
Bola.net - Pebalap American Racing, Joe Roberts, sukses menggebrak dan mencuri perhatian penggemar dan pengamat balap motor usai tampil sangat kompetitif di sepanjang akhir pekan Moto2 Qatar di Sirkuit Losail pada 6-8 Maret.
Rider kelahiran 16 Juni 1997 ini mulai membuat banyak orang menoleh padanya usai dua kali mematahkan rekor lap tercepat Losail, yakni di sesi latihan bebas kedua (FP2) dan sesi kualifikasi.
Dalam sesi balap, Roberts pun diharapkan bisa menjadi rider Amerika Serikat pertama yang mampu meraih kemenangan di kelas intermediate sejak John Kocinski di GP250 Austria 1993.
Rider yang ternyata juga seorang pemain bass ini, juga diharapkan bisa menjadi rider Amerika Serikat pertama yang mampu meraih kemenangan di ajang Grand Prix sejak Ben Spies memenangi MotoGP Assen, Belanda, pada 2011 lalu.
Meski target menang tak terwujud, Roberts berhasil mencuri hati banyak orang di paddock MotoGP. Talenta dan potensinya menjadi bintang masa depan pun kini tak bisa diremehkan lagi.
Perjalanan Roberts menuju ke titik ini ternyata penuh lika-liku dan perjuangan. Seperti apa sih kisahnya? Berikut ulasannya.
Masa Kecil dan Awal Karier
View this post on Instagram
Roberts mulai mengendarai motor pada usia 4 tahun, yakni di atas motor 50cc. Seperti kebanyakan rider Amerika Serikat, Roberts memulai kariernya di arena flat track, namun juga di Supermoto. Secara perlahan, ia pun berpindah ke mini road race di sirkuit-sirkuit gokart, dan akhirnya ke sirkuit besar di atas Honda RS125.
Pada usia 13 tahun, ia pun tampil kompetitif dan duduk di peringkat 3 di kelas GP125 dalam kejuaraan Serikat Pebalap Grand Prix Amerika Serikat (USGPRU) pada 2010. Pada akhir tahun yang sama, ia pun diundang seleksi Red Bull Rookies Cup untuk musim 2011, dan ia menjadi salah satu yang lolos dari 100 peserta.
Roberts pun turun di Rookies Cup selama tiga musim, langsung meraih kemenangan pada musim perdananya di Brno, Ceko, trek yang sama sekali tak ia kenal. Sayangnya, pada 2013, hasilnya tak cukup menjanjikan, hingga ia kembali ke Amerika Serikat untuk turun di AMA Supersport di atas Honda CBR600RR, dan langsung meraih lima kemenangan.
Pada 2015, Roberts pun membela Yamaha di MotoAmerica Stock600. Ia meraih 9 kemenangan dan satu posisi kedua dari 11 balapan yang ia ikuti, lalu mengunci gelar di Laguna Seca. Pada 2016, ia mengalami banyak cedera, namun pada 2017 ia kembali ke Eropa untuk turun di FIM CEV Moto2 bersama AGR Team.
Pintu Menuju Kejuaraan Dunia
View this post on Instagram
Turun di FIM CEV Moto2 pun membuka peluangnya untuk mencicipi kompetisi di arena Grand Prix. Pada tahun yang sama, ia diundang oleh AGR Team untuk turun di Moto2 dalam lima balapan. Ia pun menggebrak pada balapan pertama, lagi-lagi di Brno, di mana ia start dari posisi 31 namun finis di posisi 10.
Pada 2018, rider kelahiran Los Angelers, California, ini pun digaet oleh NTS RW Racing GP. Sayangnya, ia tak bisa tampil kompetitif di atas NTS, dan hanya meraih lima poin pada akhir musim. Pada 2019, ia pun pindah ke American Racing, namun KTM juga tak bisa membuatnya nyaman.
Tahun ini, American Racing beralih menggunakan sasis Kalex, setelah KTM memutuskan mundur dari Moto2 akhir tahun lalu. Dibantu oleh pelatih balap yang juga eks rider MotoGP, John Hopkins, kepercayaan diri Roberts pun melonjak dan semakin nyaman berkendara.
Gebrakan di Latihan dan Kualifikasi Moto2 Qatar
Kerja keras Roberts, didukung motor yang mumpuni dan lingkungan kerja yang beratmosfer positif, langsung terbukti dalam seri perdana Moto2 2020 di Qatar. Dalam sesi latihan bebas kedua (FP2), Jumat (6/3/2020), ia mematahkan rekor lap Losail dengan 1 menit 58,421 detik.
Rekor ini pun bertahan sehari saja. Dalam sesi kualifikasi pada Sabtu (7/3/2020), Roberts merebut pole dengan catatan waktu 1 menit 58,136 detik.
Ia berbagi rekor ini dengan rider Sky Racing VR46, Luca Marini, yang lebih dulu mencatatkan waktu tersebut. Meski begitu, Roberts berhak mendapatkan pole setelah lap sebelumnya lebih cepat ketimbang Marini.
Roberts juga menjadi rider Amerika Serikat pertama yang sukses merebut pole di di Moto2 sejak Kenny Noyes di Le Mans, Prancis, pada 2010 lalu, Ia juga rider Amerika Serikat pertama yang meraih pole di ajang Grand Prix sejak Ben Spies di MotoGP Indianapolis 2010.
Aksi dalam Sesi Balap Moto2 Qatar
Memulai balapan dari pole, start Roberts masih kalah baik dibanding Marini, yang langsung memimpin sejak tikungan pertama pada lap pembuka. Roberts pun harus susah payah mempertahankan posisi kedua dari rider Italtrans Racing, Enea Bastianini.
Roberts dan Bastianini pun terus saling saling, hingga tersusul oleh Tetsuta Nagashima, Remy Gardner, dan Lorenzo Baldassarri. Kelima pebalap ini pun bergantian mengambil alih posisi kedua, sampai akhirnya ban depan Marini aus pada Lap 14 dan terjun bebas ke belakang.
Sayangnya, meski sempat memimpin balapan, Roberts harus puas finis keempat di belakang Nagashima, Baldassarri, dan Bastianini. Meski kecewa gagal menang, Roberts meyakini performa dan hasil yang apik ini adalah tanda ia punya potensi untuk bertarung di papan atas pada sisa musim.
Kini Roberts pun harus menunggu balapan selanjutnya, yang belum bisa dipastikan di mana dan kapan akan digelar, mengingat seri-seri perdana berbagai kejuaraan balap tahun ini sangat terpengaruh oleh merebaknya wabah virus corona.
Apakah Roberts bisa meneruskan momentum positif ini? Kita nantikan di balapan selanjutnya ya!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Mengenal Joe Roberts, Rider Amerika yang Curi Perhatian di Moto2 Qatar
Otomotif 9 Maret 2020, 13:50 -
Jadwal Terbaru MotoGP 2020, Thailand Dipindah ke Oktober
Otomotif 9 Maret 2020, 12:26 -
Akankah Sepang Dua Kali Gelar MotoGP pada 2020?
Otomotif 9 Maret 2020, 11:31 -
8 Fakta Unik yang Tercipta di Moto2-Moto3 Qatar 2020
Otomotif 9 Maret 2020, 09:55 -
Luca Marini Lolos dari Cedera, Jake Dixon Minta Maaf
Otomotif 9 Maret 2020, 09:13
LATEST UPDATE
-
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 4-5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:47 -
Hansi Flick Dorong Barcelona Rekrut Bintang Bayern Sebelum Liverpool
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 17:32 -
Dilema Kiper Inter Milan: Dua dari Tiga Penjaga Gawang Kontraknya Segera Berakhir
Liga Italia 3 Oktober 2025, 17:09 -
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:03 -
Jadwal Serie A Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:36 -
Incaran Harbolnas 10.10: Kenali Ciri Khas 6 Merek Batik Pria Premium Ini
News 3 Oktober 2025, 16:33 -
Jadwal La Liga Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:16 -
Cek Jadwal dan Live Streaming LaLiga 2025/26 Minggu Ini: di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:10 -
Prediksi Napoli vs Genoa 5 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:06 -
Saksikan dan Nonton LaLiga 2025/26 Sevilla vs Barcelona, Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:02 -
Jadwal Premier League Pekan Ini, 4-5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 16:00 -
Cek Jadwal dan Nonton Liga Inggris 2025/26: Eksklusif di Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 15:56 -
Saksikan dan Nonton Liga Inggris Chelsea vs Liverpool: Eksklusif di Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 15:52
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR