Solidaritas Curva Nord Inter Milan dan Ultras AC Milan: Protes Regulasi Baru San Siro

Solidaritas Curva Nord Inter Milan dan Ultras AC Milan: Protes Regulasi Baru San Siro
Pemain Inter Milan Marcus Thuram merayakan gol keempat timnya bersama Lautaro Martinez dalam laga Serie A melawan Torino, Selasa (26/8/2025). (c) AP Photo/Luca Bruno

Bola.net - Inter Milan mengawali Serie A musim ini dalam suasana tak biasa. Bukan karena permainan di lapangan, melainkan heningnya tribune utara San Siro, Selasa (26/8/2025) dini hari WIB.

Kelompok suporter fanatik, Curva Nord, memilih melakukan boikot sebagai bentuk protes atas regulasi baru yang dianggap merampas kebebasan mereka.

Lewat pernyataan resmi, Curva Nord menegaskan tidak akan masuk ke stadion hingga ada keputusan berbeda. Saat laga kontra Torino, aksi itu diwujudkan dengan tribun kosong serta sikap diam sebagian penonton yang memilih duduk tenang, tanpa nyanyian maupun koreografi khas ultras. Atmosfer San Siro pun terasa jauh dari biasanya.

1 dari 3 halaman

Regulasi Baru Jadi Biang Masalah

Kemarahan ultras dipicu sederet aturan yang dinilai terlalu ketat. Sejumlah anggota mereka masuk daftar hitam dan dilarang hadir di stadion, sementara penggunaan spanduk dan bendera kini harus mendapat izin khusus.

Bagi para ultras, hal ini dianggap sebagai upaya membungkam identitas dan ekspresi dukungan yang sudah menjadi tradisi puluhan tahun.

2 dari 3 halaman

Rivalitas Tersisih, Solidaritas Muncul

Situasi ini rupanya juga dirasakan tetangga sekota, AC Milan. Ultras Milan menolak aturan baru dengan cara berbeda: tetap hadir di tribun namun melancarkan protes simbolis.

Lewat pesan sarkastis “Nikmati teater Anda,” mereka menyindir atmosfer stadion yang perlahan berubah menjadi pertunjukan formal tanpa suara dukungan.

Gerakan dua kelompok ultras dari kota Milan ini menegaskan satu hal: sepak bola tanpa suporter bukanlah sepak bola. Lebih dari sekadar 90 menit permainan, nyawa sebuah stadion ada di tribun, bukan pada kursi-kursi kosong yang hening.

Sumber: Sempre Inter


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL