Selandia Baru memasuki pertandingan dengan harapan besar untuk lolos ke babak 16 besar, syaratnya mereka harus mampu meredam permainan eksplosif Paraguay sama seperti yang mereka lakukan di dua laga sebelumnya.
Dan resep yang mereka mainkan pun tak jauh beda yakni memasang lima pemain belakang beserta dua gelandang bertahan di depan kotak penalti, sembari memasang asa mereka bisa mengejutkan Paraguay lewat skema serangan balik.
Selandia pun mengawali pertandingan dengan baik kala di menit kelima Shane Smeltz melepas tembakan keras dari luar kotak penalti namun sayang bola masih melayang di atas mistar gawang Justo Villar. Beberapa menit berselang giliran Chris Killen yang gagal menyambut tendangan bebas Simon Elliott.
Namun selanjutnya dominasi permainan beralih ke kaki para pemain Paraguay, meski permainan mereka tak lagi sebaik dua laga sebelumnya. Penyelesaian akhir yang terburu-buru, terutama lewat tembakan-tembakan jarak jauh dari luar kotak penalti masih belum membahayakan gawang Mark Paston.
Hingga babak pertama usai kedudukan imbang tanpa gol tetap tak berubah.
Selandia Baru memilih untuk bermain lebih terbuka di babak kedua dan mereka nyaris memimpin di menit 48 andai tendangan Simon Elliott menerima crossing Tony Lochhead tak menyamping tipis di samping gawang Villar.
Paraguay kemudian berusaha meningkatkan tempo permainan, mereka mencatat satu peluang emas di menit 62 kala sundulan Cristian Riveros masih bisa dibendung Paston.
Tekanan Paraguay makin gencar dan Paston kembali harus melakukan penyelamatan gemilang kala di menit 76 ia menepis tendangan Edgar Benitez dari dalam kotak penalti dan mengamankan bola liar sebelum dimanfaatkan Lucas Barrios.
Paraguay semakin bertubi melakukan tekanan ke jantung pertahanan Selandia Baru namun hingga babak kedua berakhir, mereka gagal menjebol gawang Paston dan harus puas menerima hasil imbang tanpa gol.
Hasil ini menempatkan Paraguay sebagai juara Grup F dan berhak lolos ke babak berikutnya, bersama Slovakia yang membekuk Italia 3-2 di pertandingan lainnya.
Sementara Selandia Baru yang mengakhiri perjalanan mereka tanpa tersentuh kekalahan, naik ke posisi ketiga menggeser juara bertahan Italia ke dasar klasemen, suatu prestasi yang cukup membanggakan untuk negara yang baru dua kali berpartisipasi di Piala Dunia. (bola/row)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Sadis! Gabriel Magalhaes Ejek Richarlison Usai Kemenangan 4-1 Arsenal atas Tottenham
Liga Inggris 24 November 2025, 13:05
-
Jorge Martin dan Aprilia Segera Bicarakan Kontrak MotoGP 2027 Meski Sempat Terancam Pisah
Otomotif 24 November 2025, 12:40
-
Frustrasi Berat! Dominasi Inter vs Milan Sia-sia, Chivu: Satu Kesalahan, Kami Tamat!
Liga Italia 24 November 2025, 11:54
-
Arsenal Pesta Gol 4-1, Mikel Arteta Ternyata Punya 'Jimat' Anti-Kalah Lawan Tottenham!
Liga Inggris 24 November 2025, 11:26
-
Arsenal vs Tottenham: Mikel Arteta Lempar Pujian, Thomas Frank Lempar Permohonan Maaf
Liga Inggris 24 November 2025, 10:47
-
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 22-25 November 2025
Liga Inggris 24 November 2025, 10:40
-
Menang Telak Lawan Tottenham, Arteta Akui Sering 'Dihantui' Arsene Wenger
Liga Inggris 24 November 2025, 10:08
-
Leandro Trossard Jadi Jimat Arsenal: 32 Laga Tanpa Kekalahan Saat Dirinya Cetak Gol
Liga Inggris 24 November 2025, 10:02
LATEST EDITORIAL
-
8 Pelatih yang Pernah Tangani Inter Milan dan AC Milan
Editorial 21 November 2025, 22:07
-
Derby della Madonnina: 5 Legenda yang Pernah Membela Inter Milan dan AC Milan
Editorial 21 November 2025, 21:12




















KOMENTAR