
Bola.net - Gian Piero Gasperini menukangi AS Roma mulai musim ini. Di usia 67 tahun, ia tercatat sebagai pelatih tertua Serie A 2025/2026. Bukan pensiun tenang, Gasperini justru datang dengan semangat baru dan filosofi menyerang yang tetap tajam.
Setelah sukses besar bersama Atalanta, Gasperini ditunjuk menggantikan Claudio Ranieri yang pensiun. Ia menandatangani kontrak hingga 2028, tanda bahwa Roma memberikan kepercayaan jangka panjang. Meski usia tak lagi muda, tekad Gasperini membesarkan Roma tak bisa dipandang enteng.
Dari Atalanta ke Roma, ini lebih dari sekadar perpindahan klub. Gasperini datang membawa gaya main khas dan ambisi menulis babak baru. Kini, perhatian publik tertuju pada pria kelahiran 1958 ini. Mampukah ia memberi warna baru di Ibu Kota?
Gasperini dan Perjalanan Panjang Sang Arsitek
Gasperini memulai karier kepelatihannya sejak 2003 bersama Crotone. Nama besarnya mulai mencuat saat membesut Genoa, lalu menanjak saat membawa Atalanta bersinar. Gelar Liga Europa 2023/2024 jadi pencapaian puncaknya bersama klub asal Bergamo itu.
Selama sembilan tahun di Atalanta, Gasperini dikenal konsisten membentuk tim solid meski bukan dari skuad mahal. Ia menyulap tim kecil menjadi penantang serius di kompetisi Eropa. Roma pun berharap keajaiban serupa bisa terulang di Olimpico.
Kini, di Roma, Gasperini menghadapi tantangan yang jauh lebih besar. Ia bukan lagi underdog, dan tekanan untuk meraih trofi terasa lebih nyata. Namun, dengan jam terbang tinggi dan visi yang jelas, Gasperini tampak siap menjawab tantangan itu.
Sepak Bola Versi Gasperini: Menyerang, Berisiko, Menghibur
Gasperini dikenal dengan pendekatan menyerang nan atraktif. Ia mengandalkan formasi tiga bek dan pressing tinggi, membuat timnya bermain agresif sepanjang laga. Dalam sistem ini, peran wing-back dan gelandang serba bisa jadi kunci utama.
Gaya mainnya terinspirasi dari sepak bola Belanda era 1990-an, terutama Ajax-nya Louis van Gaal. Ia mengutamakan umpan-umpan pendek cepat, gerakan tanpa bola, dan menekan lawan habis-habisan. Namun, gaya ini kerap memakan risiko dengan pertahanan yang terbuka.
Meski kerap dikritik karena kebobolan mudah, Gasperini tetap setia dengan filosofinya. Ia percaya sepak bola harus menghibur dan mencetak gol sebanyak mungkin. Roma pun bisa menjadi panggung sempurna untuk gaya main spektakuler itu.
Roma Era Gasperini: Taktik Berani, Harapan Baru
Kedatangan Gasperini memberi Roma harapan akan sepak bola menyerang yang segar. Ia dikenal berani bereksperimen, tak segan memberi kesempatan pada pemain muda. Dalam beberapa bulan ke depan, fans Roma bisa berharap menyaksikan tim yang lebih dinamis.
Namun, tantangan di Roma jelas lebih berat dibanding Atalanta. Tekanan suporter dan ekspektasi hasil akan menjadi ujian konsistensi Gasperini. Ia harus membuktikan bahwa sepak bola menyerang juga bisa membawa trofi ke Ibu Kota.
Di usia 67 tahun, Gasperini siap membuktikan bahwa ia masih jadi salah satu otak taktik paling berani di Italia. Roma pun kini punya sosok yang bisa membawa mereka ke arah baru—dengan sepak bola yang menyenangkan untuk ditonton.
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Carlos Cuesta: Nakhoda Baru Parma dan Pelatih Termuda di Serie A 2025/2026
- Daftar Pelatih Klub Liga Italia Serie A Musim 2025/2026
- Mesin Gol Baru Juventus: Jonathan David yang Muda, Kuat, dan Tahan Tekanan
- Membayangkan Panasnya Derby della Madonnina jika Donnarumma ke Inter Milan
- Allegri Ingin 'Marker' ala Chiellini di Jantung Pertahanan, Milan Bidik Bek Muda Parma
- Strategi Belanja Hemat AC Milan Bisa Berujung Malapetaka
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Dua Gol Haaland Tak Cukup Selamatkan Man City, Pertanda Belum Bisa Bangkit?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 06:59 -
Kevin De Bruyne Bungkam Kritik dengan 7 Sentuhan Ajaib di Liga Champions
Liga Champions 3 Oktober 2025, 06:49 -
Kylian Mbappe: Pemain dengan Kaki Api, Bebas Bergerak, dan Sangat Berbahaya!
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 05:51 -
Alisson Becker Cedera Parah, Liverpool Kehilangan Kiper Utama Cukup Lama!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 05:46 -
Terungkap! MU Hampir Bawa Pulang Solskjaer Sebelum Tunjuk Amorim sebagai Pelatih
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 05:41 -
David Silva Ungkap Impian Besar untuk Pep Guardiola, Apa Itu?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 05:36 -
Frank Lampard Angkat Coventry City, Dari Tim Terlupakan Jadi Penantang Promosi
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 23:38
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR