
Bola.net - Kekalahan 2-0 dari Fluminense di babak 16 besar Club World Cup bukan hanya soal hasil di lapangan. Bagi Inter Milan, laga ini menjadi pemicu terbukanya krisis internal yang selama ini tersimpan rapi. Kapten tim, Lautaro Martinez, secara terbuka menyindir beberapa rekan setimnya yang dinilai tidak memiliki komitmen penuh.
Dalam wawancara dengan DAZN, Lautaro menegaskan bahwa hanya pemain yang benar-benar ingin bertahan yang layak mengenakan jersey Inter. "Saya melihat banyak hal yang tidak saya sukai," ujarnya dengan nada tegas. Meski tidak menyebut nama, Presiden Inter Beppe Marotta mengonfirmasi bahwa komentar tersebut ditujukan kepada Hakan Calhanoglu.
Calhanoglu yang sedang dalam masa pemulihan cedera, tidak tinggal diam. Melalui unggahan di media sosial, gelandang asal Turki itu membalas dengan nada emosional. Dia menegaskan bahwa dirinya selalu memberikan segalanya untuk Inter dan tidak pantas menjadi sasaran tuduhan tidak langsung dari kaptennya sendiri.
Ketegangan antara dua bintang utama Inter ini menjadi sorotan tajam media Italia. Apakah ini awal dari perpecahan yang lebih besar, atau hanya dinamika normal dalam tim yang sedang mengalami masa transisi?
Lautaro Buka Suara: Siapa yang Tidak Mau, Silakan Pergi
Sebagai kapten, Lautaro Martinez merasa perlu menyuarakan ketidakpuasannya setelah Inter gagal total musim ini. Kalah 5-0 dari PSG di final Liga Champions, tidak memenangkan trofi domestik, dan kini tersingkir dini di Club World Cup menjadi bukti bahwa ada yang tidak beres. "Kami berjuang untuk jersey penting dan harus berjuang untuk tujuan besar," tegasnya.
Presiden Inter Beppe Marotta secara terbuka mendukung pernyataan Lautaro. Dia mengakui bahwa komentar tersebut memang merujuk pada Calhanoglu, yang dikabarkan sedang dalam pembicaraan dengan Galatasaray.
"Jika seorang pemain ingin pergi, lebih baik dia pergi," kata Marotta, menegaskan filosofi klub yang tidak ingin mempertahankan pemain tanpa komitmen penuh.
Lautaro, yang menjadi simbol kebangkitan Inter dalam beberapa tahun terakhir, tampaknya ingin memastikan bahwa hanya pemain dengan mentalitas pemenang yang layak bertahan. Namun, cara penyampaiannya yang frontal justru memicu kontroversi baru di internal tim.
Balasan Pedas Calhanoglu: Sejarah Akan Mengingat Mereka yang Tegar
Tidak butuh waktu lama bagi Calhanoglu untuk merespon. Melalui unggahan panjang di media sosial, gelandang berusia 30 tahun itu membantah segala tuduhan tentang kurangnya komitmen. Dia menjelaskan bahwa cedera yang dialaminya pasca-final Liga Champions adalah alasan utama ketidakhadirannya di lapangan.
"Dalam sepanjang karier saya, saya tidak pernah mencari alasan. Saya selalu bertanggung jawab," tulis Calhanoglu dengan nada emosional. Dia juga menyindir bahwa pemimpin sejati adalah yang mendukung rekan-rekannya di saat sulit, bukan mencari kambing hitam ketika lebih mudah untuk melakukannya.
Calhanoglu menegaskan bahwa dirinya selalu mencintai Inter, bahkan menolak tawaran menggiurkan di masa lalu untuk tetap bertahan. Ungkapannya yang tajam namun elegan ini menunjukkan bahwa konflik internal Inter mungkin lebih dalam dari yang diperkirakan.
Masa Depan Inter: Transisi Berat di Bawah Chivu
Situasi ini muncul di saat yang tidak tepat bagi Inter. Klub baru saja menunjuk Cristian Chivu sebagai pelatih baru menggantikan Simone Inzaghi, yang hengkang ke Al Hilal. Dengan kemungkinan kepergian Calhanoglu dan ketegangan di ruang ganti, Chivu akan menghadapi ujian berat di awal kepelatihannya.
Inter memang dikenal sebagai klub yang mampu mengelola krisis dengan baik. Marotta sendiri menegaskan bahwa semua masalah akan diselesaikan secara profesional.
Namun, dengan jadwal transfer yang padat dan tekanan untuk segera kembali ke puncak, drama internal ini bisa menjadi bumerang bagi ambisi mereka musim depan.
Jangan sampai ketinggalan infonya
- Drama di Inter Milan Berlanjut: Istri Hakan Calhanoglu Balas Sindiran Lautaro Martinez
- Thiago Silva Bocorkan Rahasia Kemenangan Fluminense Atas Inter: Saya Telepon Allegri!
- Usia Hanyalah Angka! Berstatus 'Sesepuh', Thiago Silva dan Fabio Bawa Fluminense Lumat Inter Milan
- Geger di Piala Dunia Antarklub 2025: Fluminense dan Al Hilal Hancurkan Raksasa Eropa!
- Fabio, Kiper 44 Tahun Fluminense yang Gagalkan Langkah Inter Milan
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Nego Tuntas, Jonathan David Segera Jadi Penyerang Baru Juventus
Liga Italia 2 Juli 2025, 17:55 -
Isyarat Marcus Thuram Ungkap Retaknya Ruang Ganti Inter Milan?
Liga Italia 2 Juli 2025, 11:48
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR