Bola.net - - Eks penyerang Bayern Munchen Giovane Elber menegaskan bahwa sepakbola harusnya tak pernah bola dicampuradukkan dengan politik.
Pernyataan itu ia ungkapkan terkait kasus rasisme yang dialami oleh Mesut Ozil. Playmaker Arsenal ini sebelumnya merilis surat terbuka yang mengungkapkan semua perbuatan tak mengenakkan yang ia terima dari berbagai pihak.
Baik dari para fans maupun Presiden DFB Reinhard Grindel. Parahnya lagi perbuatan tak mengenakkan itu juga menjurus ke arah rasisme. Ozil sendiri merupakan pemain Jerman keturunan Turki.
Semua perlakuan tak mengenakkan itu diterimanya setelah ia berfoto bareng Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Perlakukan itu makin parah setelah Jerman terdepak di fase grup Piala Dunia 2018.
Pada akhirnya, Ozil pun memutuskan untuk pensiun dari timnas . Padahal usianya masih 29 tahun.
Nol Insiden
Elber lantas ditanya apakah ia pernah mengalami masalah serupa saat berkarir di Jerman. Pria asal Brasil ini mengaku ia tak pernah mendapat pengalaman buruk seperti itu.
"Tidak, di Jerman, untungnya, saya tidak pernah punya masalah dengan rasisme," jawabnya pada Goal International.
"Bukan saya, keluarga saya, anak-anak saya. Itu selalu berjalan dengan sangat baik, dan semua orang selalu menghormati saya dengan cara yang sama, tidak peduli siapa itu, selalu dengan hormat," kenangnya.
"Dengan Ozil, saya pikir itu adalah hal yang dilakukan tanpa banyak berpikir," seru Elber.
Tak Boleh Dicampur
Elber kemudian mengomentari soal aksi foto Ozil bersama Erdogan. Dikatakannya, hal itu sebenarnya hal yang wajar saja melihat adanya darah Turki yang mengalir dalam diri Ozil.
Dikatakannya orang-orang harusnya melihat masalah ini dengan lebih bijak. Menurutnya sepakbola tak sepantasnya dicampuradukkan dengan politik.
"Ya, foto yang ia ambil karena memulai masalah yang tidak perlu," tambahnya, mengklarifikasi komentar sebelumnya. "Di sisi lain, ini adalah presiden negara tempat ia memiliki akar keturunannya. Anda harus memahami itu."
"Di Brasil kami selalu mengatakan bahwa sepakbola tidak bisa bergaul dengan politik. Politik adalah hal lain, sepakbola itu sendiri. Ini menggerakkan orang-orang," serunya.
"Ketika Anda melihat pertandingan Piala Dunia dan sebuah tim kalah, para penggemar menangis seolah-olah mereka kehilangan seseorang yang dekat dengan mereka. Itulah sepakbola. Dan ketika Anda mencampur sepakbola dan politik, itu tidak akan berjalan baik bagi siapa pun," tegas Elber.
Berita Video
Berita video Vlog Bola.com kali ini langsung dari International Champions Cup (ICC) di Singapura, di mana bertemu dengan dua bintang Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang dan Hector Bellerin, setelah pertandingan.
[initial]
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Arsenal Barter Ramsey dengan Ousmane Dembele?
Liga Inggris 31 Juli 2018, 21:46 -
Bela Ozil, Eks Bayern: Jangan Campur Sepakbola dengan Politik
Piala Dunia 31 Juli 2018, 19:50 -
Buat Apa Arsenal Beli Sokratis? Ini Jawaban Pires
Liga Inggris 31 Juli 2018, 16:00 -
Kovacic Jadi 'Plan B' Roma Untuk Nzonzi
Liga Italia 31 Juli 2018, 14:05 -
Ada Bernd Leno, Pires Sarankan Cech dan Ospina Segera Tinggalkan Arsenal
Liga Inggris 31 Juli 2018, 12:20
LATEST UPDATE
-
Lukai Sang Mantan, Declan Rice Jadi Man of the Match Arsenal vs West Ham
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 23:45 -
Prediksi Lille vs PSG 6 Oktober 2025
Liga Eropa Lain 4 Oktober 2025, 23:39 -
Prediksi Juventus vs AC Milan 6 Oktober 2025
Liga Italia 4 Oktober 2025, 23:36 -
Cetak Gol Lagi, Benjamin Sesko Jadi Man of The Match Laga MU vs Sunderland
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 23:23 -
Link Live Streaming Chelsea vs Liverpool - Nonton Premier League di Vidio
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 22:30 -
Link Live Streaming Inter Milan vs Cremonese - Nonton Serie A di Vidio
Liga Italia 4 Oktober 2025, 22:00
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR