Bola.net - - Pelatih Chelsea, Antonio Conte baru-baru ini membeberkan bagaimana dirinya sempat diliputi kegalauan saat dirinya bergabung dengan Juventus sebagai pemain pada 1991 silam. Namun dirinya juga bertekad membuktikan diri bukan seorang pecundang.
Conte sendiri memulai menapaki karir profesional bersama tim asalnya, Lecce dan menjalani debut di Serie A pada 6 April 1986 saat masih berusia 16 tahun, saat Lecce dilatih Carlo Mazzone. Penampilannya terus meningkat hingga Juventus tertarik mendatangkannya pada tahun 1991 saat Bianconeri dilatih Giovanni Trapattoni.
Dan Conte mengungkapkan bahwa dirinya sempat mempertanyakan sendiri keputusannya meninggalkan Lecce dan bergabung dengan Juventus dan beberapa kesulitan yang sempat dia hadapai.
"Pada bulan November 1991 saya pindah ke Juventus. Ini adalah langkah besar, yang pertama bagi saya sendiri. Pada awalnya saya berpikir, mengapa saya melakukan ini? Saya mendapatkan lebih, tapi saya jauh dari rumah, dari teman saya, dari laut. Saya hanya bertahan karena saya tak ingin kembali sebagai pecundang. Saat saya tiba, ada kabut, dingin dan pada saat yang sama teman-teman saya ada di rumah berada di pantai. Itu benar-benar sulit untuk beradaptasi dengan itu," ujarnya kepada Sky Sport Italia.
"Saya bersama pemain seperti Roberto Baggio dan Toto Schillachi dalam tim dan saya hanya tak bisa memperlakukan mereka sebagai rekan. Giovanni Trapattoini memberi starter pertama saya melawan Bayern Munchen. Kami kalah 0-1 karena saya melakukan back pass mengerikan ke arah Stefano Tacconi. Saya masih ingat headline media saat itu," sambungnya.
"Saya berjalan hari berikutnya dan rasanya seperti saya akan dipukuli. Tiba-tiba, Trapattoni muncul entah dari mana dan seolah-olah bisa membaca pikiran saya. Dia berkata: 'Kamu masih memikirkan kesalahan kemarin kan? Ayolah! Pikirkan masa depan, anda akan berada di sini selama bertahun-tahun. Semua akan baik-baik saja'. Bila Trapattoni tak di sana, saya tak tahu apakah saya akan bertahan di Juventus," tandasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Buffon Menatap Laga ke-600 di Serie A
Liga Italia 5 November 2016, 21:30
-
Liga Italia 5 November 2016, 21:00

-
Bonucci Tuntut Perbaikan Demi Juara Grup
Liga Champions 5 November 2016, 20:30
-
Bonucci Merasa Belum Cukup Tangguh Satu Lawan Satu
Liga Italia 5 November 2016, 19:30
-
Dybala Main Basket, Allegri Marah
Liga Italia 5 November 2016, 16:00
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR