
Bola.net - Team Principal Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali, mengaku masih menaruh kepercayaan tinggi kepada Franco Morbidelli di MotoGP musim ini, meski ia tengah berada di bawah bayang-bayang tandemnya yang berstatus debutan, Fabio Quartararo.
Musim ini adalah musim kedua Morbidelli di MotoGP, usai tahun lalu membela Marc VDS Honda. Tahun ini ia juga mendapat motor YZR-M1 spek pabrikan persis seperti milik duet Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi.
Sayang, Morbidelli belum bisa menyamai performa Quartararo, yang justru memakai M1 dengan spek yang lebih rendah. Meski konsisten bertarung di 10 besar, ia mengalami tiga kali gagal finis, dan belum meraih satu pun podium.
"Kami berharap Franky bertarung di depan, tapi ini masih tahun keduanya di MotoGP, dan ia sudah bertarung dengan rider-rider top seperti Marc, Vale, Dovi, dan lainnya. Jadi saya rasa kami harus memberinya waktu," ujar Razali kepada Motomatters.
Terus Alami Kemajuan
Razali mengaku program Morbidelli berbeda dari program Quartararo. Selain ditargetkan jadi rider tim independen terbaik, ia harus beradaptasi dengan metode kerja sang crew chief, Ramon Forcada, teknisi andal yang pernah membimbing Jorge Lorenzo dan Maverick Vinales, namun juga punya karakter keras.
"Franky agak berbeda dengan Fabio. Ia punya Ramon Forcada, yang selalu melakukan hal-hal tak biasa. Tapi ia terus mengalami kemajuan. Ia memang ada di bawah bayang-bayang tandemnya, tapi pada akhirnya balapan adalah yang terpenting. Ia sering merasa lebih baik ketimbang Fabio," ungkap Razali.
Yakin Morbidelli Bakal Raih Hasil Baik
Ketika Quartararo sukses meraih dua podium di Catalunya dan Assen, SRT pun masih menunggu podium perdana dari Morbidelli. Meski begitu, Razali menegaskan pihaknya takkan memberi tekanan atau beban pada juara dunia Moto2 2017 tersebut.
"Kami punya firasat hasil baik akan terjadi cepat atau lambat. Memang mudah berkata, 'ayo, kita raih hasil baik sekarang'. Tapi ini MotoGP. Semua tak mudah. Jika mudah, semua orang pasti bisa melakukannya! Siapa pun butuh waktu di MotoGP, tapi kami tahu hasil baik bisa diraih," pungkas Razali.
Saat ini, Morbidelli yang juga anggota VR46 Riders Academy, duduk di peringkat 11 pada klasemen pebalap MotoGP dengan koleksi 52 poin, tertinggal 15 poin dari Quartararo yang ada di peringkat 8.
Baca Juga:
- Gantikan Lorenzo di Brno, Bradl Tekad Teruskan Tren Positif
- Negara-Negara Asia Gabung MotoGP, Sepang Siapkan Strategi Khusus
- Tetap di Moto2, Lorenzo Baldassarri Batal ke MotoGP 2020
- Siap Jelang MotoGP Ceko, Marquez Ingin Lorenzo Cepat Kembali
- Lengan dan Bahu Pulih, Quartararo Tak Patok Target Muluk di Brno
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Franco Morbidelli Bidik Lima Besar di MotoGP Ceko
Otomotif 31 Juli 2019, 15:30
-
Tiga Legenda MotoGP Yakin Valentino Rossi Bisa Menang Lagi
Otomotif 31 Juli 2019, 14:30
-
Jarvis: Motor Yamaha Lebih Bersahabat Dibanding Honda
Otomotif 31 Juli 2019, 13:30
-
Dibayangi Quartararo, Morbidelli Tetap Dipercaya Yamaha SRT
Otomotif 31 Juli 2019, 12:15
-
Lengan dan Bahu Pulih, Quartararo Tak Patok Target Muluk di Brno
Otomotif 31 Juli 2019, 09:00
LATEST UPDATE
-
Prediksi Spanyol vs Turki 19 November 2025
Piala Dunia 18 November 2025, 06:45
-
Prediksi Brasil vs Tunisia 19 November 2025
Amerika Latin 18 November 2025, 06:30
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR