20 Gejala HIV/AIDS Beserta Penyebabnya yang Wajib Dipahami

20 Gejala HIV/AIDS Beserta Penyebabnya yang Wajib Dipahami
Kenali gejala awal HIV/AIDS. (c) Bola.com

Bola.net - Masih banyak orang yang salah mengartikan penyakit berbahaya, HIV/AIDS. Kebanyakan dari mereka meyakini bahwa HIV dan AIDS adalah penyakit yang sama. Padahal, AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit akibat adanya virus HIV berbahaya yang merusak kemampuan tubuh melawan infeksi.

Sejumlah penelitian menemukan virus HIV mengancam nyawa pengidap. Penyakit ini secara drastis menurunkan kekebalan tubuh, hingga infeksi virus dan bakteri lebih mudah menyerang. Sayang, di Indonesia masih banyak orang yang justru menjauhi pengidap HIV/AIDS lantaran takut tertular. Padahal pendapat itu keliru.

Perlu diketahui, HIV tidak bisa ditularkan melalui kontak kulit seperti berjabat tangan atau berpelukan dengan pengidapnya. Penularan HIV juga tidak terjadi melalui ludah, kecuali apabila penderita mengalami sariawan, gusi berdarah, atau terdapat luka terbuka lainnya di mulut.

Menurut laporan United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS) pada 2017, sekitar 36,9 juta orang hidup dengan HIV dan sekitar 940.000 orang meninggal akibat AIDS. Parahnya, banyak pengidap tak menyadarinya karena penyakit ini kerap tak memberikan gejala signifikan hingga sedikit sulit dikenali.

Kendati begitu, Anda perlu mengetahui beberapa gejala dan penyebab HIV/AIDS seperti ulasan berikut ini.

1 dari 2 halaman

20 Gejala HIV/AIDS

Gejala pertama dari HIV/AIDS mirip dengan infeksi virus lainnya, yaitu:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Nyeri otot
  • Kehilangan berat badan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha

Jika penyakit ini dibiarkan, maka bisa mengarah pada AIDS dengan gejala yang lebih parah seperti berikut:

  • Sariawan, luka pada lidah atau rongga mulut akibat adanya infeksi jamur
  • Infeksi jamur pada area kemaluan
  • Infeksi parah dan sering mengalami kelelahan ekstrem tanpa sebab
  • Turunnya berat badan dengan drastis
  • Kulit mudah memar
  • Sering diare
  • Demam dan berkeringat di malam hari
  • Pembengkakan atau mengerasnya kelenjar getah bening di sekitar tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha
  • Batuk kering terus-menerus
  • Mengalami perdarahan pada kulit, mulut, hidung, anus, atau vagina tanpa penyebab yang pasti
  • Sering mengalami mati rasa parah atau nyeri pada tangan dan kaki
  • Hilangnya kendali otot dan refleks, alami kelumpuhan, atau hilangnya kekuatan otot
  • Kebingungan (linglung)
  • Sering sesak napas
2 dari 2 halaman

Penyebab HIV/AIDS

AIDS disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus). Virus tersebut akan masuk ke dalam tubuh dan menghancurkan sel CD4. Sel tersebut merupakan bagian dari sel darah putih yang melawan infeksi. Apabila sel CD4 dalam tubuh semakin sedikit, maka kian lemah pula sistem kekebalan tubuh seseorang.

HIV/AIDS biasanya disebabkan penularan virus yang terjadi saat transfusi darah, sperma, atau cairan vagina dari seseorang yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang lain. Berikut adalah penyebab penyakit HIV/AIDS:

Lewat Berhubungan Seks

Penyebaran virus HIV dapat terjadi melalui hubungan seks baik melalui vagina maupun dubur (anal). HIV juga dapat ditularkan melalui seks oral. Penularan lewat seks oral hanya bisa terjadi apabila terdapat luka terbuka di mulut penderita, misalnya seperti gusi berdarah atau sariawan.

Jarum suntik

Berbagi penggunaan jarum suntik merupakan salah satu cara yang dapat membuat seseorang tertular HIV. Misalnya menggunakan jarum suntik massal saat membuat tato, atau saat menggunakan narkoba jenis suntik.

Transfusi darah

HIV dapat ditularkan saat seseorang menerima donor darah dari pengidap HIV. Penyakit mematikan ini juga bisa menular dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya.

Selain itu, penularan virus HIV pada anak bisa pula terjadi saat proses melahirkan, atau melalui air susu ibu ketika menyusui.

Disadur dari: Bolacom/Penulis: Novie Rachmayanti/Editor: Yus Mei Sawitri/Dipublikasi: 6 November 2019

TAG TERKAIT


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL