Blunder Fatal VAR di Milan vs Bologna: Pelanggaran yang Harusnya Berbuah Penalti dan Kartu Merah Langsung!

Bola.net - Kontroversi penggunaan VAR kembali menjadi sorotan tajam dalam laga antara AC Milan melawan Bologna, Senin (15/9/2025) dini hari WIB. Sebuah insiden di kotak penalti yang melibatkan Christopher Nkunku memicu perdebatan sengit.
Keputusan wasit Matteo Marcenaro untuk membatalkan penalti bagi Milan setelah meninjau monitor VAR membuat banyak pihak geram. Protes keras bahkan dilancarkan oleh pelatih Max Allegri hingga ia diusir dari lapangan.
Namun, analisis mendalam dari seorang pakar perwasitan mengungkap sebuah fakta yang lebih mengejutkan. Kesalahan yang terjadi ternyata jauh lebih fatal dari sekadar pembatalan sebuah penalti.
Menurut Luca Marelli, ada pelanggaran dan hukuman yang jauh lebih berat yang sepenuhnya terlewatkan oleh tim wasit. Temuannya ini menunjukkan betapa krusialnya eror yang terjadi pada malam itu.
Kronologi Insiden Ruwet di Kotak Penalti

Semua drama bermula ketika AC Milan tengah memimpin pertandingan dengan skor 1-0. Christopher Nkunku yang merangsek ke kotak penalti mendapat dorongan dari belakang oleh Jhon Lucumi.
Wasit di lapangan, Matteo Marcenaro, pada awalnya membiarkan permainan terus berjalan. Nkunku yang bangkit untuk mengejar bola muntah kemudian kembali terjatuh dalam duel dengan Remo Freuler.
Barulah pada insiden kedua ini wasit Marcenaro menunjuk titik putih untuk keunggulan Milan. Namun, panggilan dari ruang VAR mengubah segalanya secara drastis.
Setelah melihat tayangan ulang, wasit mengumumkan kepada seisi stadion bahwa tidak ada pelanggaran. Keputusan penalti pun dianulir, memicu kebingungan dan kemarahan dari kubu Rossoneri.
Kesalahan Fatal Justru Datang dari Ruang VAR

Pakar wasit, Luca Marelli, memberikan analisis tajam terkait insiden kontroversial ini. Menurutnya, biang keladi dari kekacauan ini bukanlah wasit di lapangan, melainkan petugas di ruang VAR.
Marelli mengakui bahwa wasit Marcenaro memang melakukan kesalahan awal karena melewatkan dorongan Lucumi. Akan tetapi, ia menegaskan bahwa eror yang dilakukan oleh VAR memiliki dampak yang jauh lebih serius.
"Kesalahan serius dibuat oleh VAR," jelas mantan wasit tersebut di DAZN Italia.
"Kesalahan besarnya adalah VAR hanya menunjukkan rekaman dari tantangan kedua dari Freuler, sehingga wasit hanya diberi pilihan untuk melihat bagian kedua dari insiden itu, bukan yang pertama yang jelas-jelas ia lewatkan," ujar Luca Marelli.
Pelanggaran Jelas yang Sengaja 'Dihilangkan'
Lebih jauh, Marelli menjelaskan bahwa pelanggaran pertama yang dilakukan Lucumi terhadap Nkunku sangatlah jelas. Insiden itu seharusnya sudah cukup bagi wasit untuk memberikan penalti tanpa ragu.
Momen tersebut, dalam terminologi perwasitan, dapat dikategorikan sebagai 'clear and obvious error' dari wasit lapangan. Artinya, VAR punya justifikasi penuh untuk melakukan intervensi dan memperbaiki keputusan tersebut.
"Itu bisa didefinisikan sebagai 'clear and obvious error' bahwa dia tidak memberikan penalti untuk tantangan pertama itu. Nkunku sudah berhadapan langsung dengan Skorupski dan dilanggar dari belakang oleh Lucumi," papar Marelli.
"Dia mendorongnya tanpa ada kesempatan untuk merebut bola sama sekali," tegasnya.
Bukan Sekadar Penalti, Harusnya Kartu Merah!
Puncak dari analisis Marelli adalah sebuah fakta yang paling merugikan AC Milan. Menurutnya, hukuman untuk pelanggaran Lucumi seharusnya tidak hanya berhenti pada tendangan penalti.
Pelanggaran tersebut masuk dalam kriteria DOGSO atau 'Denying an Obvious Goal-Scoring Opportunity'. Sebuah pelanggaran yang menggagalkan peluang emas lawan untuk mencetak gol layak diganjar hukuman maksimal.
"Alih-alih menunjukkan kedua insiden kepada wasit, yang bisa saja dipanggil ke monitor untuk potensi kartu merah pada tantangan pertama, dia hanya ditunjukkan rekaman yang kedua, di mana kita semua bisa setuju itu bukan pelanggaran," kata Luca Marelli.
"Itu adalah DOGSO, sebuah peluang mencetak gol yang jelas tanpa kemungkinan memainkan bola, jadi kartu merah sepenuhnya pantas diberikan selain penalti," tutupnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
AC Milan Masih Berharap, tapi Pulisic Diminta Buka Peluang Pindah Klub
Liga Italia 15 September 2025, 23:52
-
Milan vs Bologna: Gabbia Turut Berduka atas Cedera Maignan, Sanjung Ketangguhan Terracciano
Liga Italia 15 September 2025, 21:36
-
Milan vs Bologna: Gabbia Turut Berduka atas Cedera Maignan, Sanjung Ketangguhan Terracciano
Liga Italia 15 September 2025, 21:36
-
Kemenangan Milan Atas Bologna tak Hentikan Gabbia Melancarkan Protes Pada Wasit
Liga Italia 15 September 2025, 21:06
-
Modric Optimis Masa Depan AC Milan Akan Makin Bersinar Terang
Liga Italia 15 September 2025, 19:00
LATEST UPDATE
-
Italia Dibantai Norwegia di San Siro, Ini Pengakuan Pahit Locatelli
Piala Dunia 17 November 2025, 13:23
-
Gacor di Timnas Inggris, Harry Kane Lampaui Rekor Gol Pele
Piala Dunia 17 November 2025, 12:26
-
Apakah Portugal Lebih Baik Tanpa Cristiano Ronaldo? Ini Jawaban Roberto Martinez
Piala Dunia 17 November 2025, 12:12
-
Jadwal Live Streaming Formula 1 Las Vegas 2025 di Vidio, 21-23 November 2025
Otomotif 17 November 2025, 11:47
-
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
Otomotif 17 November 2025, 11:47
-
Otomotif 17 November 2025, 11:47

-
Akhirnya! Lisandro Martinez Bakal Comeback di MU Pekan Ini?
Liga Inggris 17 November 2025, 11:44
-
Reaksi Penuh Gairah Cristiano Ronaldo Usai Portugal Resmi Lolos ke Piala Dunia 2026
Piala Dunia 17 November 2025, 11:36
-
Spill Fabrizio Romano Spill Gelandang Incaran Utama Manchester United, Siapa?
Liga Inggris 17 November 2025, 11:30
-
Setelah Alejandro Garnacho, Chelsea Mau Bajak Marcus Rashford dari MU?
Liga Inggris 17 November 2025, 11:10
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR