
Bola.net - AC Milan akan berjumpa Juventus pada pekan ke-16 Serie A, Kamis (7/1/2021) dini hari WIB. Laga di San Siro itu dinilai punya arti penting untuk Milan yang bersaing untuk gelar scudetto.
Milan belum pernah kalah dari 15 laga awal di musim 2020/2021 ini. Milan pun berada di puncak klasemen Serie A dengan 37 poin. Sedangkan, Juventus baru meraih 27 poin di posisi kelima.
Performa apik Milan membuat mereka diprediksi bakal bersaing untuk gelar scudetto. Rossoneri dinilai punya peluang untuk mengakhiri dominasi Juventus yang meraih sembilan scudetto secara beruntun.
Musim terakhir saat Juventus gagal scudetto terjadi pada 2010/2011, sepuluh tahun lalu. Saat itu, AC Milan lah yang meraih gelar. Masih ingat dengan momen itu? Siapa saja pemain kunci Milan saat itu? Yuk kita bernostalgia dengan kejayaan Milan.
Jalan Milan Menuju Scudetto
AC Milan memulai musim 2010/2011 dengan hasil yang gemilang. Rossoneri menang mudah ketika menjamu Lecce dengan skor 4-0 di San Siro. Saat itu, gol Milan dicetak Pato [2 gol], Thiago Silva, dan Inzaghi.
Pada 14 November 2010, AC Milan meraih kemenangan penting. Milan menang dengan skor 1-0 atas Inter Milan lewat gol penalti Ibrahimovic. Hasil ini membuat AC Milan bertahan di puncak klasemen, posisi yang diraih di pekan sebelumnya usai menang atas Palermo.
Milan terus mempertahankan posisi puncak klasemen. Hingga Milan harus berjumpa AS Roma pada 7 Mei 2011, hanya tiga laga tersisa di Serie A. Rossoneri hanya butuh tambahan satu poin untuk mengamankan gelar scudetto musim ini.
📸 #OnThisDay AC Milan Campione d'Italia 2011 🏆🇮🇹 pic.twitter.com/mZmRf3ikzk
— Milan Reports (@MilanReports) May 6, 2020
Laga di Stadion Olimpioc berjalan tidak sesuai skenario Milan. AS Roma tampil lebih dominan dan menciptakan banyak peluang. Namun, Milan mampu bertahan dengan solid dan membuat skor 0-0 bertahan hingga laga usai. Milan pun meraih scudetto ke-18.
Pada akhir musim, Milan meraih 82 poin. Inter Milan berada di posisi kedua dengan 76 poin dan Napoli di posisi ketiga dengan 70 poin.
Masih ingat siapa saja strating XI AC Milan saat meraih gelar scudetto? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
Penjaga Gawang: Christian Abbiati
Christian Abbiati tidak lagi muda pada musim ini. Saat itu, dia sudah berusia 33 tahun. Akan tetapi, dia mampu tampil sangat solid sebagai tembok terakhir pertahanan Milan.
Abbiati mencatatkan 17 laga tanpa kebobolan di Serie A musim ini. Catatan itu menjadi bukti bahwa Abbiati punya peran yang sangat vital bagi Milan.
Bek Kanan: Ignazio Abate
Musim 2010/2011 menjadi momen yang penting bagi Ignazio Abate. Bukan hanya soal gelar scudetto, tetapi juga transformasi peran yang dimainkannya. Pada musim ini, dia bermain sebagai bek kanan.
Ignazio Abate mulainya bermain sebagai gelandang kanan. Akan tetapi, Milan gagal mendapatkan bek kanan mumpuni di bursa transfer dan Allegri menggeser Abate sebagai bek kanan.
Sepanjang musim, sosok yang kelak menjadi kapten Milan ini, memainkan 27 laga.
Bek Tengah: Thiago Silva
Thiago Silva sudah menjadi pilihan utama di pertahanan Milan sejak dibeli pada 2009. Musim 2010/2011 meneguhkan kualitas pemain asal Brasil. Dia tampil pada 33 laga, hanya kalah banyak dari Abiatti.
Thiago Silva memberi keyakinan pada Milan untuk bersaing. Dia mempu menutup kelemahan rekan duetnya, Alessandro Nesta yang sudah uzur. Silva kemudian juga mendapat banyak ilmu dari Nesta.
Bek Tengah: Alessandro Nesta
Alessandro Nesta akan dikenang sebagai legenda di Milan. Pada usia yang tidak muda lagi, dia mampu menjadi mentor bagi Thiago Silva. Nesta memainkan 26 laga pada musim 2010/2011 ini.
Nesta mungkin memainkan jumlah laga yang lebih banyak jika tidak punya masalah dengan cedera.
Walau sudah uzur dan rentan cedera, Nesta tetaplah Nesta. Eks kapten Lazio itu punya pengalaman yang luar bisa. Kecepatan yang mulai menurun diganti dengan kecekatan dan kepiawaian membaca permainan.
Bek Kiri: Gianluca Zambrotta
Zambrotta awalnya tidak masuk dalam rencana Allegri. Namun, performa Luca Antonini yang tidak cukup bagus membuat Zambrotta harus berpindah posisi. Dari bek kanan, Zambrotta dimainkan sebagai bek kiri.
Zambrotta tampil solid dan mampu bangkit dari cedera. Zambrotta memainkan 14 laga untuk Milan, dengan 12 di antaranya berakhir dengan kemenangan.
Gelandang: Gennaro Gattuso
Gattuso selalu menunjukkan energi lebih di lapangan. Hal itulah yang membuat setiap pelatih yang datang ke Milan sulit untuk menempatkannya di bangku cadangan, termasuk Allegri.
Gattuso memainkan 30 laga di Serie A pada musim 2010/2011. Dia menjadi pemain dengan penampilan paling banyak di antara gelandang Milan lainnya.
Gelandang: Clarence Seedorf
Seedorf sejak lama menjadi sosok penting di lini tengah Milan. Dia adalah gelandang yang lengkap. Seedorf bisa bertahan dan menyerang sama baiknya. Seedorf punya visi bermain yang sangat baik.
Allegri acap kali dimainkan untuk peran trequartista pada musim ini. Pemain asal Belanda itu mencatatkan 28 penampilan dan mencetak tiga gol.
Gelandang: Kevin-Prince Boateng
Boateng masih bermain pada musim 2020/2021 ini. Dia membela klub Serie B, Monza. Boateng bermain untuk klub milik mantan bosnya di Milan, Silvio Berlusconi.
Boateng mampu memainkan 25 laga dan mencetak tiga gol pada musim scudetto ini.
Nama Boateng awalnya tidak diprediksi bakal masuk ke tim utama. Namun, Allegri rupanya terkesan dengan etos kerja dan gaya bermainnya. Boateng pun menggusur pemain senior seperti Pirlo dan Van Bommel.
Winger: Alexandre Pato
Mungkin, ini adalah musim terbaik Alexandre Pato bersama AC Milan. Dia dibeli pada usia yang sangat muda pada 2007. Pato kemudian makin matang di Milan hingga meraih gelar scudetto.
Pato memainkan 23 laga sepanjang musim. Pemain asal Brasil itu mencetak 14 gol. Jumlah golnya satu lebih sedikit dari musim 2008/2009. Tapi, musim ini dia meraih gelar scudetto.
Setelah musim gemilang ini, nama Pato perlahan mulai tenggelam.
Winger: Robinho
Robinho bergabung dengan Milan di awal musim. Awalnya, tidak banyak yang memprediksi Robinho bakal jadi pilihan utama. Sebab, ada Ronaldinho yang punya reputasi lebih beken.
Namun, Robinho justru menjadi andalan di lini depan. Robinho memainkan 32 laga dan mencetak 12 gol. Jumlah golnya hanya kalah dari Zlatan Ibrahimovic dan Pato.
Penyerang: Zlatan Ibrahimovic
Ibrahimovic memang gagal menjadi top skor Serie A pada musim 2010/2011 ini. Pemain asal Swedia itu mencetak 14 gol dari 18 laga di Serie A. Antonio Di Natale mencetak gol dua kali lipat darinya dan menjadi top skor.
Namun, peran Ibrahimovic sangat besar bagi Milan. Kontribusinya bukan sekadar gol. Ibrahimovic dengan pengalaman yang dimiliki mampu membawa Milan menjadi tim yang solid.
Sepuluh tahun berlalu, Ibrahimovic kini kembali memimpin skuad Milan untuk mengejar gelar scudetto.
Pelatih: Massimiliano Allegri
Milan menunjuk Allegri sebagai pelatih pada awal musim 2010/2011 ini. Milan tertarik dengan Allegri setelah melihat kiprahnya yang bagus bersama Cagliari pada sejak 2008.
Allegri lalu mendatangkan sejumlah pemain yang kemudian menjadi pilar penting Milan.
Gelar scudetto musim 2010/2011 menjadi gelar pertama yang didapat Allegri sebagai pelatih. Kelak, dia akan menambah lima gelar scudetto lainnya ketika dipercaya menjadi pelatih Juventus.
Pemain Cadangan
Selain 11 nama pemain di atas, Milan juga punya banyak pemain top lain pada musim 2010/2011. Hanya saja, peran mereka lebih sering menjadi pemain pelapis.
Antonio Cassano misalnya. Dia mencetak empat gol dari 16 laga yang dimainkan. Dia menjadi pelapis bagi Ibrahimovic. Lalu, ada Matthieu Flamini sebagai pelapis di lini tengah dengan 20 penampilan.
Pada musim ini, Andrea Pirlo juga lebih sering duduk di bangku cadangan. Pirlo hanya memainkan 16 laga sepanjang musim. Lalu, ada nama Luka Antonini, Daniele Bonera, dan Mario Yepes yang jadi pelapis di lini belakang.
Sumber: Berbagai Sumber
Baca Ini Juga:
- 5 Alasan AC Milan Bakal Menang Lawan Juventus: Bertumpu Pada Serangan Sayap
- 5 Alasan Mengapa Juventus Bisa Membuat AC Milan Mati Kutu
- Derby Manchester: United Lebih Garang, City Lebih Kukuh
- Messi No, Ronaldo Yes, Ini Best XI 2020 Versi L'Equipe
- Lima Kandidat Suksesor Frank Lampard, Siapa yang Paling Pas untuk Chelsea?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jelang Lawan Juventus, Dua Penggawa AC Milan Dinyatakan Positif COVID-19
Liga Italia 6 Januari 2021, 21:53 -
Rade Krunic Diincar Banyak Tim, Apa Kata AC Milan?
Liga Italia 6 Januari 2021, 20:27 -
Pujian untuk Pioli yang Sukses Bikin Milan tak Bergantung Pada Ibrahimovic
Liga Italia 6 Januari 2021, 19:29 -
Zaccheroni: Tiga Tim Berburu Scudetto, Milan yang Favorit
Liga Italia 6 Januari 2021, 18:29 -
Agen Pesimis Milan Bakal Bisa Boyong Zaccagni Januari 2021 Ini
Liga Italia 6 Januari 2021, 17:19
LATEST UPDATE
-
Hasil Latihan Moto2 Mandalika 2025: Manuel Gonzalez Tercepat, Asapi Daniel Holgado
Otomotif 3 Oktober 2025, 13:54 -
Manchester United Diminta Mainkan Mbeumo di Depan Demi Kembalikan Performa Bruno
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 13:42 -
Di-Backing Sir Jim Ratcliffe, Ruben Amorim Belum akan Dipecat MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 13:39 -
Manchester United Boleh Kok Angkut Adam Wharton, Tapi....
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 13:22 -
Prediksi Real Madrid vs Villarreal 5 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 13:14 -
Haram Hukumnya Sunderland Remehkan MU: Mereka Tim yang Berbahaya!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 13:02 -
Hasil Latihan Moto3 Mandalika 2025: Angel Piqueras Ungguli Maximo Quiles
Otomotif 3 Oktober 2025, 13:01 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Seret, Mikel Arteta Woles Aja!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 12:46
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR