
Bola.net - Presiden Juventus, Andrea Agnelli, cukup menyayangkan keputusan pemecatan Maurizio Sarri beberapa bulan yang lalu. namun, ia tidak bisa berbuat banyak agar eks pelatih Chelsea tersebut bisa bertahan di Turin.
Sarri diangkat sebagai pengganti Massimiliano Allegri di kursi kepelatihan Juventus pada tahun 2019. Setelah mengarungi satu musim, pria berusia 61 tahun tersebut menyumbangkan gelar juara Serie A kepada Bianconeri.
Sayangnya, prestasi tersebut tidak membuat Sarri menetap di kursi kepelatihan. Manajemen klub memutuskan memecat dirinya pasca Bianconeri menelan kekalahan atas Olympique Lyon di babak 16 besar Liga Champions.
Keputusan itu terbilang cukup mengejutkan. Sebab direktur klub, Fabio Paratici, sebelum berhadapan dengan Lyon, telah menegaskan kalau keputusan pemecatan takkan diambil hanya karena kegagalan di satu pertandingan saja.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Pelatih Pemenang
Apa daya, nasi sudah menjadi bubur. Juventus telah memecat Sarri dan menggantinya dengan pelatih minim pengalaman, Andrea Pirlo. Sejauh ini, Pirlo memberikan secercah harapan buat Bianconeri.
Namun Agnelli tetap menyayangkan kepergian Sarri dari klub yang dipimpinnya itu. Dalam konferensi persnya, ia berkata kalau Sarri akan tetap dikenang sebagai salah satu pelatih berprestasi di Juventus.
"Di dalam ruang ganti ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan mengarah pada penuntasan rintangan yang nampaknya tidak bisa diatasi. Sesuatu ini tidak terbentuk dari dalam keseluruhan lingkungan," ungkap Agnelli dikutip dari Football Italia.
"Dia membawa piala Scudetto ke museum dan dia akan selamanya dikenang sebagai salah satu pelatih pemenang di Juventus," lanjutnya.
Berprestasi di Luar Lapangan
Agnelli nampak kecewa dengan situasi di atas lapangan, tapi tidak di luar lapangan. Dari segi bisnis, ada aspek yang baginya telah berjalan sesuai dengan rencana.
"Di luar lapangan, sebelum situasi ini [pandemi Covid-19], ada hasil yang segaris dengan ekspektasi," tambah pria yang juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Klub Eropa (European Club Association, ECA) tersebut.
"Pemasukan dari sponsor telah mencapai 130 juta euro dan citra Juventus di media sosial Instagram, di mana kami jadi merek Italia yang paling banyak diikuti dengan 2,2 juta pengikut lebih banyak dari Gucci," pungkasnya.
Kini, misi membawa Juventus segaris dengan prestasi yang diharapkan berada di pundak Andrea Pirlo. Jadwal mereka cukup padat, di mana Juventus harus melakoni tiga partai di dua kompetisi berbeda dalam kurun waktu satu pekan.
(Football Italia)
Baca Juga:
- Presiden Juventus: Dunia Tidak Sabar Lihat Andrea Pirlo Kalah
- Menteri Olahraga Italia Sebut Cristiano Ronaldo Langgar Protokol Kesehatan, Kok Bisa?
- Gelar Scudetto Musim Lalu Kurang Mendapat Pengakuan dari Petinggi Juventus
- Wah, Ronaldo Langgar Protokol Covid-19 dengan Kembali ke Juventus?
- Januari, Juventus Kejar Lagi Houssem Aouar
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tantang Crotone, Juventus Tidak Diperkuat Paulo Dybala?
Liga Italia 16 Oktober 2020, 21:30
-
Prediksi Ancelotti: Inter Milan Bisa Patahkan Hegemoni Juventus
Liga Italia 16 Oktober 2020, 20:24
-
Nego Berlangsung Mulus, Juventus Berpeluang Besar Gaet Alaba dari Bayern
Bundesliga 16 Oktober 2020, 18:56
-
Profil Singkat Kandidat Peraih Golden Boy 2020 (Bagian 4)
Liga Champions 16 Oktober 2020, 18:50
-
Data dan Fakta Serie A: Crotone vs Juventus
Liga Italia 16 Oktober 2020, 16:02
LATEST UPDATE
-
Drama Penalti di Basra: Irak Kalahkan Uni Emirat Arab 2-1, Jaga Asa ke Piala Dunia 2026
Piala Dunia 19 November 2025, 09:16
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55





















KOMENTAR