
Bola.net - Jamie Carragher mengutarakan pandangan berbeda tentang polemik pemotongan gaji pesepak bola di tengah pandemi virus corona ini. Carragher percaya para pemain memang berhak menerima gaji besar, tergantung pada mereka masing-masing mau membantu klub atau tidak.
Masalah gaji pemain ini mencuat di Premier League beberapa pekan terakhir. Di tengah krisis seperti ini, klub jelas menghadapi masalah finansial karena tidak ada pemasukan tanpa pertandingan sepak bola.
Beberapa klub sedang bernegosiasi pemotongan gaji, seperti yang dilakukan beberapa klub liga Eropa lain seperti Juventus dan Barcelona. Namun, asosiasi pesepak bola Inggris (PFA) berpendapat bahwa pemotongan gaji itu bisa berdampak buruk.
Kini, Carragher membagikan pandangannya tentang situasi tersebut. Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Memang Berhak
Argumen PFA tentu menuai kontroversi. Pemain-pemain Premier League dianggap egois, mementingkan diri sendiri. Namun, sebenarnya Carragher percaya argumen mereka memang benar.
Sebab, sebagian gaji pemain pun dipotong pajak untuk membantu negara. Dalam hal ini membantu National Health Service (NHS) dalam menanggulangi masalah pandemi, pemotongan gaji berarti memotong sumbangsih tersebut.
"Anda harus berpikir, bagaimana caranya membayar pemain? Ada tiga cara pemain mendapatkan gaji, yakni melalui uang hak siar, melalui uang yang diolah, dan mungkin melalui iklan," kata Carragher kepada Sky Sports.
"Semua uang hak siar itu telah berhenti diterima klub. Sekarang ada beberapa pemain yang mendapatkan 200.000-300.000 poundsterling per pekan. Mereka beruntung, berhak mendapatkannya."
Setiap Klub Berbeda
Lebih lanjut, Carragher percaya Premier League tidak bisa menyamaratakan kasus pemotongan gaji setiap klub. Mereka hanya bisa menentukan batasan tertentu, sebab setiap klub menghadapi masalah finansial yang berbeda-beda.
"Setiap klub berbeda, situasinya berbeda. Tidak mungkin pemilik klub di divisi bawah bisa membayarkan ratusan atau ribuan pounds per pekan untuk pemain-pemainnya," sambung Carragher.
"Saya kira ini tidak harus persis 30 persen, sebab setiap klub berbeda. Kita lihat laporan keuangan mereka. Banyak yang impas, banyak yang kehilangan uang setiap tahun," tutupnya.
Sumber: Sky Sports
Baca ini juga ya!
- Presiden UEFA: Bagaimana Mungkin Liverpool Tidak Juara Premier League?
- Virgil Van Dijk: Saya Ingin Menjadi Legenda Liverpool!
- Luke Shaw Ingin Premier League 2019/20 Ditiadakan, Bagaimana dengan Liverpool?
- Banjir Kritik, Liverpool Akhirnya Batal Minta Bantuan Pemerintah untuk Bayar Gaji Karyawan
- Apa Itu 'Furlough' dan Mengapa Liverpool Dikritik Habis-habisan karena Kebijakan Itu?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jude Bellingham Disarankan Tidak Pindah ke Chelsea, Kenapa?
Liga Inggris 7 April 2020, 21:20 -
Mason Mount Tunggu Kedatangan Hakim Ziyech di Chelsea
Liga Inggris 7 April 2020, 18:20 -
Tinggalkan Bayern Munchen, Jerome Boateng Lanjutkan Karir di London?
Bundesliga 7 April 2020, 17:40 -
Liverpool Ramaikan Perburuan Houssem Aouar
Liga Inggris 7 April 2020, 17:00
LATEST UPDATE
-
Jadwal La Liga Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:16 -
Cek Jadwal dan Live Streaming LaLiga 2025/26 Minggu Ini: di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:10 -
Prediksi Napoli vs Genoa 5 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:06 -
Saksikan dan Nonton LaLiga 2025/26 Sevilla vs Barcelona, Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:02 -
Jadwal Premier League Pekan Ini, 4-5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 16:00 -
Cek Jadwal dan Nonton Liga Inggris 2025/26: Eksklusif di Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 15:56 -
Saksikan dan Nonton Liga Inggris Chelsea vs Liverpool: Eksklusif di Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 15:52 -
Prediksi Brentford vs Manchester City 5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 15:37
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR