenanya.
Pada tahun 2005 itu, Mourinho masih menangani Chelsea. The Blues saat itu berhasil dibawanya masuk ke babak perempat final untuk berhadapan dengan Bayern Munchen.
Namun saat itu ia mendapat sanksi larangan mendampingi tim sebanyak dua kali dan juga tak boleh masuk stadion. Sanksi itu didapatnya setelah ia bertingkah tak sesuai aturan di laga 16 besar melawan Barcelona.
Di leg pertama di Stamford Bridge, ada kecurigaan bahwa Mourinho tetap bisa memberikan instruksi pada timya melalui salah satu asistennya, Rui Faria. Saat itu Rui memakai sebuah penutup kepala, yang disebut digunakan untuk menutupi alat komunikasi yang dipakainya di telinganya. Rui sendiri sebelumnya tak pernah memakai penutup kepala seperti itu dan di laga tersebut ia seringkali menyentuh telinganya.
(c) sky sports
Media-media Inggris saat itu seperti The Times dan Daily Mail menyebut Mourinho sebenarnya tiba di stadion beberapa jam sebelum laga dimulai. Ia menyaksikan laga melalui televisi dan sempat memberikan instruksi sebelum pertandingan dan saat jeda.
Kemudian ada tiga kejadian yang mengindikasikan Mourinho ada di stadion saat itu. Semuanya melibatkan satu orang yang sama yakni pelatih kiper Chelsea, Silvinho Louro.
Ia sempat tiga kali mondar-mandir ke lorong menuju ruang ganti pemain dengan membawa secarik kertas. Mungkin hal itu memang bukan apa-apa. Namun setiap ia kembali ke pinggir lapangan, The Blues selalu melakukan pergantian pemain. Chelsea sendiri akhirnya menang 4-2 di pertandingan tersebut.
Kemudian sekitar 10 menit sebelum pertandingan berakhir, Mourinho disebut berusaha menyelinap keluar dari stadion. Caranya dengan masuk ke keranjang pakaian kotor para pemain.
Mourinho sendiri kemudian mengaku ia tak menginjakkan kakinya sama sekali di Stamford Bridge dan berada di tempat lain. Cerita itu sendiri sampai sekarang belum pernah diverifikasi.
Keranjangnya Ditutup
Akan tetapi pada akhirnya Mourinho mengaku bahwa ia memang hadir di Stamford Bridge kala itu. Ia juga mengaku ia sembunyi di kerajang pakaian kotor untuk keluar dari stadion.
Apesnya, ia nyaris menghadap Sang Pencipta malam itu. Sebab ia hampir kehabisan oksigen karena keranjangnya ditutup oleh kit man klub.
"Saya harus bersama para pemain saya dan saya melakukannya ya," ungkap Mourinho pada beIN Sports.
"Saya pergi ke ruang ganti pada siang hari jadi saya ada di sana sejak tengah hari dan pertandingan dimulai pukul tujuh. Saya hanya ingin berada di ruang ganti ketika para pemain tiba. Saya pergi ke sana dan tidak ada yang melihat saya. Masalahnya adalah untuk pergi setelah itu. Dan petugas kit man memasukkan saya ke dalam keranjang. Itu awalnya sedikit terbuka sehingga saya bisa bernapas," terangnya.
"Tapi ketika ia membawanya di luar ruang ganti, orang-orang dari UEFA mengikuti dan begitu putus asa untuk menemukan saya sehingga ia menutup kotak itu dan saya tidak bisa bernapas. Ketika ia membuka kotak itu saya sudah sekarat," bebernya.
Bukan Pertama Kali
Aksi masuk keranjang pakaian kotor ini ternyata bukan yang pertama kalinya dilakoni oleh manajer Portugal tersebut. Ia pernah melakukannya saat masih membesut FC Porto.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu mantan pemain andalannya, Maniche. Fakta tersebut tertuang dalam bukunya, Maniche 18.
Saat itu, tepatnya tahun 2004, Porto bertanding melawan Boavista. Mournho diusir keluar lapangan oleh wasit di babak pertama. Jadi ia pun tak akan bisa memberikan instruksi pada timnya pada jeda pertandingan. Namun tentu saja hal itu tak menghalangi Mourinho untuk bertindak 'kreatif'.
"Kami semua berada di ruang ganti ketika, tiba-tiba keranjang pakaian kotor muncul di tengah ruangan, dan di tengah pakaian itu muncullan Mourinho!"
"Ia menyembunyikan dirinya sehingga ia bisa pergi ke ruang ganti untuk memberikan instruksi kepada para pemainnya."
Berita Video
Berita video para pemain tercepat yang mencetak 50 gol di Premier League sepanjang sejarah.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ian Holloway: Ada yang Salah dengan Pemain Chelsea
Liga Inggris 21 Januari 2019, 23:30
-
Jadi Incaran Bayern, Ballack Tak Berani Beri Saran untuk Hudson-Odoi
Liga Inggris 21 Januari 2019, 22:16
-
Ballack Akui Hudson-Odoi Miliki Talenta yang Luar Biasa
Liga Inggris 21 Januari 2019, 21:55
-
Ronaldo Pergi, Madrid Harusnya Datangkan Mbappe dan Hazard
Liga Spanyol 21 Januari 2019, 21:29
-
Barcelona Korting Harga Philippe Coutinho?
Liga Spanyol 21 Januari 2019, 20:30
LATEST UPDATE
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR