
Bola.net - Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, memberikan analisis tajam usai timnya takluk 1-2 dari Udinese. Ia memperingatkan bahwa timnya tidak cukup hanya bermain cantik untuk memenangkan pertandingan.
Kekalahan ini menjadi antiklimaks setelah pekan sebelumnya mereka berhasil menang telak 5-0 atas Torino. Gol tunggal Denzel Dumfries gagal membawa Inter meraih poin di kandang sendiri.
Chivu menyoroti bagaimana timnya kehilangan fokus setelah menghadapi kesulitan pertama. Menurutnya, tanda-tanda itu sebenarnya sudah terlihat bahkan saat permainan baru dimulai.
Apa saja evaluasi mendalam dan pesan penting dari sang pelatih untuk skuad Nerazzurri? Simak ulasannya di bawah ini Bolaneters.
Tanda Peringatan Sejak Awal
Cristian Chivu mengakui bahwa sejak awal pertandingan, ia sudah melihat ada yang tidak beres. Meskipun memulai laga dengan baik, permainan Inter tidak mengalir seperti yang diharapkan.
"Pertandingan berada di jalur yang benar, tetapi kami tidak cair. Kami tidak bisa menemukan alur serangan yang tepat untuk menciptakan peluang," kata Chivu kepada DAZN Italia.
Akibatnya, Inter menjadi rapuh ketika menghadapi tekanan pertama dari lawan. Kesalahan Denzel Dumfries yang berujung penalti menjadi titik balik yang merusak mental tim.
"Saat situasi sulit pertama bagi kami, kami memberikan penalti, lalu kehilangan ketajaman dan fokus. Kami bisa melihat bahwa kami sedang kesulitan," lanjutnya.
Permintaan Khusus Saat Jeda
Melihat kebuntuan di babak pertama, Chivu mencoba melakukan intervensi saat jeda. Ia memberikan instruksi khusus kepada para pemainnya untuk mengubah pendekatan di babak kedua.
"Saat jeda, saya meminta para pemain untuk lebih banyak bergerak. Mereka harus membuat pergerakan lari yang berbeda untuk menciptakan ruang," jelas Chivu.
Tujuan dari instruksi tersebut adalah untuk memancing para pemain Udinese keluar dari posisinya. Dengan begitu, umpan-umpan vertikal diharapkan bisa lebih efektif menembus pertahanan mereka.
"Sehingga kami bisa membuka pertahanan Udinese dengan menggerakkan mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, itu menjadi semakin sulit," tambahnya.
Upaya Maksimal yang Buntu
Di babak kedua, Chivu melihat adanya peningkatan dari segi determinasi dan semangat juang. Para pemain menunjukkan pergerakan yang lebih baik dibandingkan babak pertama.
"Setelah jeda memang lebih baik, lebih banyak determinasi, lebih banyak kegigihan, pergerakan yang lebih baik. Meskipun kami kehilangan ketajaman lagi seiring waktu dan tidak mampu menyelesaikan peluang," ujar Chivu.
Sebagai upaya terakhir, ia bahkan memasukkan semua penyerang yang ada di bangku cadangan. Inter mengakhiri laga dengan empat striker sekaligus di lapangan.
"Kami memasang empat striker, kami mencoba segalanya, termasuk postur tinggi Pio untuk menyambut umpan silang. Tapi Solet dan Kristensen bertahan dengan sangat baik di udara untuk Udinese malam ini," pujinya.
Filosofi 'Bermain Cantik' dan 'Bermain Kotor'
Kekalahan ini memberikan pelajaran berharga bagi Chivu tentang identitas permainan timnya. Ia menegaskan bahwa Inter harus bisa beradaptasi dengan situasi di lapangan.
"Anda harus mencoba memainkan sepak bola yang indah. Tapi juga harus siap untuk bermain kotor jika diperlukan," tegas Chivu.
Menurutnya, terkadang umpan-umpan pragmatis jauh lebih efektif daripada permainan indah. Sebuah bola lambung ke kotak penalti bisa memberikan kerusakan lebih besar daripada operan yang cantik.
"Kami tidak luar biasa setelah laga pertama, dan kami tidak buruk setelah laga ini. Kami tetap sebuah tim yang dalam proses perkembangan," katanya.
Tatapan Menuju Jeda Internasional
Hasil ini tentu bukan modal yang baik bagi Inter jelang jeda internasional. Apalagi, mereka sudah ditunggu laga berat melawan Juventus setelah jeda nanti.
"Masih ada dua minggu lagi. Kami tidak akan punya banyak pemain yang tersisa di Milan selama jeda, karena mereka semua pergi tugas internasional," ungkap Chivu.
Meski begitu, ia berharap waktu jeda ini bisa dimanfaatkan untuk menyegarkan kembali mental para pemain. Ia ingin melihat timnya kembali dengan semangat yang berbeda.
"Tetapi saya harap waktu istirahat ini bisa membuat mereka kembali dengan determinasi dan semangat yang lebih membara," pungkasnya.
Klasemen Liga Italia
Berikut klasemen sementara Liga Italia selengkapnya. Ada di posisi berapa nih tim favoritmu Bolaneters!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Nicolas Gonzalez Tinggalkan Juventus, Resmi Berkostum Atletico Madrid
Liga Spanyol 1 September 2025, 23:18 -
Drama Transfer Manuel Akanji: Gagal ke AC Milan, Justru Sepakat Pindah ke Inter Milan
Liga Italia 1 September 2025, 20:46 -
Liverpool Ogah Lepas, Joe Gomez Batal Pindah ke AC Milan
Liga Inggris 1 September 2025, 19:35 -
Manuver Juventus di Deadline Day: Coba Bajak Bek Manchester United Ini
Liga Italia 1 September 2025, 15:48 -
Pintu Masuk Paling Realistis Jika Mourinho Kembali ke Serie A: Lazio?
Liga Italia 1 September 2025, 15:36
LATEST UPDATE
-
Dua Gol Haaland Tak Cukup Selamatkan Man City, Pertanda Belum Bisa Bangkit?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 06:59 -
Kevin De Bruyne Bungkam Kritik dengan 7 Sentuhan Ajaib di Liga Champions
Liga Champions 3 Oktober 2025, 06:49 -
Kylian Mbappe: Pemain dengan Kaki Api, Bebas Bergerak, dan Sangat Berbahaya!
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 05:51 -
Alisson Becker Cedera Parah, Liverpool Kehilangan Kiper Utama Cukup Lama!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 05:46 -
Terungkap! MU Hampir Bawa Pulang Solskjaer Sebelum Tunjuk Amorim sebagai Pelatih
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 05:41 -
David Silva Ungkap Impian Besar untuk Pep Guardiola, Apa Itu?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 05:36 -
Frank Lampard Angkat Coventry City, Dari Tim Terlupakan Jadi Penantang Promosi
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 23:38
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR