Bola.net - - CEO KTM Stefan Pierer mengaku bahwa menggaet Marc Marquez bukan gagasan cerdas bagi pihaknya. Kepada Motorsport.com, Pierer yakin mereka bakal sukses besar di MotoGP bila kerja sama ini sampai terwujud, namun ia juga menyebut bahwa kesuksesan itu akan dinilai sebagai hasil jerih payah Marquez semata, dan bukan perusahaannya.
KTM dan Marquez memang sempat digosipkan melakukan negosiasi kontrak pada pertengahan 2017 lalu, dengan kabar Marquez bakal ditandemkan dengan Pol Espargaro pada 2019. Meski begitu, Marquez negosiasi ini tak berlanjut setelah Marquez lebih memilih bertahan di Repsol Honda dan Pierer lebih memilih mengejar Johann Zarco.
"Marc rider yang luar biasa. Ia jelas mampu menang dengan motor kami. Saya bersyukur kepada Tuhan bahwa pebalap masih sangat penting di dunia balap motor. Tapi untuk awal sebuah proyek, situasi ini selalu sulit. Jika Marc menang, maka kesuksesan ini berkat pebalapnya. Jika ia tak menang, motorlah yang salah. Kami hanya bisa kalah," ujar Pierer.
Ogah Buang Biaya Lebih Besar

Selain itu, Pierer menyebut bahwa menggaet Marquez berarti pihaknya harus menggelontorkan dana lebih besar untuk membayar gajinya. Pierer menyebut sang sponsor utama, Red Bull, pasti mampu memenuhi berapa pun besaran gaji yang diminta Marquez, namun yakin bahwa alokasi dana yang tinggi akan lebih bermanfaat untuk mengembangkan motor RC16.
"Saya bahkan tak membicarakan gaji pebalap, meski saya tahu Red Bull bakal membayarnya. Saya lebih memilih mengalokasikan dana kepada motor. Tapi tentu ini semua membutuhkan tarikan napas yang dalam dan juga kesabaran," ungkap Pierer, yang juga pernah melempar kritik tajam kepada Ducati atas keputusan mereka membayar Jorge Lorenzo dengan sebesar 25 juta euro untuk dua musim.
Maklumi Butuh Waktu
Di lain sisi, Pierer juga mengaku timnya tak mau gegabah dan terburu-buru merebut kemenangan. Ia memahami bahwa RC16 masih butuh waktu untuk meningkatkan performa. Mentalitas ini pula yang dijalankan di ajang Reli Dakar, di mana mereka sukses merebut gelar juara dan sama sekali tak terkalahkan sejak 2001.
"Kami masih pemula, ada di jalan yang tepat. Kami juga harus sabar. Kami butuh tujuh tahun sebelum menang di Reli Dakar. MotoGP adalah program berjangka lima tahun dan kini kami ada pada tahun ketiga. Pada tahun pertama, secara mengejutkan kami tampil baik dan pada tahun kedua kami mundur karena cedera (Espargaro dan Mika Kallio), tapi pada akhirnya kami kembali mengejar," pungkas Pierer.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pierer: KTM Bakal 'Kalah' Bila Gaet Marc Marquez
Otomotif 22 Februari 2019, 13:25
-
Bahu Membaik, Marquez Tak Sabar Kendarai Honda di Qatar
Otomotif 22 Februari 2019, 11:35
-
'Yamaha-Ducati Bakal Kompetitif, Tapi Honda Tak Kalah Garang!'
Otomotif 21 Februari 2019, 15:45
-
Marquez-Lorenzo Cedera, Ducati Tekad Manfaatkan Situasi
Otomotif 20 Februari 2019, 14:35
-
Jonathan Rea: Saya dan Marquez Punya Mentalitas yang Sama
Otomotif 20 Februari 2019, 09:45
LATEST UPDATE
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
-
Timnas Spanyol Menggila! Belum Terkalahkan di 30 Laga Sejak Awal 2023
Piala Dunia 17 November 2025, 17:05
-
Berubah Pikiran, Manchester United Bakal Lepas Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:40
-
Eks Chelsea Ini Bakal Gabung Manchester United di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:22
-
Nasib Tragis 2 Raksasa Afrika: Ketika Nigeria dan Kamerun Gagal ke Lolos Piala Dunia 2026
Piala Dunia 17 November 2025, 16:20
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR