
Bola.net - Tidak ada yang pernah tahu bahwa pernah terjadi adu mulut hebat di skuat AC Milan pada tahun 2011. Sampai kemudian mantan pemainnya, Massimo Ambrosini, menceritakannya ke khalayak ramai.
Bisa dibilang, itulah skuat terbaik terakhir yang pernah dimiliki oleh AC Milan. Bagaimana tidak, mereka berhasil mengakhiri musim 2010/11 dengan trofi juara Serie A di tangannya.
Tim tersebut berisikan sejumlah pemain-pemain hebat, termasuk Zlatan Ibrahimovic dan Ronaldinho. Di bawah komando Massimiliano Allegri, mereka nampak perkasa dan sulit untuk dikalahkan pada waktu itu.
Namun, siapa yang menyangka komposisi pemain hebat bisa memunculkan percikan api amarah di dalam skuat? Ambrosini mengakui bahwa karakter kuat dari pemain membuat skuat di saat itu sulit untuk dikendalikan.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Latihan Jadi Arena Pertarungan
Setiap pemain, kenang Ambrosini, ingin menunjukkan bahwa dirinya masih layak untuk bermain. Perilaku pejuang itu tidak hanya ditunjukkan dalam pertandingan, namun di sesi latihan juga.
"Ada pemain yang ingin membuktikan dirinya lagi, seperti Ibra, Pato, Clarence Seedorf, dan Andrea Pirlo. Allegri melakukan dengan caranya sendiri, tanpa satu ide, tapi dengan beradaptasi terhadap apa yang dibutuhkan saat itu," ujar Ambrosini kepada Sky Sport Italia.
"Kami semua ingin bermain, sesi latihan pun menjadi pertarungan sampai mati. Mereka yang terus dicadangkan marah, levelnya sangat tinggi. Itulah bentuk dari rasa hormat, sungguh, karena kami semua mau terus bermain," lanjutnya.
Sulitnya Melerai Pertengkaran
Tensi yang tinggi itu sampai membuat sesi latihan jadi panas. Lalu Ibrahimovic pun terlibat pertengkaran dengan salah satu rekan setimnya kala itu, Oguchi Onyewu. Bahkan Ambrosini yang merupakan pemain senior kesulitan untuk memisahkan mereka.
"Saya mencoba untuk memisahkan mereka, tapi itu seperti mencoba membuka pintu mobil yang terkunci dengan jari. Tidak bergerak sama sekali," tambahnya.
"Saya kemudian menyadari bahwa Rino Gattuso sedang berada di sana. Ada tiga atau empat pertengkaran yang masih kami ingat sampai hari ini," pungkas Ambrosini sambil tertawa.
Ternyata, ketidakharmonisan tidak serta merta membuat tim bisa gagal mendapatkan gelar. Milan telah membuktikannya, di mana mereka memuncaki klasemen akhir Serie A 2010/11 dengan keunggulan enam poin atas pesaingnya, Inter Milan.
(Football Italia)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Baresi Harap Donnarumma Bertahan di Milan
Liga Italia 8 Mei 2020, 20:35
-
Rangnick tak Menutup Peluang Pindah ke AC Milan
Liga Italia 8 Mei 2020, 19:14
-
3 Pemain yang Mungkin Bakal Tinggalkan AC Milan di Musim Panas
Editorial 8 Mei 2020, 14:20
LATEST UPDATE
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55


















KOMENTAR