
Bola.net - AC Milan resmi gagal tampil di kompetisi Eropa musim depan. Kekalahan 1-3 dari AS Roma pada pekan ke-37 Serie A mengakhiri peluang terakhir mereka untuk sekadar lolos ke Conference League. Kekalahan ini melengkapi minggu suram setelah sebelumnya kalah di Final Coppa Italia.
Kondisi makin tragis karena Milan harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-21. Santiago Gimenez dikartu merah usai menekuk Gianluca Mancini dengan sikunya. Keputusan itu diambil setelah tinjauan VAR yang kembali jadi kontroversi.
Pelatih Sergio Conceicao terang-terangan menilai keputusan itu tak adil. “VAR dan AVAR hari ini sama dengan yang bertugas saat kami melawan Bologna. Saya tidak bilang kartu merah untuk Gimenez tak layak, tapi situasinya identik dengan insiden Sam Beukema terhadap Matteo Gabbia di final. Kenapa saat itu tidak ada intervensi VAR?” ujar Conceicao, seperti dikutip Football Italia.
Laga ini menjadi simbol dari musim Milan yang penuh frustrasi dan kegagalan. Dengan hasil ini, mereka tak akan bermain di Liga Champions, Liga Europa, ataupun Conference League musim depan.
Kartu Merah Santiago Gimenez
AS Roma hanya butuh tiga menit untuk membuka skor. Umpan sepak pojok Matias Soule disambut tandukan Mancini yang menjebol pojok atas gawang Mike Maignan. Milan sempat membalas lewat Joao Felix setelah tembakan Alex Jimenez ditepis kiper.
Namun, Roma kembali unggul melalui tendangan bebas langsung Leandro Paredes. Maignan tak mampu mengantisipasi bola yang mengarah ke tiang dekat. Gol ketiga Roma dicetak Bryan Cristante melalui tembakan keras dari luar kotak penalti.
Milan sebenarnya sempat menguasai bola cukup dominan di babak pertama. “Kami berusaha memberikan segalanya. Roma bahkan tidak menyentuh bola dalam waktu lama. Saya merasa kami bisa menang,” ujar Conceicao.
Sayangnya, kartu merah Santiago Gimenez mengubah jalannya pertandingan. “Kami tidak boleh kebobolan dari skema bola mati seperti itu. Luka dan Rafa punya peluang, tapi kami kehabisan tenaga dan Cristante mencetak gol ketiga,” lanjutnya.
Frustrasi dan Evaluasi di Kubu Rossoneri
Sergio Conceicao tak kuasa menahan emosi dan akhirnya diusir keluar lapangan di babak kedua. Dia pun dipastikan absen mendampingi tim pada laga terakhir musim ini. Banyak yang menduga, ini adalah laga terakhirnya bersama Milan.
“Saya tidak ingin mencari-cari alasan. Saya mencintai profesi ini dan sedih tidak bisa bersama pemain saya. Hanya karena satu kata, saya dikeluarkan, padahal saya hanya meminta rasa hormat,” ucapnya.
Conceicao menekankan bahwa sejak dia tiba, Milan sebenarnya menunjukkan peningkatan. “Saya orang yang sangat menuntut terhadap diri sendiri. Saya melihat statistik sebelum laga ini. Sejak saya datang, kami mengumpulkan poin yang cukup untuk zona Liga Champions,” tegasnya.
Namun, dia juga mengakui kekurangan tim. “Saya tidak bilang ini musim yang bagus atau lima bulan yang sempurna, tapi ada hal positif juga. Kami juara Supercoppa, ke final Coppa Italia, tapi kami gagal di laga-laga krusial. Ini musim yang buruk bagi klub sebesar Milan,” pungkasnya.
Ini Tentang Reputasi Milan
Kegagalan ini menandai titik nadir baru bagi AC Milan dalam dekade terakhir. Setelah sempat membangun harapan dengan gelar Serie A, Milan kini jatuh tanpa bahkan bisa bermain di Eropa. Reputasi mereka sebagai klub elite mulai dipertanyakan.
Conceicao menyerahkan evaluasi kepada pihak klub. “Semua orang harus menilai pekerjaan saya. Di akhir musim nanti, kita akan bicara soal itu,” katanya.
Milan kini hanya bisa berharap pada perubahan besar di bursa transfer dan manajemen. Tanpa kompetisi Eropa, daya tarik mereka untuk merekrut pemain top pun semakin berkurang. Tekanan terhadap klub untuk segera berbenah akan semakin besar.
Musim ini menjadi pengingat bahwa nama besar tidak menjamin keberhasilan. Bagi Milan, tidak lolos ke Eropa bukan hanya kegagalan teknis, tapi krisis identitas. Itu jauh lebih sulit untuk disembuhkan.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ranieri, Roma, dan Perpisahan yang Menggetarkan Hati
Liga Italia 19 Mei 2025, 12:51 -
Musim Gagal AC Milan: Tanpa Tiket Eropa, Tanpa Harapan
Liga Italia 19 Mei 2025, 11:29 -
Kartu Merah Santiago Gimenez saat Lawan AS Roma, Kenapa Bisa Terjadi?
Liga Italia 19 Mei 2025, 10:30 -
AC Milan Dipastikan Tak Ikut Kompetisi Eropa Musim Depan
Liga Italia 19 Mei 2025, 07:38 -
Man of the Match AS Roma vs AC Milan: Leandro Paredes
Liga Italia 19 Mei 2025, 05:50
LATEST UPDATE
-
Prediksi Arsenal vs West Ham 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:10 -
Hasil FP1 Moto2 Mandalika 2025: Celestino Vietti dan Manuel Gonzalez Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:48 -
Prediksi Manchester United vs Sunderland 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 09:39 -
Hasil FP1 Moto3 Mandalika 2025: David Munoz Memimpin Joel Kelso
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:31 -
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Livoli Divisi Utama 2025
Voli 3 Oktober 2025, 09:10 -
Jadwal Lengkap Pertandingan Livoli Divisi Utama 2025, 3 September-19 Oktober 2025
Voli 3 Oktober 2025, 09:10 -
Jadwal Lengkap Turnamen Bulu Tangkis BWF 2025: Ayo, Dukung Indonesia!
Bulu Tangkis 3 Oktober 2025, 09:09 -
Daftar Pembalap Indonesia yang Berlaga di Idemitsu Asia Talent Cup 2025
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:08 -
Jadwal Lengkap Idemitsu Asia Talent Cup 2025: Indonesia Turunkan 4 Wakil
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:08 -
Jadwal Live Streaming Formula 1 Singapura 2025 di Vidio, 3-5 Oktober 2025
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:07
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR