Pembalap Scuderia Ferrari, Sebastian Vettel mengalami kecelakaan pada Lap 52 dan membuat Safety Car masuk ke lintasan. Usai periode Safety Car berakhir, Bottas yang memiliki ban yang lebih baru sempat berusaha menyalip Hamilton yang tengah memimpin balapan.
Meski begitu, Mercedes lewat pimpinan strateginya, James Vowles mengirimkan pesan radio kepada Bottas untuk bertahan di posisi kedua sampai finis. Mengingat balapan ini diguyur hujan deras dan penuh risiko, pembalap Finlandia tersebut menerima keputusan timnya dengan suka rela. (espn/dhy)
Pertarungan Menyenangkan

"Usai Safety Car keluar, kami bebas untuk balapan dan saya rasa kami menjalani pertarungan yang menyenangkan dengan Lewis. Kami membutuhkan ritme yang sangat baik untuk menyalip di sini, melaju di atas ban yang kurang lebih sama dan bakal sangat mengecoh," ungkap Bottas kepada ESPN.
Bottas pun mengaku bahwa strategi tim ini juga memberinya peluang untuk meraih poin sebanyak mungkin ketimbang gagal finis. "Juga ada risiko, bila saya memaksa performa dan ban melakukan kesalahan konyol maka takkan masuk akal, karena kami ingin meraih poin sebanyak mungkin," ujarnya.
Tak Sakit Hati

Bottas juga menyatakan bahwa team order yang dilakukan Mercedes cukup masuk akal, dan dirinya sama sekali tak merasa kecewa, serta yakin dirinya tak dianaktirikan.
"Dari sisi saya, saya tak merasa sakit hati, menurut saya benar-benar masuk akal. Kami menjalani pertarungan sengit di lap pertama dan begitulah. Balapan saya sudah berakhir sebelumnya, mengingat Safety Car menurut saya datang pada saat yang buruk. Situasinya memang tak mendukung saya," pungkasnya. [initial]
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Diminta Mengalah pada Hamilton, Bottas Tak Sakit Hati
Otomotif 23 Juli 2018, 00:50
-
Gagal Finis di Rumah Sendiri, Sebastian Vettel Santai
Otomotif 22 Juli 2018, 23:25
-
Klasemen Sementara Formula 1 2018 Usai Seri Jerman
Otomotif 22 Juli 2018, 22:20
-
Hasil Balap Formula 1 GP Jerman 2018: Hamilton Rebut Kemenangan Keempat
Otomotif 22 Juli 2018, 22:00
-
Vettel: Konyol Bila Ferrari Sengaja Tabrak Hamilton
Otomotif 9 Juli 2018, 00:05
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR