- Pebalap Mercedes AMG Petronas, Lewis Hamilton mengaku tak terlalu 'bahagia' memenangi Formula 1 GP Rusia di Sirkuit Sochi pada hari Minggu (30/9). Usai balap, ia bahkan sempat mengaku ingin mengembalikan posisi pimpinan balap kepada sang tandem, Valtteri Bottas di lap-lap akhir.
Bottas yang start dari pole, mendapat instruksi dari tim untuk memperbolehkan Hamilton menyalipnya di pertengahan balap, agar sang juara dunia bertahan tersebut bisa meraih kemenangan dan memperbesar keunggulannya di klasemen pebalap atas penggawa Scuderia Ferrari, Sebastian Vettel.
"Hal itu sempat terbesit dalam pikiran saya dan saya mempertimbangkannya. Di 12 lap terakhir, saya merasa, 'rasanya sangat aneh memimpin balapan ini' dan rasanya tak menyenangkan. Budapest tahun lalu berkelebat lagi di pikiran saya, tapi saya ingat tim kami berkata bahwa kami butuh hasil baik akhir pekan ini," ujar Hamilton seperti yang dilansir Crash.net.
Butuh 10 Poin Tambahan
Team Principal Mercedes AMG Petronas, Toto Wolff sendiri mengaku sangat berat bagi pihaknya untuk memberikan team order kepada Bottas, namun terpaksa melakukannya. Hamilton pun mengaku sangat kesulitan harus menghadapi situasi yang merugikan pebalap Finlandia tersebut.
"Kami butuh 10 poin tambahan, karena jika mobil kami rusak, atau kehilangan dua mesin, maka kami bisa kehilangan gelar dunia dengan ketertinggalan 2-3 poin. Jika begitu, kami bisa mengenang hari ini dan berkata kami tak bekerja secara tim, nyatanya kami memang bekerja secara tim. Itulah alasan mereka, meski memang kenyataan ini sulit ditelan," ungkapnya.
Hari Teraneh Sepanjang Karir
Hasil ini pun menandai kemenangan Hamilton yang ke-70 dalam karirnya di F1, dan membuatnya makin kokoh di puncak klasemen pebalap dengan koleksi 306 poin, unggul 50 poin dari Vettel. Meski begitu, ia menyebut bahwa kemenangan ini adalah kemenangan yang paling tidak ia banggakan.
"Jujur saja ini hari teraneh yang saya pernah ingat di olahraga ini, sepanjang karir saya. Rasanya aneh merasa kecewa, tapi saya juga harus berterima kasih atas kerja keras tim yang telah membuat hasil finis 1-2 ini terjadi. Kami harus menerimanya. Ini soal merebut gelar dunia dan mereka tak peduli caranya, tak peduli siapa yang ada di depan," tutur Hamilton.
"Sangat penting menghargai usaha Valtteri. Ia pria jantan. Sebagai pebalap, kami ada di sini untuk menang dan jika tidak, hidup kami sia-sia. Saya tak ingin ini terjadi pada siapa pun dan saya takkan pernah meminta bantuan dari siapa pun. Saya sudah yakinkan ini lewat rapat tim sebelumnya, dan mereka bilang, 'ini bukan cara yang kami inginkan untuk menang'. Jadi ini keputusan tim," pungkasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Menangi F1 GP Rusia, Hamilton Tak Enak Hati pada Bottas
Otomotif 30 September 2018, 22:05 -
Klasemen Sementara Formula 1 2018 Usai Seri Rusia
Otomotif 30 September 2018, 20:12 -
Hasil Balap Formula 1 GP Rusia 2018: Hamilton Menang Lagi
Otomotif 30 September 2018, 19:55 -
Daftar Sementara Pebalap dan Tim Formula 1 2019
Otomotif 28 September 2018, 13:00 -
Verstappen Sengit, Hamilton Deg-degan Jelang Finis F1 GP Singapura
Otomotif 16 September 2018, 23:35
LATEST UPDATE
-
Membership Eksklusif Beauty & Wellness Hadir Lagi di FimelaXclusive Batch 3!
Lain Lain 3 Oktober 2025, 20:02 -
Eliano Reijnders Optimistis Timnas Indonesia Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Tim Nasional 3 Oktober 2025, 18:39 -
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 4-5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:47 -
Hansi Flick Dorong Barcelona Rekrut Bintang Bayern Sebelum Liverpool
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 17:32 -
Dilema Kiper Inter Milan: Dua dari Tiga Penjaga Gawang Kontraknya Segera Berakhir
Liga Italia 3 Oktober 2025, 17:09 -
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:03
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR