Cerita Ibunda Dampingi Adelia Chantika Aulia di IOAC 2025: Sejak Umur 8 Tahun Tak Pernah Tinggalkan Tahajud

Cerita Ibunda Dampingi Adelia Chantika Aulia di IOAC 2025: Sejak Umur 8 Tahun Tak Pernah Tinggalkan Tahajud
Bukan Cuma Latihan, Sang Ibu Ungkap Rahasia Adelia Chantika: Jago Renang 4 Hari, Dilarang Jajan, Rajin Tahajud. (c) Bola.net/Fitri Apriani

Bola.net - Helendra tak beranjak dari tribune Stadion Akuatik GBK. Ia mengikuti setiap kayuhan putrinya, Adelia Chantika Aulia, di IOAC 2025.

Ia tak melewatkan satu momen pun sejak hari pertama. Helendra dan keluarga memang sengaja menetap di Jakarta untuk mendampingi Chantika.

Perenang berusia 14 tahun itu turun di empat nomor berbeda. Fokus utamanya adalah 200 meter gaya punggung.

Melihat perjuangan putrinya, Helendra mengaku tak kuasa menahan haru. Ia dan suaminya bahkan sampai meneteskan air mata tadi malam.

1 dari 4 halaman

Banting Tulang Pindah dari Riau

Adelia Chantika Aulia, perenang Indonesia. (c) Bola.net/Fitri Apriani

Adelia Chantika Aulia, perenang Indonesia. (c) Bola.net/Fitri Apriani

Perjuangan Chantika menembus level ini diakui tidak murah. Helendra blak-blakan mengungkap besarnya biaya yang harus dikeluarkan.

Keluarga ini bahkan rela pindah dari Riau ke Jakarta. Mereka harus bekerja ekstra keras demi menopang karier sang putri.

"Renang itu mahal. Kami dari daerah, kontrak rumah di Jakarta, biaya latihan," ujar Helendra.

"Harus banting tulang," lanjutnya.

2 dari 4 halaman

Ditempa Sejak Usia 7 Tahun

Chantika ternyata tidak langsung menemukan gairahnya di olahraga renang. Ia sempat mencoba badminton dan karate namun tidak tertarik.

Bakatnya baru terlihat saat masuk kolam di usia akhir tujuh tahun. Perkembangannya sangat pesat hingga langsung pindah ke kolam besar.

"Usia 7 tahun akhir, mau 8 tahun," ungkapnya.

"Luar biasanya, dalam empat hari dia langsung bisa gaya dada dan bebas, langsung ke kolam besar. Di situ mulai terlihat bakatnya," jelas Helendra.

3 dari 4 halaman

Diet Ketat: Tak Makan Ciki, Bakso Buatan Sendiri

Pola asuh Helendra untuk putrinya sangat ketat. Ia sangat memperhatikan pola makan Chantika sejak kecil demi menjaga nutrisi.

Ia juga mengubah pola didiknya saat Chantika memasuki masa pubertas. Helendra lebih melonggarkan aturan agar anaknya tidak tertekan.

"Dia dari kecil tidak pernah jajan di sekolah, tidak makan ciki, tidak minum es. Kalau mau bakso atau sate, saya buat sendiri," katanya.

"Sejak umur 14 tahun, saya lebih longgar. Kalau saya mendidik dia seperti waktu umur 12–13 tahun, saya takut dia down," ucap Helendra.

4 dari 4 halaman

Kekuatan Spiritual Jelang Debut SEA Games

Selain fisik, Chantika juga punya mental tangguh. Ia dikenal fokus dan ditopang kebiasaan spiritual yang kuat sejak kecil.

Kini, Chantika bersiap menghadapi debutnya di SEA Games 2025. Sang ibu pun tak henti mendoakan yang terbaik untuk putrinya.

"Sejak umur 8 tahun, dia tidak pernah meninggalkan salat tahajud. Dia tidak peduli omongan orang, tidak terpengaruh lingkungan, selalu fokus pada dirinya," tutur Helendra.

"Sampai detik ini saya cuma ikhtiar dan berdoa. Saya bahkan puasa setiap hari," imbuhnya.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL