Waduh! Chelsea Terancam Dilarang Tampil di Eropa Usai Diduga Langgar Aturan FFP

Waduh! Chelsea Terancam Dilarang Tampil di Eropa Usai Diduga Langgar Aturan FFP
Selebrasi skuad Chelsea dalam laga Premier League versus Tottenham, Jumat (4/4/2025). (c) AP Photo/Ian Walton

Bola.net - Chelsea menghadapi ancaman serius dari UEFA berupa larangan tampil di kompetisi Eropa, menyusul dugaan pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP) yang diberlakukan oleh otoritas sepak bola Eropa tersebut.

Masalah ini mencuat setelah The Blues menjual tim wanita mereka dengan nilai fantastis mencapai £200 juta—menjadikannya rekor dunia. Namun, penjualan tersebut dilakukan ke perusahaan saudara mereka, Blueco 22 Midco Ltd. Sayangnya, UEFA tidak mengakui transaksi antar perusahaan afiliasi itu sebagai pendapatan sah.

Menurut regulasi UEFA, klub-klub hanya diperbolehkan mengalami kerugian maksimal sebesar £170 juta dalam rentang tiga musim. Namun, jika pendapatan dari penjualan tim wanita tidak dihitung, kerugian Chelsea selama tiga tahun terakhir membengkak hingga mencapai £358 juta.

Meski demikian, masih ada ruang negosiasi. UEFA diketahui memberi kelonggaran dengan memperbolehkan pengeluaran untuk tim wanita, akademi, dan infrastruktur dikurangkan dari total kerugian

1 dari 3 halaman

Chelsea Masih Tenang

Ekspresi Todd Boehly menyaksikan Chelsea kalah dari Liverpool di final Carabao Cup 2023/24 di Stadion Wembley, Minggu (25/2/2024). (c) AP Photo/Dave Shopland

Ekspresi Todd Boehly menyaksikan Chelsea kalah dari Liverpool di final Carabao Cup 2023/24 di Stadion Wembley, Minggu (25/2/2024). (c) AP Photo/Dave Shopland

Mengutip laporan The Times, manajemen Chelsea saat ini tengah berdialog dengan UEFA untuk mencari solusi damai berupa skema keberlanjutan finansial atau sustainability plan guna memastikan kepatuhan mereka ke depan.

Petinggi Chelsea, termasuk pemilik Todd Boehly, disebut masih cukup tenang menghadapi situasi ini karena hubungan mereka yang baik dengan UEFA. Namun jika pelanggaran serupa kembali terjadi di masa depan, ancaman larangan tampil di Liga Champions atau Liga Europa bisa menjadi kenyataan.

Sementara itu, dari sisi domestik, Chelsea tidak melanggar aturan finansial yang ditetapkan Premier League. Berbeda dengan UEFA, Liga Inggris masih memperbolehkan transaksi antar perusahaan afiliasi dicatat sebagai pendapatan sah. Upaya untuk menutup celah hukum ini sempat diajukan musim lalu, namun gagal disetujui mayoritas klub.

2 dari 3 halaman

Laporan Finansial Chelsea

Selebrasi Reece James dkk. dalam laga UEFA Conference League antara FC Copenhagen vs Chelsea, Jumat (7/3/2025). (c) Ritzau Scanpix via AP Photo/Liselotte Sabroe

Selebrasi Reece James dkk. dalam laga UEFA Conference League antara FC Copenhagen vs Chelsea, Jumat (7/3/2025). (c) Ritzau Scanpix via AP Photo/Liselotte Sabroe

Secara finansial, Chelsea baru-baru ini mengumumkan pendapatan sebesar £468,5 juta untuk tahun finansial yang berakhir pada 30 Juni 2024—turun dari £512,5 juta tahun sebelumnya akibat absennya mereka dari kompetisi Eropa musim lalu.

Di atas lapangan, pasukan Enzo Maresca tengah berjuang keras kembali ke papan atas. Dengan delapan laga tersisa, Chelsea kini duduk di peringkat empat klasemen sementara Premier League dan mengincar tiket Liga Champions setelah dua musim absen.

Harapan mereka juga terbuka lebar di ajang Piala Dunia Antarklub musim panas mendatang. UEFA menyebut juara turnamen ini bisa mengantongi hadiah hampir £100 juta, bahkan kemenangan dalam tiga laga grup saja berpotensi menghasilkan £68 juta untuk klub asal London tersebut.

Jika Chelsea mampu menyeimbangkan ambisi besar mereka dengan tata kelola keuangan yang sehat, ancaman sanksi bisa terhindarkan. Namun untuk saat ini, semua mata tertuju pada hasil negosiasi mereka dengan UEFA.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL