
Bola.net - Inter Milan berduel melawan Hellas Verona di pekan ke-33 Serie A 2020-21 di Giuseppe Meazza, Minggu (25/04/2021).
Inter tampil kurang maksimal di pertandingan tersebut. Lini tengah mereka kesulitan berkembang dan lini serang kehilangan ketajamannya.
Inter akhirnya baru bisa mencetak gol pada babak kedua. Tepatnya pada menit ke-76, via tendangan Matteo Darmian.
Gol itu jadi satu-satunya gol yang tercipta di pertandingan tersebut. Inter pun menang 1-0 atas Verona.
Di pertandingan itu, pelajaran apa saya yang bisa dipetik? Simak ulasannya di bawah ini Bolaneters.
Jempol untuk Verona
Di pertandingan ini, Hellas Verona memang kalah. Akan tetapi permainan pasukan Ivan Juric itu layak diacungi jempol.
Mereka mencatatkan 12 percobaan tembakan, sama dengan yang dicatatkan Inter. Namun Verona unggul penguasaan bola (49 persen - 51 persen) dan jumlah operan lebih banyak (525 - 535). Mereka juga sering mendapat sepak pojok (3 - 8).
Verona tampil solid dan disiplin. Mereka juga jelas punya rencana untuk menghadapi Inter Milan.
Mereka mampu membatasi pergerakan para gelandang Inter Milan. Khususnya Nicolo Barella. Ke mana pun ia pergi, akan ada satu pemain yang selalu mengawalnya dan berusaha membuat permainannya tidak berkembang.
Demikian juga dengan di lini belakang. Mereka dengan disiplin mengawal Romelu Lukaku dan juga Lautaro Martinez. Segala cara dilakukan agar keduanya tak bisa macam-macam ketika menguasai bola.
Verona bisa dikatakan tak beruntung. Jika saja mereka punya lini serang yang ciamik, hasil akhir laga ini mungkin bakal berbeda.
Verona Harusnya Cetak Satu Gol?
Pada pertandingan ini, Hellas Verona sempat mencetak gol pada menit ke-83. Tepatnya melalui aksi Davide Faraoni.
Saat itu Verona mengirim umpan silang dari sayap kiri. Bola dihadang dengan sundulan oleh De Vrij dan melambung tinggi.
Bola jatuh tepat di depan gawang Inter. Mulanya bola akan disambut oleh pelukan Samir Handanovic. Namun David Faraoni ikut melompat dan bola masuk ke gawang.
Wasit menganulirnya gol tersebut. Faraoni protes karena tak merasa melakukan kesalahan atau pelanggaran pada Handanovic.
Dari tayangan ulang terlihat bahwa Faraoni mampu melompat lebih tinggi ketimbang Handanovic. Bola mengenai pundak kirinya dan kemudian masuk ke gawang.
Memang ada sentuhan antara Faraoni dengan Handanovic. Namun terlihat sentuhannya itu sangat minimal.
Scudetto Makin Dekat
Inter Milan kini mengemas 79 poin dari 33 pertandingan usai mengalahkan Hellas Verona. Pasukan Antonio Conte itu unggul 11 angka dari Atalanta yang ada di posisi kedua.
Sementara itu AC Milan, jika bisa menang atas Lazio, akan berselisih 10 angka dari Inter. Meski demikian jarak antara kedua tim sekota itu masih cukup lebar.
Dengan lima laga tersisa, kans Inter untuk bisa meraih Scudetto terbuka lebar. Inter akan memastikan menggenggam gelar tersebut jika terus menuai dua kemenangan lagi. Bahkan lima poin saja sebenarnya sudah memastikan mareka akan jadi juara.
Setelah melawan Verona, Inter akan berhadapan dengan Crotone. Setelah itu mereka akan berduel melawan Sampdoria. Tentu saja gelar akan lebih cepat mereka genggam apabila AC Milan dan Atalanta terpeleset di laga berikutnya.
Darmian Sang Penyelamat
Di pertandingan ini, Matteo Darmian sebenarnya masuk sebagai pemain pengganti. Ia dimasukkan Conte pada menit ke-65, untuk menggantikan Ivan Perisic.
Ia masuk berbarengan dengan Stefano Sensi. Nama terakhir ini masuk untuk menggantikan Christian Eriksen.
Pergantian ini terbukti tokcer. Darmian akhirnya bisa menjebol gawang Verona pada menit ke-76 melalui serangan balik. Ia menuntaskan umpan dari Achraf Hakimi.
Ini bukan pertama kalinya Darmian menjadi penyelamat Inter. Ia sebelumnya juga pernah menjadi penentu kemenangan Nerrazurri saat berduel melawan Cagliari.
Gol lawan Verona ini juga terasa seperti dejavu. Sebab saat itu yang memberikannya assist juga pemain yang sama yakni Hakimi.
Inter Perpanjang Rekor Positif di Giuseppe Meazza
Dengan kemenangan atas Hellas Verona ini, Inter Milan berhasil memperpanjang rekor positif mereka di kandangnya sendiri di Giuseppe Meazza. Stadion itu kini mulai jadi tempat yang angker bagi tim-tim lawna di Serie A.
Inter terakhir kali kalah di kandang sendiri pada 17 Oktober 2020 lalu. Saat itu mereka tumbang dari AC Milan dengan skor 1-2.
Di laga berikutnya yakni lawan Parma, Inter memang tertahan dengan skor 2-2. Namun setelah itu pasukan Antonio Conte terus tancap gas.
Kini Inter Milan tak terkalahkan dalam pertandingan kandangnya di Serie A sebanyak 14 kali. Hebatnya, mereka sukses meraih 13 kemenangan beruntun. Setelah melawan Hellas Verona, Inter akan berduel lawan Sampdoria di Giuseppe Meazza, kemudian AS Roma dan Udinese di sisa musim ini.
(WhoScored/Soccerway)
Jangan Lewatkan:
- 5 Pelajaran dari Man City Juara Carabao Cup: Menuju Treble, Kane Out!
- 5 Pelajaran dari Hasil Imbang Juventus: Dadaaah Scudetto
- Man City Juara Carabao Cup, Suara Fans: Sekarang Bungkus UCL!
- Barcelona Menang Tipis dari Villarreal, Netizen: Ini yang 10 Pemain Siapa Sih?
- Inter Milan Susah Payah Tumbangkan Verona, Suara Fans: Mainnya Kaku Bos!
- 5 Pelajaran Duel Leeds vs MU: Setan Merah Sudah Relakan Gelar Juara Diambil Tetangga
- Juventus Imbang, Suara Fans: Hahaha Bye Bye Scudetto
- Man of the Match Inter Milan vs Hellas Verona: Stefan de Vrij
- Man of the Match Villarreal vs Barcelona: Antoine Griezmann
- Hasil Pertandingan Inter Milan vs Hellas Verona: Skor 1-0
- Hasil Pertandingan Villarreal vs barcelona: Skor 1-2
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Link Live Streaming Lazio vs AC Milan di Vidio, 27 April 2021
Liga Italia 26 April 2021, 23:45 -
Manchester United vs AS Roma, Chris Smalling Siap Hantui Setan Merah
Liga Eropa UEFA 26 April 2021, 19:40 -
Juventus dan AC Milan Saling Sikut untuk Wonderkid Barcelona Ini
Liga Italia 26 April 2021, 18:40 -
CLBK! Jose Mourinho Latih Inter Milan Musim Depan?
Liga Italia 26 April 2021, 18:20 -
6 Kandidat Pengganti Samir Handanovic di Inter Milan
Editorial 26 April 2021, 14:20
LATEST UPDATE
-
Eliano Reijnders Optimistis Timnas Indonesia Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Tim Nasional 3 Oktober 2025, 18:39 -
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 4-5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:47 -
Hansi Flick Dorong Barcelona Rekrut Bintang Bayern Sebelum Liverpool
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 17:32 -
Dilema Kiper Inter Milan: Dua dari Tiga Penjaga Gawang Kontraknya Segera Berakhir
Liga Italia 3 Oktober 2025, 17:09 -
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:03 -
Jadwal Serie A Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:36 -
Incaran Harbolnas 10.10: Kenali Ciri Khas 6 Merek Batik Pria Premium Ini
News 3 Oktober 2025, 16:33 -
Jadwal La Liga Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:16 -
Cek Jadwal dan Live Streaming LaLiga 2025/26 Minggu Ini: di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:10 -
Prediksi Napoli vs Genoa 5 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:06 -
Saksikan dan Nonton LaLiga 2025/26 Sevilla vs Barcelona, Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:02
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR