Bola.net - Eks gelandang AC Milan Stefano Eranio menyebut Zvonimir Boban hengkang dari San Siro saat Rossoneri sebenarnya mulai menunjukkan secercah cahaya.
Boban sempat bekerja di FIFA sejak Mei 2016. Namun pada musim panas 2019, ia meninggakkan pekerjaannya.
Pasalnya ia diajak gabung ke AC Milan. Di San Siro, ia diberi jabatan sebagai Chief Fotball Officer (CFO).
Ia pun ditugasi untuk membangkitkan Milan bersama dengan legenda Rossoneri lainnya, Paolo Maldini. Ia awalnya mendatangkan Marco Giampaolo untuk jadi pelatih anyar Alessandro Romagnoli dkk.
Namun penunjukan itu terbukti gagal. Sebagai gantinya Boban dan Maldini menunjuk Stefano Pioli.
Di bawah Pioli, Milan menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Terlebih pasca bursa transfer musim dingin.
Perseteruan Dengan Ivan Gazidis
AC Milan pun naik ke peringkat tujuh klasemen sementara Serie A. Mereka berpeluang untuk lolos ke Eropa musim depan.
Namun ada kabar bahwa penunjukan Stefano Pioli tidak membuat Ivan Gazidis puas. Sang CEO kemudian diklaim ingin membawa Ralf Rangnick ke San Siro untuk menggantikan Pioli.
Hadirnya Rangnick itu juga disebut akan membuat Boban dan Paolo Maldini kehilangan pekerjaannya. Dari situ timbul perseteruan antara Boban dengan Gazidis dan dewan klub.
Pada akhirnya Boban pun didepak dari jabatannya. Kabarnya Maldini juga akan segera didepak dari Milan.
Disayangkan
Hadirnya Zvonimir Boban dan Paolo Maldini ini mendapatkan komentar positif dari Stefano Eranio. Ia menyebut keduanya telah bekerja dengan bagus di AC Milan.
Ia pun mengaku sangat menyayangkan kepergian Boban yang terlalu cepat. Menurutnya ia pergi saat Milan mulai menunjukkan grafik performa yang meningkat.
"Sangat disayangkan bahwa ia tidak lagi berada di posisi itu," kata Eranio kepada La Gazzetta dello Sport.
“Karena dengan Maldini, ia telah memulai sebuah jalur yang positif, meskipun dengan beberapa kesalahan yang bisa dimengerti. Zvone meninggalkan tempat kejadian ketika ia mulai melihat secercah cahaya," cetus Eranio.
Stefano Eranio memperkuat AC Milan dari tahun 1992 hingga 1997. Sementara itu Zvonimir Boban gabung Rossoneri dari tahun 1992 hingga 2001.
(La Gazzetta dello Sport)
Baca Juga:
- Krisis Virus Corona, Shevchenko Jadi Ingat Chernobyl
- AC Milan Semakin Jauh dari Ralf Rangnick
- Musim Panas 2006, Ancelotti Inginkan Ibrahimovic di AC Milan
- Sebulan Persiapan Pemain? Ancelotti: Lihat AC Milan 2006/07
- Menteri Olahraga Italia Pesimistis Serie A Bisa Digulirkan di Bulan Mei
- Kaka, AC Milan, dan Malam yang Indah di Athena
- Cari Pendamping Romagnoli, Milan Incar Bek Chelsea
- Lawan Paling Ditakuti Donnarumma: Cristiano Ronaldo
- Mirabelli Sempat Bidik Milik Untuk Diboyong ke Milan
- Theo Hernandez Berpotensi Jadi Salah Satu Bek Kiri Terbaik di Dunia
- Eks Milan Ini Minta Inter Bersabar Dengan Eriksen
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Eks Milan ini Sayangkan Kepergian Boban dari San Siro
Liga Italia 29 Maret 2020, 23:33
-
Krisis Virus Corona, Shevchenko Jadi Ingat Chernobyl
Liga Inggris 29 Maret 2020, 10:30
-
AC Milan Semakin Jauh dari Ralf Rangnick
Liga Italia 29 Maret 2020, 03:20
-
Musim Panas 2006, Ancelotti Inginkan Ibrahimovic di AC Milan
Liga Italia 28 Maret 2020, 23:06
-
Sebulan Persiapan Pemain? Ancelotti: Lihat AC Milan 2006/07
Liga Champions 28 Maret 2020, 22:33
LATEST UPDATE
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR