
Bola.net - Barcelona memastikan gelar juara La Liga 2024/2025 usai menang 2-0 atas Espanyol, dua laga sebelum musim berakhir. Kemenangan ini menandai musim dominan yang tak diprediksi siapa pun pada awal musim.
Sekitar setahun yang lalu, Real Madrid baru saja menjalani musim fantastis dengan menjuarai La Liga dan Liga Champions. Tak hanya itu, Madrid juga merekrut Kylian Mbappe untuk memperkuat tim yang sebelumnya unggul 10 poin atas Barcelona di liga.
Presiden Barca, Joan Laporta, sempat berkomentar soal kedatangan Mbappe: "Sebagai seorang cule, ini bukan kabar baik." Namun ia menegaskan bahwa strategi klubnya lebih pada membangun proyek berbasis pemain La Masia.
Strategi tersebut memang lahir dari keterbatasan finansial, namun Barca punya sejarah sukses bersama pemain-pemain jebolan akademi mereka. Generasi terbaru dari La Masia juga menunjukkan potensi besar yang tak bisa diabaikan.
Sersan Flick, Rekrutan Musim Panas yang Paling Menentukan
Awal musim 2024/2025 menyimpan banyak ketidakpastian bagi Barcelona. Laporta menjanjikan tidak akan ada kekacauan pendaftaran pemain seperti musim-musim sebelumnya, namun Dani Olmo, satu-satunya rekrutan utama, tetap harus absen di laga-laga awal karena masalah pendaftaran akibat keterbatasan gaji.
Hansi Flick langsung mengambil hati para suporter dengan cepat, dengan pendekatannya yang tenang dan menghormati budaya lokal. Ia juga menjalankan tugas media dengan sikap tenang dan percaya diri yang menenangkan. Yang paling penting, ia cepat mendapatkan kepercayaan dari para pemain.
"Dia memang punya sisi seperti seorang sersan," ujar Pedri kepada El Mundo Deportivo, "tapi dia sangat baik dalam berinteraksi dengan pemain. Dia dekat dengan tim, suka berbicara langsung dengan kami."
Persiapan Fisik Lebih Keras, Pembeda di Era Flick
Sebelum memulai musim, Laporta menekankan bahwa tim harus "lebih siap secara fisik" untuk bersaing di empat kompetisi. Di era Xavi, Barca kerap kehilangan intensitas di 15-20 menit akhir laga, yang sering kali membuat mereka kehilangan poin penting.
Namun, berkat kerja keras Flick dan tim pelatih fisiknya, Barcelona mencapai level stamina yang luar biasa. Mereka mampu menekan dan mengganggu lawan hingga peluit akhir pertandingan berbunyi.
"Kami bekerja jauh lebih keras dari sebelumnya, dan itu terlihat di pertandingan," kata Pedri. "Tim tidak menurun setelah menit ke-70 atau 80, kami tetap konsisten secara fisik."
Hal ini terbukti sepanjang musim, ketika Barca sering membalikkan keadaan untuk menang, bahkan saat jadwal pertandingan terasa berat, terutama setelah jeda internasional.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Musim Depan, Marcus Rashford Gak Lanjut Bareng Aston Villa?
Liga Inggris 16 Mei 2025, 23:37 -
Jadwal La Liga Pekan Ini Live di beIN Sports dan Vidio, 19 Mei 2025
Liga Spanyol 16 Mei 2025, 14:35 -
Barcelona Butuh Dana Segar, Ferran Torres Bisa Jadi Korban
Liga Spanyol 16 Mei 2025, 13:45
LATEST UPDATE
-
Prediksi Sevilla vs Barcelona 5 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 14:58 -
Florian Wirtz di Liverpool: Pemain yang Belum Meyakinkan, tapi Pantas Ditunggu?!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 14:58 -
Bukan Cuma Minta Maaf, Korea Selatan Rombak Total Regulasi Program Adopsi Internasional
News 3 Oktober 2025, 14:44 -
Prediksi Fiorentina vs AS Roma 5 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 14:28 -
Meski Bersinar di Crystal Palace, Oliver Glasner Dinilai Tak Cocok untuk MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 14:26
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR