Alessandro Gabrielloni: Kapten yang Setia Menemani Perjuangan Como dari Kasta Keempat Liga Italia hingga Serie A

Bola.net - Sepak bola Italia selalu punya kisah tentang kesetiaan. Dari Del Piero dan Buffon yang tak meninggalkan Juventus saat terjerumus ke Serie B, hingga Lucarelli yang menghidupkan kembali Parma dari Serie D.
Namun, setia bukan sekadar bertahan di masa sulit, ada juga bentuk kesetiaan yang diwujudkan dengan menemani klub dari bawah hingga kembali ke level tertinggi.
Itu yang diperlihatkan Alessandro Gabrielloni bersama Como 1907. Namanya memang tidak populer, tetapi perannya besar dalam perjalanan Como dari tim buangan di Serie D hingga promosi ke Serie A.
Berkat loyalitasnya yang istimewa, Como belum lama ini menghadiahi Gabrielloni sebuah patung yang ditempatkan di markas klub. Kehadiran patung tersebut sempat membuat sang kapten terkejut saat pertama kali melihatnya setibanya di sana.
Perjalanan Karier yang Sederhana
Gabrielloni bukanlah pemain yang penuh sorotan. Lahir di Jesi, ia menghabiskan sebagian besar karier di klub-klub kecil Italia.
Mulai dari Jesina, Maceratese, Martina Franca, Campobasso, Cavese, sampai Bisceglie. Tidak ada satu pun yang membuatnya dikenal luas. Serie A pun belum pernah ia cicipi, begitu juga panggilan timnas.
Sebagai striker, ia tidak selalu menakutkan di depan gawang. Namun, produktivitasnya cukup lumayan di level bawah. Lebih dari itu, Gabrielloni memiliki sesuatu yang kini langka di sepakbola modern: komitmen jangka panjang.
Titik Balik di Tahun 2018
Awal kisahnya bersama Como dimulai pada 2018. Saat itu ia baru saja dilepas Bisceglie karena mandul gol. Kariernya seolah jalan buntu. Sampai akhirnya, Como yang tengah berjuang di Serie D memberinya tawaran kontrak.
Bermain di kasta keempat jelas langkah mundur, tetapi Gabrielloni tak punya banyak pilihan. Ia pun menerima. Siapa sangka, keputusan sederhana itu justru mengubah hidupnya.
Sejak paruh musim pertamanya, Gabrielloni langsung tampil tajam dengan torehan 10 gol dari 14 laga. Musim berikutnya, ia makin percaya diri. Dua belas golnya menjadi kunci promosi Como ke Serie C. Dari titik itulah, hubungan antara Gabrielloni dan klub mulai terjalin erat.
Era Baru Bersama Investor Indonesia
Perubahan besar datang ketika Como diambil alih PT Djarum melalui SENT Entertainment. Klub melakukan perombakan menyeluruh, dari sisi manajemen hingga strategi bisnis. Banyak pemain dilepas, tetapi Gabrielloni tetap dipertahankan.
Pilihan itu terbukti tepat. Pada musim 2020/21, ia menjadi bagian penting dari skuad yang membawa Como juara Serie C sekaligus promosi ke Serie B. Gol-golnya, terutama ke gawang Alessandrini, masih diingat fans sebagai momen kunci.
Tergusur tapi Tak Mengeluh
Masuk ke Serie B, Como mendatangkan nama besar seperti Leonardo Mancuso dan Patrick Cutrone. Kehadiran mereka membuat menit bermain Gabrielloni berkurang drastis. Dari biasanya tampil penuh, kini ia lebih banyak jadi pelapis.
Situasi itu sempat membuatnya ragu. Ia bahkan kembali kuliah untuk meraih gelar ekonomi, seakan menyiapkan jalur lain di luar sepakbola. Namun, hati kecilnya tak rela meninggalkan Como. Ia memilih bertahan, meski hanya sebagai pemain cadangan.
Hadiah Kesetiaan
Pilihan itu akhirnya terbayar pada 2024. Setelah penantian panjang, Como sukses promosi ke Serie A untuk pertama kalinya dalam 21 tahun. Gabrielloni mungkin bukan aktor utama di lapangan, tapi emosinya yang pecah dalam tangisan memperlihatkan betapa dalam cintanya pada klub.
Dalam wawancara, ia menyebut momen itu membuat semua kenangan sejak Serie D kembali terputar. Dari titik terendah saat nyaris tanpa klub, hingga kini bisa merayakan sejarah bersama Como.
Ikatan yang Tak Tergantikan
Atas dedikasinya, Como memberikan kontrak baru hingga 2027. Bagi Gabrielloni, ini lebih berharga daripada status bintang atau gelar pribadi. Ia sudah menjadi simbol kesetiaan di mata fans dan manajemen.
Dari pemain “biasa” yang nyaris tak dilirik, Gabrielloni kini dikenang sebagai bagian penting kebangkitan Como. Kisahnya menegaskan, bahwa dalam sepakbola, loyalitas dan cinta kadang jauh lebih bernilai daripada popularitas.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Prediksi Napoli vs Cagliari 31 Agustus 2025
Liga Italia 28 Agustus 2025, 23:53 -
Kapan Bursa Transfer Musim Panas 2025 Ditutup? Ini Jadwal Lengkapnya
Liga Inggris 28 Agustus 2025, 23:52 -
Nico Paz, Bintang Muda Como yang Dinanti Pulang ke Real Madrid
Liga Italia 28 Agustus 2025, 23:10 -
Prediksi Pisa vs AS Roma 31 Agustus 2025
Liga Italia 28 Agustus 2025, 23:09 -
Como 1907: Dari Serie D ke Serie A dalam 5 Tahun, Bukan Sekadar Dongeng
Liga Italia 28 Agustus 2025, 22:38
LATEST UPDATE
-
Dua Gol Haaland Tak Cukup Selamatkan Man City, Pertanda Belum Bisa Bangkit?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 06:59 -
Kevin De Bruyne Bungkam Kritik dengan 7 Sentuhan Ajaib di Liga Champions
Liga Champions 3 Oktober 2025, 06:49 -
Kylian Mbappe: Pemain dengan Kaki Api, Bebas Bergerak, dan Sangat Berbahaya!
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 05:51 -
Alisson Becker Cedera Parah, Liverpool Kehilangan Kiper Utama Cukup Lama!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 05:46 -
Terungkap! MU Hampir Bawa Pulang Solskjaer Sebelum Tunjuk Amorim sebagai Pelatih
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 05:41 -
David Silva Ungkap Impian Besar untuk Pep Guardiola, Apa Itu?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 05:36 -
Frank Lampard Angkat Coventry City, Dari Tim Terlupakan Jadi Penantang Promosi
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 23:38
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR