Kalahkan Barcelona, Bukti Real Madrid Kembali Bermain dengan Rasa Percaya Diri dan Karakter yang Kuat

Kalahkan Barcelona, Bukti Real Madrid Kembali Bermain dengan Rasa Percaya Diri dan Karakter yang Kuat
Para pemain Real Madrid merayakan kemenangan usai pertandingan La Liga melawan Barcelona di Santiago Bernabeu, Minggu, 26 Oktober 2025 (c) AP Photo/Bernat Armangue

Bola.net - Real Madrid menegaskan kembali dominasinya di La Liga dengan kemenangan 2-1 atas Barcelona di Santiago Bernabeu pada pekan ke-10. Duel bertajuk El Clasico itu menghadirkan drama, intensitas, dan bukti bahwa pasukan Xabi Alonso kembali menemukan ritme terbaiknya.

Kylian Mbappe membuka keunggulan lewat gol di menit ke-22, tapi Fermin Lopez bisa menyamakan skor untuk Barcelona pada menit ke-38. Jude Bellingham kemudian memastikan tiga poin bagi Madrid lewat gol penentu di menit ke-43.

Kemenangan ini tidak hanya memperlebar jarak lima poin dari Barcelona di klasemen, tetapi juga menegaskan bahwa Real Madrid kembali bermain dengan rasa percaya diri dan karakter yang kuat.

1 dari 4 halaman

Bellingham Menjawab Keraguan

Jude Bellingham dari Real Madrid bereaksi usai pertandingan La Liga melawan Barcelona di Santiago Bernabeu, Minggu, 26 Oktober 2025 (c) AP Photo/Bernat Armangue

Jude Bellingham dari Real Madrid bereaksi usai pertandingan La Liga melawan Barcelona di Santiago Bernabeu, Minggu, 26 Oktober 2025 (c) AP Photo/Bernat Armangue

Jude Bellingham turun di laga ini dengan tekanan besar. Enam pertandingan tanpa gol atau assist sejak pulih dari cedera bahu sempat menimbulkan keraguan apakah ia masih bisa tampil seperti musim lalu. Namun, El Clasico kali ini menjadi panggung pembuktiannya.

Bellingham berperan penting dalam dua gol Madrid. Ia menjadi arsitek gol pembuka dengan umpan terobosan tajam untuk Mbappe, lalu mencetak gol kedua dengan ketenangan khasnya di depan gawang. Dalam satu laga, ia menjawab semua kritik dengan performa penuh energi dan kecerdasan taktis.

Bellingham tampil seperti dirinya yang dulu — seorang gelandang box-to-box yang mampu mengatur tempo, menginisiasi serangan, sekaligus menjadi penyelesai akhir. Performa ini menunjukkan bahwa rasa percaya diri Madrid juga ikut kembali bersamanya.

2 dari 4 halaman

Efek Alonso dan Kejelasan Taktis

Kylian Mbappe dari Real Madrid berjabat tangan dengan pelatih Xabi Alonso saat meninggalkan lapangan dalam pertandingan La Liga melawan Barcelona 26 Oktober 2025 (c) AP Photo/Manu Fernandez

Kylian Mbappe dari Real Madrid berjabat tangan dengan pelatih Xabi Alonso saat meninggalkan lapangan dalam pertandingan La Liga melawan Barcelona 26 Oktober 2025 (c) AP Photo/Manu Fernandez

Di bawah arahan Xabi Alonso, Madrid tampak lebih terstruktur dan efisien. Tidak ada lagi kebingungan posisi seperti musim lalu ketika Bellingham harus memainkan terlalu banyak peran di lini tengah. Kini, tugasnya lebih sederhana: mengalirkan bola, menekan ruang, dan hadir di kotak penalti pada momen penting.

Hasilnya terlihat jelas di Bernabeu. Madrid tampil agresif sejak awal, berani menekan, dan terus menggempur pertahanan tinggi Barcelona. Beberapa keputusan VAR memang sempat mengubah arah laga, termasuk anulir penalti di menit awal dan gol Mbappe yang dianggap offside, tetapi Madrid tidak kehilangan fokus.

Kejernihan strategi Alonso memberi keseimbangan antara kerja keras dan kreativitas. Bellingham menjadi pusat transisi, sementara Mbappe dan Vinicius memberi variasi serangan yang sulit dihentikan.

3 dari 4 halaman

Kembalinya Kepercayaan Diri Madrid

Pemain Real Madrid, Jude Bellingham (kiri), merayakan gol ke gawang Barcelona bersama rekan setimnya dalam laga La Liga, Minggu, 26 Oktober 2025. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Pemain Real Madrid, Jude Bellingham (kiri), merayakan gol ke gawang Barcelona bersama rekan setimnya dalam laga La Liga, Minggu, 26 Oktober 2025. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Lebih dari sekadar kemenangan, hasil ini menunjukkan bahwa Madrid kembali memiliki “aura” yang sempat hilang musim lalu. Mereka bermain dengan intensitas tinggi, penuh keyakinan, dan menunjukkan superioritas di momen-momen penting.

Satu-satunya noda kecil adalah ekspresi kekecewaan Vinicius Junior yang langsung menuju ruang ganti setelah digantikan pada menit ke-72. Namun, situasi itu tidak mengurangi euforia tim atas kemenangan penting ini.

Barcelona menutup laga dengan 10 pemain setelah Pedri mendapat kartu merah di masa tambahan waktu, menambah frustrasi tim tamu. Di sisi lain, Madrid menutup pertandingan dengan kepala tegak — solid di belakang, efektif di depan, dan kembali menunjukkan identitas mereka sebagai tim besar.

Bellingham dan Madrid kini seperti menemukan kembali irama yang hilang. Dengan kejelasan taktik dari Alonso dan semangat yang menyala di setiap pemain, Los Blancos kembali tampil dengan rasa percaya diri dan gaya yang menjadi ciri khas mereka.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL