
Bola.net - Ruben Amorim berhasil mengurangi tekanan setelah mengantarkan Manchester United meraih kemenangan dramatis 3-2 melawan Burnley. Hasil positif tersebut diperoleh berkat eksekusi penalti di detik-detik akhir yang dikonversi kapten Bruno Fernandes.
Namun demikian, prospek jangka panjang Amorim tetap diselimuti ketidakjelasan. Pelatih berusia 40 tahun itu pernah memberikan sinyal tentang kemungkinan mengakhiri tugasnya apabila merasa telah mencapai titik jenuh.
Informasi terkini mengungkapkan bahwa manajemen MU justru lebih mengkhawatirkan keputusan Amorim untuk mundur secara sukarela dibandingkan dengan skenario pemecatan dari pihak klub.
Amorim Masih dalam Sorotan
Pertandingan kontra Burnley dipandang sebagai momen krusial bagi kelangsungan karier Amorim setelah kekalahan memalukan dari Grimsby Town di ajang Carabao Cup.
United sempat dua kali memimpin melawan tim promosi tersebut, tetapi lawan berhasil menyamakan skor pada setiap kesempatan.
Keamanan baru tercapai ketika Fernandes berhasil mengeksekusi tendangan penalti pada menit-menit akhir pertandingan.
Kemenangan ini memberikan hasil positif pertama bagi MU di seluruh kompetisi musim ini, sekaligus meredam sebagian tekanan yang terus menghantui Amorim.
Manajemen Khawatir Pelatih Mundur
Berdasarkan laporan The Mirror, jajaran direksi MU masih menaruh kepercayaan pada kapasitas Amorim untuk membenahi kondisi tim. Mereka tidak memiliki agenda pemecatan dalam jangka waktu yang dapat diprediksi.
Akan tetapi, terdapat kekhawatiran real bahwa Amorim dapat memilih untuk pergi tanpa menuntut kompensasi finansial.
Situasi inilah yang membuat manajemen merasa gelisah meski mereka tetap menunjukkan dukungan tegas kepadanya.
Kontrak yang mengikat Amorim masih berlaku sampai akhir musim 2026/27.
Meskipun begitu, keberlangsungan pelatih asal Portugal itu kini terasa sangat rentan.
Hubungan yang Tidak Selalu Harmonis
Dinamika internal tim juga menjadi perhatian khusus. Sejumlah pemain dilaporkan merasa frustrasi dengan pendekatan Amorim yang terlalu rigid dalam penerapan formasi 3-4-3.
Di samping itu, cara berkomunikasinya turut menciptakan kesenjangan dengan para pemain. Dia pernah secara terbuka menyatakan bahwa dirinya "terkadang membenci" timnya, walau kemudian menambahkan bahwa dia juga "sesekali mencintai" mereka.
Hingga saat ini, Amorim telah menorehkan 18 kemenangan, sembilan hasil seri, dan 19 kekalahan dari total 46 pertandingan bersama MU.
Dengan dukungan penuh dari dewan klub, hanya kondisi paling ekstrem yang dapat memicu pemecatannya, kecuali jika dia sendiri yang memutuskan untuk mundur.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Transfer Senne Lammens ke Manchester United: Here We Go!
Liga Inggris 1 September 2025, 18:23
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR