Bola.net - Manchester United dikenal menganut gaya bermain sepak bola menyerang dengan skill para pemainnya. Akan tetapi, dalam sejarah klub pernah ada beberapa pemain tipikal keras seperti Roy Keane.
Tak ada yang meragukan, Manchester United merupakan satu di antara klub elite dunia. Tidak hanya dari segi raihan prestasi melainkan juga hingga ke sisi bisnis.
Sebagai satu di antara klub tersukses di Liga Inggris, bahkan di dunia, banyak bintang keluar dan masuk Old Trafford. Bahkan, ada pula pemain yang mendapatkan kebintangan semasa memperkuat Manchester United.
Ada pula pemain yang memilih keluar setelah dianggap gagal memenuhi ekspektasi sang manajer.
Banyaknya pemain top yang menghuni Manchester United selama ini, menjadikan hanya sosok yang benar-benar menonjol, dengan memberikan kontribusi terbaik, yang bakal abadi dikenang fans.
Dari klasifikasi itu, mungkin para pemain yang beken dengan label 'Class of 92', yang paling diingat kalangan penggemar. Para pemain anggota Class of 92 itu merupakan generasi emas Setan Merah.
Namun, beberapa pemain di luar generasi itu, tentu ada yang tetap mendapat tempat di hati penggemar.
Beberapa pemain lain diingat karena karakter mereka, yang seolah "berani mati" buat Manchester United saat berada di lapangan. Para pemain ini diingat berkat ketangguhan saat bertanding, tak cengeng, tak gentar beradu badan dengan pemain lawan, bahkan bila perlu sampai berdarah-darah.
Roy Keane mungkin jadi pemain Manchester United yang cocok dengan deskripsi itu. Pemain yang memperkuat Setan Merah pada durasi 1993-2005 itu terkanal garang di lapangan. Hampir tak ada lawan yang ditakutinya. Bila perlu, ia yang akan menekan dan bikin jeri pemain lawan.
Selain Roy Keane, sejarah mencatat ada beberapa pemain lain di Manchester United yang kuat, tak peduli badannya memar atau luka ringan saat berduel di lapangan, dan tak pernah mau berkompromi dengan pemain lawan.
Berikut beberapa pemain itu, seperti dilansir Bola.com dari Manchester Evening News, Jumat (17/4/2020).
1. Nemanja Vidic
Satu yang diingat dari Nemanja Vidic, bek tengah ini tak pernah takut saat melakukan duel udara. Ia tak khawatir, kepalanya terkena benturan dengan anggota badan pemain lawan.
Ia tak pernah ragu dalam "mengambil" pemain lawan, berkat "motto" yang kerap didengungkannya; tak boleh ada operan, umpan lawan yang melewatinya.
We hope Nemanja Vidic loves his birthday as much as he loved defending! 👊 pic.twitter.com/WbjCE37L4n
— Manchester United (@ManUtd) October 21, 2018
Pemain asal Serbia ini kukuh di lini belakang Manchester United, sedingin es. Tulang hidung retak, kepala bocor sudah biasa bagi pemain yang membela Setan Merah pada durasi pada durasi 2006-2014 ini.
2. Jaap Stam
Ada yang menilai, Jaap Stam lebih mirip pembunuh bayaran ketimbang pesepak bola. Hanya dengan bahunya yang lebar, pemain lawan saja susah melewatinya.
Tiga musim di Manchester United (1998-2001), tiga gelar Premier League. Bek asal Belanda ini bahkan berani "memusuhi" sang manajer, Sir Alex Ferguson.
3. Eric Cantona
Tak perlu basa-basi, Eric Cantona wajib masuk daftar. Semasa bermain di Manchester United, 1992-1997, ia dikenal sebagai pemain bersumbu pendek.
Eric Cantona selalu memiliki karakter sebagai pesepak bola yang misterius dan tak pernah jeri dengan pemain lawan.
4. Peter Schmeichel
Peter Schmeichel rela jatuh bangun ketimbang gawangnya kebobolan. Karakter itu tak jarang ia perlihatkan dengan kebiasaannya berteriak, sekadar untuk menyemangati diri sendiri.
The Great Dane ini merupakan pemain yang gemar mencari tantangan, cocok dengan upaya tak kenal lelah Manchester United dalam meraih setiap gelar juara.
Kiper asal Denmark yang membela Setan Merah pada 1991-1999 ini tak sungkan untuk mencaci maki rekan satu timnya yang membuat kesalahan sekecil apa pun di lini belakang. Kepemimpinannya tak tertandingi.
5. Roy Keane
Roy Keane merupakan salah seorang pemain paling keras dalam sejarah Premier League. Ia selalu menuntut yang terbaik dari sekelilingnya.
Pemain yang memperkuat Setan Merah pada durasi 1993-2005 itu terkenal garang di lapangan. Hampir tak ada lawan yang ditakutinya. Bila perlu, ia yang akan menekan dan bikin jeri pemain lawan.
One of the finest individual performances in a United shirt.
— All For United🔴 (@allforunited) April 17, 2020
Roy Keane Vs Juventus in '99. 🙌pic.twitter.com/OUiG4w42Rb
Ia juga terkenal dengan sifat temperamental di lapangan. Tekel kerasnya terhadap ayah Erling Haaland, Alf Inge Haaland, pertikaiannya dengan Patrick Viera, 10 koleksi kartu merah, diusir keluar saat memperkuat Timnas Irlandia di Piala Dunia 2002, jadi catatan kecil betapa kerasnya sosok Roy Keane.
6. Steve Bruce
Keluar lapangan dengan babak belur tampak biasa bagi Steve Bruce. Bek tengah Manchester United pada 1987-1996 ini tak peduli jika harus bermain dengan bersimbah darah sekalipun.
Perban mungkin jadi aksesoris "wajib" pemain asal Inggris ini. Bahkan, ia rela bentuk hidungnya berubah gara-gara aksinya di lapangan hijau.
Ia kuat dan tangguh di lini belakang, juga saat duel udara.
Sumber: Manchester Evening News
Disadur dari Bola.com - 17 April 2020
Penulis: Aning Jati
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ealah, Harry Kane Ternyata Tidak Masuk Rencana Transfer Solskjaer
Liga Inggris 18 April 2020, 21:40 -
Ihwal Transfer Jadon Sancho, MU Disebut Tidak Bisa Dapat Potongan Harga
Bundesliga 18 April 2020, 21:20 -
Lima Tahun yang Lalu, Eden Hazard Permalukan David De Gea di Stamford Bridge
Liga Inggris 18 April 2020, 19:49
LATEST UPDATE
-
Prediksi Sevilla vs Barcelona 5 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 14:58 -
Florian Wirtz di Liverpool: Pemain yang Belum Meyakinkan, tapi Pantas Ditunggu?!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 14:58 -
Bukan Cuma Minta Maaf, Korea Selatan Rombak Total Regulasi Program Adopsi Internasional
News 3 Oktober 2025, 14:44 -
Prediksi Fiorentina vs AS Roma 5 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 14:28 -
Meski Bersinar di Crystal Palace, Oliver Glasner Dinilai Tak Cocok untuk MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 14:26
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR