Gian Piero Gasperini (lahir 26 Januari 1958) adalah pelatih sepak bola profesional asal Italia yang saat ini menjabat sebagai manajer Atalanta sejak 2016. Selain dikenal sebagai pelatih sukses, Gasperini juga pernah berkarier sebagai pemain sepak bola.

 

 

KARIER BERMAIN

 

Gasperini memulai karier sepak bolanya di Juventus, bergabung dengan sistem pemuda klub tersebut pada usia sembilan tahun. Di Juventus, ia memenangkan gelar Allievi Nazionali dan bermain dalam tim Primavera yang berhasil menjadi runner-up pada 1976. Setelah beberapa pertandingan di tim utama Juventus, Gasperini dipinjamkan ke Reggiana, lalu dijual ke Palermo di Serie B pada 1978. Di Palermo, Gasperini bermain selama lima tahun, dan sempat mencapai final Coppa Italia pada 1979 meskipun kalah dari Juventus.

 

Setelah melanjutkan karir di Cavese, Pistoiese, dan Pescara, Gasperini akhirnya mendapatkan kesempatan bermain di Serie A setelah Pescara dipromosikan pada 1987. Ia debut di Serie A pada pertandingan melawan Pisa dan mencetak gol kemenangan. Gasperini kemudian pindah ke Salernitana dan mengakhiri karir bermainnya pada 1993 setelah dua tahun bersama Vis Pesaro.

 

 

KARIER MANAJER

 

Juventus 1994-2003 (Tim Pemuda)

 

Gasperini kembali ke Juventus pada 1994 sebagai pelatih, awalnya mengasuh tim Giovanissimi (U-14) dan Allievi (U-17), sebelum akhirnya menangani tim Primavera (U-20) pada 1998.

 

Crotone 2003-2006

 

Pada 2003, Gasperini meninggalkan Juventus untuk menjadi pelatih Crotone di Serie C1. Di sini, ia berhasil membawa tim promosi ke Serie B melalui babak play-off, dan meskipun sempat dipecat, ia kembali dilantik dan melanjutkan kiprahnya di Serie B.

 

Genoa 2006-2010

 

Karier Gasperini semakin bersinar ketika ia diangkat sebagai pelatih Genoa pada 2006. Ia sukses membawa Genoa promosi ke Serie A pada musim pertamanya. Pada musim 2008–09, Gasperini membawa Genoa finis di posisi kelima Serie A, yang menjadi peringkat tertinggi mereka dalam 19 tahun, dan mengamankan tiket ke UEFA Europa League.

 

Inter Milan 2011

 

Pada 2011, Gasperini sempat melatih Inter Milan, menggantikan Leonardo. Namun, ia dipecat setelah hanya tiga bulan bertugas setelah serangkaian hasil buruk, termasuk kekalahan dalam pertandingan penting di Serie A dan Liga Champions.

 

Palermo 2012-2013

 

Gasperini kembali ke Palermo pada 2012, namun setelah hanya beberapa bulan, ia dipecat setelah kekalahan di kandang melawan Atalanta. Ia sempat dipekerjakan kembali, namun akhirnya dipecat lagi pada 2013.

 

Kembali ke Genoa 2013-2016

 

Pada 2013, Gasperini kembali ke Genoa dan melanjutkan pekerjaannya dengan sukses.

 

Atalanta 2016-Sekarang

 

Pada 14 Juni 2016, Gasperini diangkat menjadi pelatih Atalanta. Di bawah kepemimpinannya, Atalanta berkembang dari tim yang berjuang menghindari degradasi menjadi salah satu klub yang bersaing di papan atas Serie A dan terus berpartisipasi dalam kompetisi Eropa. Musim pertama di Atalanta diawali dengan awal yang sulit, namun tim segera bangkit dan mencapai posisi keempat di akhir musim, yang membawa mereka ke UEFA Europa League.

 

Pada 2018–19, Gasperini mengantarkan Atalanta ke posisi ketiga di Serie A, kualifikasi untuk UEFA Champions League pertama kalinya dalam sejarah klub. Di bawah asuhannya, Atalanta juga mencetak rekor mencolok dengan 98 gol di Serie A pada musim 2020, menjadi tim Italia pertama dalam lebih dari 60 tahun yang berhasil mencetak lebih dari 90 gol dalam satu musim.

 

Pencapaian terbesar Gasperini terjadi pada 2024, saat Atalanta berhasil mencapai final UEFA Europa League dan meraih gelar pertama mereka dalam kompetisi Eropa dengan kemenangan 3–0 atas Bayer Leverkusen. Selain itu, mereka berhasil meraih tempat keempat di Serie A, memastikan kualifikasi untuk Liga Champions musim berikutnya.

 

 

GAYA KEPELATIHAN

 

Gasperini terkenal dengan gaya permainan yang menyerang dan menggunakan formasi 3-4-3. Taktiknya sangat mengutamakan penguasaan bola, pergerakan tanpa bola, dan serangan cepat. Ia juga dikenal dengan penggunaan wing-back yang menyerang, serta pemain tengah yang sangat pekerja keras dan fisikal. Gasperini sering menggunakan formasi yang fleksibel, yang dapat berubah-ubah tergantung situasi permainan.

 

Namun, gaya permainan Gasperini yang sangat ofensif kadang mengundang kritik karena timnya cenderung kebobolan banyak gol. Meskipun demikian, banyak yang memuji cara dia mengubah Atalanta menjadi tim yang tidak hanya efisien dalam mencetak gol, tetapi juga bermain dengan gaya sepak bola yang menghibur dan penuh agresivitas.

 

 

PENGHARGAAN (MANAJER)

 

Atalanta

 

Individu

 

 

Penulis: Deri Gustifandra

Diterbitkan pada: 13 November 2024