
Bola.net - Test rider Yamaha, Cal Crutchlow, mengungkap perbedaan Fabio Quartararo dan Maverick Vinales, yang pada 10 seri perdana MotoGP 2021 bertandem di Monster Energy Yamaha tapi punya hasil yang berkebalikan. Lewat Autosport, Selasa (24/8/2021), Crutchlow menyebut keduanya sama-sama rider yang baik tapi beda mentalitas.
Bertandem pada paruh pertama musim ini, kedua rider ini memang punya performa berbeda. Meski sempat menang di Qatar, Vinales hanya mengoleksi dua podium dan harus susah payah masuk lima besar. Di lain sisi, Quartararo malah meraih tujuh podium dan empat kemenangan, bahkan memimpin klasemen dengan keunggulan 47 poin.
Crutchlow menyebut setup motor El Diablo tak beda dari Top Gun, bahkan Valentino Rossi, yang membela Petronas Yamaha SRT namun juga mengendarai YZR-M1 spek pabrikan. Menurutnya, yang membedakan hanyalah gaya balap. "Tak ada yang beda, setup motor mereka semua cukup mirip," tutur rider yang pensiun pada akhir 2020 ini.
Fabio Quartararo Bikin Perbedaan di Yamaha

Alhasil, fakta bahwa hanya Quartararo yang mampu tampil mencolok dan konsisten di papan atas, adalah bukti bahwa rider Prancis berusia 22 tahun itu memang punya cara yang spesial dalam berkendara. Hasilnya, kini ia punya kans paling besar dalam merebut gelar dunia tahun ini.
"Fabio berkendara dengan cara yang agak beda. Makin tinggi rider, motor makin jarang bergerak. Makin pendek rider, motor makin banyak bergerak. Saya sendiri lebih pilih motor yang lebih besar di beberapa area, namun Fabio membuat perbedaan karena rider-rider lainnya, termasuk saya, punya semua yang ia punya," lanjutnya.
Crutchlow pun menarik kesimpulan bahwa gaya balap Quartararo lah yang saat ini paling efektif dan cocok untuk YZR-M1. "Jadi, Fabio memang berkendara dengan fantastis, ia berkendara dengan cara yang menakjubkan, dan ia juga orang yang menyenangkan untuk diajak bekerja sama," ungkap rider Inggris ini.
Vinales Rajin Menyimak, Quartararo Berpendirian Teguh

Di lain sisi, Crutchlow menyatakan bahwa Vinales tak berarti rider yang buruk dibanding Quartararo. Menurutnya, Vinales sangat tekun menyimak semua masukan dari orang-orang sekelilingnya, termasuk Crutchlow. Atas alasan ini pula, kinerja Crutchlow dianggap Vinales krusial dalam memenangi Seri Qatar.
"Saya suka Maverick. Saya suka bekerja dengannya karena ia benar-benar mendengarkan Anda. Jika Anda bilang setup ini lebih baik, maka ia akan mengambilnya. Tapi saya juga suka Fabio karena ia tak ikut arus. Ia bertahan dengan senjatanya sendiri dan ia tampil baik dengan apa yang ia punya," tutur eks rider Ducati dan Honda ini.
"Jika Fabio nyaman dengan setupnya sendiri, maka setup saya takkan pernah cocok untuknya. Saya suka sikap keras kepalanya, 'Ini yang kukendarai, aku tak perlu mengutak-atik motorku'. Ia sangat jarang menyentuh motornya, ia hanya tinggal berkendara. Namun, dalam usia 21 tahun, Anda takkan cemas soal setup. Anda hanya memikirkan cara berkendara lebih cepat," tutupnya.
Sumber: Autosport
Baca Juga:
- WorldSBK Masih Optimistis Bisa Balapan di Mandalika pada November 2021
- Jake Dixon Sadar Debutnya di MotoGP Bakal Sulit Meski Spesial
- Marc Marquez Ragu Bisa Ulang Performa Kuat Austria di Silverstone
- Silverstone Cocok untuk Yamaha, Valentino Rossi Ingin Lanjutkan Tren Positif
- Alvaro Bautista Resmi Balik ke Ducati untuk WorldSBK 2022
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Cal Crutchlow: Sikap 'Keras Kepala' Fabio Quartararo Justru Menguntungkan
Otomotif 25 Agustus 2021, 12:44
-
Misteri Maverick Vinales, Yamaha: Kalau Tak Bahagia, Lebih Baik Pergi
Otomotif 23 Agustus 2021, 10:02
-
Nasib Maverick Vinales di Sisa 2021: Jadi Pembalap Reguler atau Wildcard Aprilia?
Otomotif 22 Agustus 2021, 18:30
-
Cal Crutchlow Resmi Gantikan Maverick Vinales di MotoGP Inggris
Otomotif 20 Agustus 2021, 20:16
-
Yamaha Izinkan Maverick Vinales Bela Aprilia Sebelum 2021 Berakhir
Otomotif 20 Agustus 2021, 14:52
LATEST UPDATE
-
Sah! Erick Thohir Kini Kuasai 100% Saham Oxford United
Liga Inggris 18 November 2025, 07:38
-
Prediksi Spanyol vs Turki 19 November 2025
Piala Dunia 18 November 2025, 06:45
-
Prediksi Brasil vs Tunisia 19 November 2025
Amerika Latin 18 November 2025, 06:30
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR